Minggu, 20 Desember 2015

Bahagia yg Berbeda

Ada hal yg membuat ini semua stabil . .
Yaitu penerimaan.
Setiap hal kecil selalu membuat bahagia. Sebab penerimaan atas hal hal sederhana yg tidak pernah kita lakukan bersama . .
Apa yg ku cari ternyata sesederhana itu.
Meski jika harus membandingkan tidak pernah seberapa besar, namun sebab hal sederhana itu darimu maka menjadi sangat membahagiakan. Memang terasa berbeda dan tak bisa dibandingkan :')

Bahagia . . Dan mimpi yg terlalu membekas .

Kamis, 10 Desember 2015

Masih Menjadi Rahasia

Kali biru dan awan-awan yg mengapung
Seperti menahan nafasnya

Angin yg bertingakahan pada pucuk-pucuk bunga,
Melambatkan hembusannya

Kemudian senja yg kemudian datang perlahan
Sedikit demi sedikit menabur aroma datangnya hujan

Hingga rintik demi rintik tercurah
Berpapasan pada kaca jendela
Hingga membentuk pola jernih yg gemerling

Dan siapa kah yg hendak datang pada nuansa itu?
Hingga seluruh alam bersambut pada keanggunannya?

Udara dingin mulai meninggi
Gemintang nampak malu-malu
Mgkn sebab bulan datang dengan kemegaham gaunnya

Siapa kah yg hendak datang di sebuah romansa itu?
Hingga seluruh alam menyambut penuh raya.

Perhelatan langit telah tersaji.
Bumi merunduk takzim.
Merapalkan doa yg juga terpanjat di hati yang bertemu.

Siapakah hati yg bertemu itu?
Mengapa jagad nampak begitu tenang dan lembut?

Nampaknya akan ada yg berubah mulai saat itu.
Alam raya menjadi saksi atas kerinduan yg bertemu.
Dan malaikat menaburkan kelopak doa diantaranya . .
Tak terlihat namun aroma dan nuansa ini menjadi bukti betapa kisah ini begitu penuh arti

Siapa mereka ?

Senin, 07 Desember 2015

Belajar Kata dan Rasa

Kata-kata . Adalah bahasa dan ktika dia terucap dg tidak jelas maka maknanya menjadi bias.

Berulang kali mengingatkan bahwa berhati-hatilah dalam berkata-kata bisa sangat menyakitkan . Bisa sangat membuat org lain menaruh harap.

Salah jika menaruh harapan adalah larangan. Setiap manusia punya harapan. Dan setiap harapan bisa muncul dari dirinya bisa dimunculkan oleh orang lain terhadap dirinya.

Maka berhati-hatilah kita dalam berkata-kata.
Ada yg bisa sangat percaya, ada yg bisa sangat tidak percaya dan kecewa.
Semua dari kata-kata.
Bisa kah kita menyalahkan org yg sakit hati krn kata2 org lain yg terlontar utknya ?
Tidak. Kita tdk bisa menyalahkan orglain yg terluka atau kecewa krn percaya pd kata-kata.

Hidup tidak sesoliter itu. Dan tidak hanya butuh hubungan transedental.

Cermati setiap kata-kata dan rasakan . .

ibu peradaban

sosok wanita tidak banyak muncul dalam sejarah peradaban dunia
tokoh hebat dunia tidak pernah berwujud wanita
sebut saja Soekarno sang revolusioner
sosok lelaki gagah yang tampil di panggung sejarah
merubah indonesia dan masa depan dunia
atau Hatta pahlawan yang memiliki janji
tidak akan menikah sebelum bangsa ini merdeka
leader intelektual yang memiliki koleksi 13.000 judul buku
bahkan dia adalah seorang sosok pemimpin yang menulis 150 buku
atau sebut saja sosok orang keren lainya
yang ternyata mereka adalah lelaki
semisal HOS Cokroaminoto
guru bangsa yang melahirkan orang-orang hebat
rumah yang dia miliki diisi oleh tokoh menyejarah
Agus Salim, Soekarno, Muso, dll
bahkan Soekarno menyindir Cokroaminoto
"adakah ibu yang dapat melahirkan pejuang sehebat Cokroaminoto?"
mereka semua adalah legenda

