Senin, 31 Agustus 2015

Aku Cari Kamu

Kucari kamu dalam setiap malam
Dalam bayang masa suram
Kucari kamu dalam setiap langkah
Dalam ragu yang membisu
Kucari kamu dalam setiap ruang
Seperti aku yang menunggu kabar dari angin malam

Aku cari kamu
Disetiap malam yang panjang
Aku cari kamu
Kutemui kau tiada

Aku cari kamu
Di setiap bayang kau tersenyum
Aku cari kamu
Kutemui kau berubah

Kucari kamu dalam setiap jejak
Seperti aku yang menunggu kabar dari matahari

-payung teduh-

Semesta

Awalnya kita berada dalam kepingan surga yg sama.
Lalu Kita berada dlm lingkaran antara langit, bumi dan lautan yg sama..
Kita berada diantara berjuta jiwa manusia
Dan ada kita di salah satunya.

Kemudian semua menjelma labirin.
Takdir akhirnya memberi kita perintah utk berjalan menuruti lorong2nya.
Kita akhirnya terpisah.
Saling menemukan jalan keluar dan berharap diujungnya saling menemukan telaga di masing-masing tatapan.

Labirin-labirin itu membatasi kita.
Tak ada yg bisa kita lakukan selain terus melangkah..
Segera mungkin menuju cahaya.
Jika pun harus sejenak mengambil nafas, itu pun seperkiraan waktu yg bsa terhitung saja.

Dgn langkahku dan langkahmu yg tak sama. Aku tak tau wajah siapa yg akan ku lihat diujungnya..
Tapi bukan kah kita harus menjadi sebaik-baik penghamba?

Semesta akan mencarikan cara utk kita. Jika semesta ditakdirkan utk mempertemukan kita.
Semesta akan berbicara. . Bukan lg logika dan hitungan manusia.
Semesta punya caranya.
Dia tau bagaimana dia pertemukan adam dan hawa.
Tuhan menitahkannya . .

Minggu, 30 Agustus 2015

Dermaga yg Dituju

Banyak hal yg terjadi. Dan kita tidak saling tau..
Terasa sudah terbiasa mungkin.
Iya, kamu dgn jalanmu. Aku pun.
Entah bertemu atau tidak.
Apakah aku sekuat yg kau kira? Mungkin iya.. tpi aku sendiri, aku tau aku tidak sekuat itu.

Aku pun masih berpikir ttg kepantasan dll . .
Ttg tingkatan sesuatu dll . .
Ttg byk perbedaan dll . .

Aku tdk tau juga, apakah benar nanti kita bersama?
Spt sembilu yg menghujam.
Ketika aku memintamu menarikku dan kau tdk melakukan apa2 dgn nyata.
Sungguh sangat bimbang . .

Dulu, ada seorang yg selalu menguatkan dan meyakinkan . .
Semua akan baik2 saja dan semua bisa dilalui.
Sekarang, orang itu tdk pernah melakukan apa2.
Aku benar2 dilarungkan. Dan dia menyerahkanku pd Angin kmn aku mengarah.
Jika itu padanya dia bersyukur. Jika tidak dia tak mengapa.
Aku yg dilarungkan seakan benar2 dibuatnya tak berarah.
Aku ingin menuju dermaganya, namun agaknya dia tak membuka itu..
Dia tak memberikan talinya utk menarikku kesana.