dibalik kehebatan kegemilangan para tokok sejarah
terdapat sosok wanita yang menamni
mereka adalah ibu yang melahirkan
mereka adalah ibu peradaban

ibu adalah nama lain dari kata perjuangan bagi wanita
betapa tidak
seorang ibu memiliki fisik yang kuat untuk mampu menenami ayah berjuang
seorang ibu pandai membagi waktu dan prioritas
seorang ibu memiliki rahim yang kokoh karena darinya akan lahir pejuang-pejuang tangguh
seorang ibu menjadi sekolah bagi pejuang-pejuang kecil
seorang ibu memasak untuk para pejuang yang kelelahan dalam berjihad
seorang ibu mengajari para pejuang dengan cinta dan kasih sayang
seorang ibu menjadi payung saat pejuang kehujanan
seorang ibu menjadi pohon teduh saat pejuang kepanasan
seorang ibu menjadi energi saat pejuang terjatuh
seorang ibu menjadi obat ketika pejuang keracunan
layaklah kalo peradaban ini dimulai dari ibu
dan inilah alasan mengapa pendidikan ibu lebih penting

sadarkah engkau . . para wanita . .
bahwa kau adalah ibu peradaban selanjutnya . .

Sabtu, 05 Desember 2015

Rahmat Semesta Alam

Suatu hari aku pernah berdoa pada Allah tentang permohonan agar diri yang lemah ini dikuatkan dan dipertemukan bersama dengan orang-orang yang ingin mencarii “jalan pulang” bersama.

Maka terjadilah, rencanaNya sungguh indah. Dipertemukanlah aku pada satu per satu manusia-manusia yang juga sedang mencari cahaya untuk menuntun pulang. Mengapa doaku terdengar sangat mulia, apakah kapasitasku sudah sampai setinggi manusia-manusia ‘alim yang sepertinya surga terlihat sangat dekat bagi mereka? Tidak. Aku tidak setinggi itu. Sebab hanya karena aku bisa merasakan bagaimana gelapnya jalan jika tanpa penerangan. Bagaimana takutnya berjalan sendirian tanpa ada kawan. Atau bagaimana resahnya jiwa ketika membutuhkan bantuan dan tidak ada sambutan. Bersyukur, aku tidak pernah merasakan itu. Tapi aku tau rasanya. Perasaan itu sangat mencekat. Ketakutan, keresahan atau mungkin kekecewaan, ketika semua itu berkumpul dan tidak ada orang yang mau mendekati, pasti sangat menyakitkan.

Aku bahkan tidak tau mengapa aku berdoa dengan senekat itu, bagaimana jika dalam doaku terselip kesombongan dengan rasa ‘sok mampu’. Semoga Allah memahamiku, tidak –Dia pasti memahamiku. Bahwa doaku hanya karena keinginanku bisa menjadi manusia bermanfaat. Aku hanya ingin menggambarkan islam yang indah. Islam yang bisa diterima dimana pun oleh siapa pun. Islam yang memang dihormati karena akhlaq pemeluknya.

Manusia manusia yang ku mohonkan itu datang dan pergi. Mereka ada mendekati dan sebisa mungkin ku sambut. Mereka pergi menjauh sebisa mungkin ku tarik ulang. Hanya agar mereka merasa ada seorang muslim –saudaranya yang peduli dengannya. Aku tidak akan mengatakan mereka adalah manusia yang tersesat dan penuh dosa. Mereka hanya manusia yang butuh ditemani agar mereka tidak sendiri dan mencari jalan pulang sendiri.

Tentang cahaya petunjuk? Bukan aku yang berkuasa, Allah yang akan menghendaki sepenuhnya. Aku hanya menemani dan menyampaikan, mengingatkan dan menyerahkan pilihan. Aku lah yang akan banyak belajar. Belajar untuk tidak egois dengan apa yang ku yakini. Belajar untuk bisa menerima pemikiran dan belajar bagaimana mengumpan balik apa yang perlu diluruskan. Belajar untuk tidak terlalu cepat memberikan prasangka pada manusia-manusia yang mungkin banyak menganggap manusia tanpa keimanan. Ini membuatku banyak berpikir. Sungguh bukanlah manusia tempatnya menggolongkan manusia lain, bukanlah tempatnya manusia untuk menghitung dosa dan pahala.
Bahkan kita sendiri pun, apakah bisa kita dengan sangat percaya diri mengatakan bukan manusia berdosa, memiliki banyak pahala lalu masuk surga? Tidak. Bukan tempat manusia untuk berpikir demikian. Lakukanlah yang terbaik dan Para Pencatat akan memaparkannya nanti.

Ini semua membuatku berpikir, suatu saat jika aku memiliki anak-anakku sendiri apa kah yang akan ku lakukan padanya. Aku ingin sekali menanamkan pada mereka bahwa agama adalah kesyukuran paling tinggi. islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Tidak akan benar-benar menjadi rahmat ketika pemeluknya tidak menunjukkan kasih sayangnya pada semuat ummat. Sungguh sangat ingin aku melihat mereka tumbuh dewasa dengan cara mereka masing-masing. Ingin rasanya mencetak mereka dengan berbeda-beda sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Sebab, mereka akan dibutuhkan di banyak lini masyarakat. Semoga mereka menjadi penebar kebaikan dan perantara cahaya hidayah bagi siapa pun agar semua orang tau, bahwa islam adalah sungguh rahmat seluruh alam.

Sembunyi

Tidak semua org bisa leluasa menunjukkan apa yg sedang dirasakan.
Ada yg cukup puas utk dirasakan sendirian.
Ada yg harus berderai-derai utk terpuaskan.
Atau malah ada yg harus berkabar-kabar ttg sakit hatinya, meski dia tidak pernah merasa puas.

Saya? Entah lah.
Saya memang bukan manusia penyendiri. Tapi saya tidak terlalu leluasa mengatakan perasaan saya.
Jika pun terlihat baik2 saja, tidak seperti kenampakannya.

Bahkan saya pernah menangis, dibelakang sedangkan suara saya terdengar riang.

Sudah sangat terbiasa memendam.
Kadang saya sangat rindu utk ditanyai ttg perasaan saya . .
Apakah saya sdg baik-baik saja?
Seandainya . .

Rabu, 25 November 2015

Jalan Pulang

Pernah kah kita berdoa utk orang2 yg sedang bimbang mencari agama?
Agaknya sangat jarang . .
Seakan krn kita telah berada dilingkungan yg nyaman, maka kita lupa bahwa byk yg sedang mencari jalan kembali . .
Bagaimana jika mereka adl kita?
Rasakan bagaimana jika kita lah yg sedang bimbang mencari makna Tuhan dan Kepercayaan, Tapi tidak ada yg membantu?

Fitrahnya, jika kita mau mpercayai. Mereka punya "rumah" yg sama dg kita.. Tuhan yg sama. Lalu mengapa mereka pulang dgn jalan yg berbeda. Menuju rumah yg berbeda.
Setidaknya . . Jika kita pun tdk mampu memberikannya peta arah utk jalannya pulang. Maka, kita seharusnya berdoa agar mereka tdk tersesat.
Suatu hari nanti, bagaimana jika Tuhan bertanya pada kita . .
"Ketika kau sampai disini, pd siapakah kau mengajak orglain kembali? Sedang mereka mencarimu utk bertanya ttg arah kembali, dan kau tdk ada saat itu? Bahkan kau tdk membantu barang dg doa sekalipun.."
Apa yg akan kita jawab?

Ya Allah . . :'(
Hamba merasa sdg dalam sebuah kutub utk menarik org ini agar mau mengarahkan wajahnya padaMu.
Tolong bantu hamba . .
Sungguh setiap Jiwa ada pd genggamanMu. Sungguh setiap Jiwa akan kembali pada pangkuanMu.
Bantu Hamba mengajak jiwa2 utk bisa pulang bersama di hadapanMu.
Mampukan Hamba . .
Cahaya hidayah ada pada kekuasaanMu. Hamba mohon sinari dia dgn cahaya itu. Hamba mohon . .

Senin, 16 November 2015

Langit

Ada yg selalu tersembunyi
Berlapis-lapis dan menyimpan byk praduga
Terkadang diam
Terkadang sangat bergemuruh dan merintik hujan
Terkadang sperti mega, bersemburat merah karena malu

Ada kala menjadi senja yang tenang
Ada kala menjadi pagi yang terang

Apa yg bersembunyi di balik awan-awan itu?
Adakah yg tersimpan ttg isi hati yg tak bsa tersampaikan?
Ada. Selalu ada yg tersimpan.
Langit selalu punya rahasia.
Dia tau kini belum saatnya dia menampakkan yg dia punya.
Tabir malam yg dia tutup rapat.
Serapat senyum dan tatapan yg tertahan di horizontal . .

Kamu. Langit itu . .

Jumat, 13 November 2015

Bahagia

Lega itu ketika kmu online, langsung read dan kemudian langsung typing . .
Ah, bahagiaku sesungguhnya sangat sederhana . . Tapi itu tidak selalu bisa didapatkan :')

Senin, 09 November 2015

Believe :)

We can say we will stay forever.
We will loose each other . .
It's really hurt to say. But yes, it will :)

U are alright.. we can't do anything to make all like what we want.
We can't hold the time. Time just will round and round . .

We can't guarantee that we will together. So many thing will happen..
Just relax and take it easy . .

Allah never let we wiil sad :)
Allah wi choose the best.
And I hope you are the best that Allah choose for me.
I ll keep believe it

How about you..?

Selasa, 03 November 2015

The prayer

Allah . .
I whisper to in this late of night.
I always come to you with all my tears . . With smile . . With all my sadness.

Allah . .
I have so much fear
I have so much doubt
I don't know why.
It's like get me down..
You are the one who has the greatest power.
Please give me stregth to face day by day lightly and peacefully.

About the future . .
I don't know what will happend.
I trust in You. I let You to choose the best path ways. For me. And all my family. And my friends, too.
For me and someone You know who.

The only thing what make me fear when I imagine to be with him is I fear for not being my self. I fear for not found my self. I fear that I have to change. To switch into the world that so really far from me.
I really love what I have now. I'm just like I'm now. I do really afraid he will took me to another dimension..
Please tell him, to understand me.
Please tell my self, to believe in him, and we are perfect for each other.

I'm still having You. And Always Be..
Tell us, that tomorrow will be fair and sweet :')

Senin, 02 November 2015

ReSpoNku

1. Tiga tahun ini, apa yg kamu dapat dari "kita"
aku dapat banyak sekali pelajaran tentang persahabatan, keluarga, dan masa depan. bagaimana memedang janji, menjaga diri, memperbaiki diri, merawat cinta. bagaimana menjaga komunikasi sebagai kunci penting dalam hubungan. aku belajar tentangmu, caramu marah, mendamaikan hati, kerasnya kemauanmu. pokoknya aku belajar banyak darimu, kamu adalah guruku, ibu guruku. tentang

2. Apa yg kmu perjuangkan?
aku memperjuangkan keluarga masa depanku. aku belajar banyak darimu, dari kajian, dari kuliah, hanya untuk mencari gambaran keluarga ideal. aku berusaha menabung, merencanakan tambahan hafalan. mungkin perjuangan menurutmu berbeda, karena bagiku aku tidak akan banyak melibatkanmu dalam perjuangan menuju hari H. untuk komunikasi jujur saja aku selalu tahu teori yang disampaikan dalam bangku kuliah, atau yang sering kamu keluhkan tentang komunikasi horizontal, aku tahu itu. sayangnya aku tidak berubah. bagian ini memang belum aku perjuangkan. mungkin bahan pembicaraan kita dah habis, jadi bingung mau mbahas apa lagi, hheh
sejauh ini aku masih berharap bisa mengakhiri penderitaan lajang ini dengan wanita yang menjadi ibu guruku.

3. Apa itu makna "usaha" bagimu bagi kita?
jika menggunakan logika pacaran tentu banyak sekali usaha yang bisa diupayakan berdua. jalan bareng, cerita bareng, sharing2, menikmati dunia berdua. aku pikir usaha kita bukan begitu. usaha kita harus vertikal dulu.. dengan memperbaiki diri. usaha dan perjuangan yang bisa dikerjakan adalah memperbaiki diri, itu paling realistis. mengapa? karena memperbaiki diri adalah kunci dari persiapan pernikahan. nah untuk memperbaiki kita harus memiliki role model, sejauh aku membaca buku, aku pikir aku masih mengidolakan Muhammad SAW dalam mempersiapkan pernikahan. aku pikir kamu juga perlu mencari role model itu kemudian tiru mereka, karena jika kita tidak menemukan gambaran ideal wanita yang baik ini fatal, akibatnya tidak ada standar kebaikan.

4. Menurutmu, mgkn spintas kmu telah merencanakan. Apa rencanamu?
aku berencana untuk lulus Mei (semoga gk molor), kemudian aku lobi abah umi untuk menemaniku mengetuk pintu rumahmu.

5. Menurutmu, apa yang sebaiknya aku lakukan?
carilah ilmu tentang pernikahan, Fiqh nikah, Fiqh wanita, bagaimana menjadi muslimah yang baik, ikuti kajian2 keislaman, kalo bisa liqo' rutin. belajarlah pokoknya . . dari situ insya Allah ada inspirasi untuk melangkah berikutnya. sibukkan dirimu dengan ilmu

Tanya (?)

1. Tiga tahun ini, apa yg kamu dapat dari "kita"
2. Apa yg kmu perjuangkan?
3. Apa itu makna "usaha" bagimu bagi kita?
4. Menurutmu, mgkn spintas kmu telah merencanakan. Apa rencanamu?

-aku tdk tau kesiapanku-

How to FIX it?

Aku sudah terbayang
Beginilah susah dan beratnya
Jika masing2 dari kita masih berharap banyak satu sama lain
Karena masing2 dari kita belum mampu memenuhi harapan, sebelum hari H tiba
Hubungan ini selalu diliputi kekecewaan, rasa bersalah, tidak tenang
Maka kemudian aku mengajukan "puasa" waktu itu
Dan mama memahami
Tapi . . Ya memang itu berat

Aku kadang merasa berdosa membuat anak orang menderita
Membuatnya menunggu, membuatnya terbakar cemburu, membuatnya sedih kadang sampe sakit
Terkadang juga membuat marah
Seperti yang dia bilang juga "aku bisa apa?"
Kita ini tidak bisa apa2, lha emang kita siapa?
Kita belum bisa memehuni harapan satu sama lain

Istikhoroh kita panjang . .
Butuh kesabaran dan energi besar
untuk bertahan diatas jalan-NYA

Jum'at kemarin aku ngobrol serius dengan Abah
Tentang masa depan kita (kalopun Allah izinkan)
Abah tidak pernah meminta apapun hal yang memberatkanku
Tabungan, rumah, dll
Abah hanya minta 1 hal, segeralah lulus
Biar abah tenang punya mantu

Kesimpulanku
How to FIX it?
Berkomitment perbaiki diri
Segera lulus

Ya Allah . . Jaga Aku Untuk Hati yg Telah Dijanjikan :'(

Minggu, 01 November 2015

Aku Bisa Apa

Ini bukan tentang aku siapa . .
Dan kau apa . .

Aku selalu sgt sulit meraihmu. Meminta waktumu. Sekedar membalas. Sekedar tanggapan.
Harus berulang-ulang utk meminta.

Menjelaskan perasaan. Aku tidak pernah keberatan. Tapi ada kalanya aku ingin diam saja.
Sama spt "diam"mu ketika aku meminta waktumu. Sama spt "diam"mu ketika aku memintamu menarikku. Dan "diam"mu padaku, tapi tdk pada orglain. Bahkan kau yg memulai percakapan.
Seakan kmu selalu bsa menyempatkan diri utk menanggapi orglain.

Polamu. Sudah terbaca.
Itulah kenapa jika aku akan melakukan A kau akan melakukan B. Jadi sekrg aku ingin menjadi yg lain. Menjadi anomali.. menjadi C.
Supaya aku tidak bsa menebakmu. Supaya apa yg kmu lakukan bukan karena apa yg ku jelaskan. Tapi krn kamu mengusahakan.

Kita sama-sama belajar.
Kamu pasti tau apa yg harus kamu lakukan. Tanpa selalu ku jelaskan.
Kamu tidak sepolos itu, aku tau.
Kamu bisa.
Kamu salah jika kamu menganggap dirimu debu atau menjadi debu.
Kmu tau betapa berartinya dirimu, paling tdk bagiku.
Itulah mengapa aku memilih sikap ini. Supaya aku pun dipandang berarti olehmu.

Aku bisa apa . .
Sekarang kata-kata itu akan jadi milikku, paling tdk utk saat ini.

Kuntu Turoba

Aku hanya debu
Yang tak layak disandingkan denga bulan

Aku hanya debu
Jangankan harum, Indah pun tidak

Aku hanya debu
Terbang ditiup angin
Tak jelas arah dan tujuan

Aku hanya debu
Sesuatu yang sepele dan remeh

Aku hanya debu
Bukan sesuatu hebat

Aku hanya debu
Selalu ada cela dan tidak akan pernah sempurna

Aku hanya debu
Tak pantas diharapkan

Jangan diam, please

Jumat, 23 Oktober 2015

Usaha Horizontal

Memintamu menarikku . .
Bukan berarti kamu harus membawaku pada satu tempat milikmu.
Menarikku adl membuatku tetap yakin dgn cara-cara horizontalmu.
Aku juga bisa apa pada hatiku?
Kalau kamu selalu menarik urusan ini vertikal. Aku juga tdk punya kuasa apa-apa. Bahkan utk sekedar bertahan.

Tapi hati kita tidak semengalir itu . .
Ada daya dan upaya "manusiawi" yg tetap harus dilakukan.

Aku, jika aku sendirian yg harus bertahan. Aku juga bisa apa . .
Seandainya kamu tau, betapa hati ini juga bersinggungan dg byk orang utk menarik di kutubnya, aku bisa apa..

Aku selalu ingin menyampaikan betapa ini "urgent" . . Tapi kmu tdk mau utk mendengar penjelasanya.
Yaa. . Aku dg "usaha manusiawi"ku tidak bersambut olehmu . .

Seyakin-yakinnya aku . . Selurus-lurusnya aku, aku tetap berjalan dengan byk manusia di kanan kiri nya . .
Siapa yg tau apa yg akan mereka perbuat dg langkahku yg lemah?

Janji dan rasa. Memang tdk semudah itu hilang dan terlupa.
Sekuat tenaga aku bertahan . .
Seorang kawan bertanya; akan kah mungkin berubah?
Aku menjawab; tidak, in sya Allah.

Lalu kenapa aku risau?
Aku butuh bantuan . .
Entah dr mana Allah akan membantuku,
Apakah dr arahmu? Sementara kmu diam . .

Kamis, 22 Oktober 2015

:'(

Ya Allah . . Hindarkan aku dari sikap membandingkan . .
Tata hatiku dan luruskanlah . .
Tetapkanlah pada awal yg telah terjalani. Jangan palingkan pada sesuatu yg tiba-tiba datang.

Ya Allah . . Pahamkanlah pada hatiku, utk bersabar.
Meyakini yg terbaik dan mengusahakannya hingga akhir.
Jgn pernah biarkan hatiku berada pada bimbang. Sebab jika memang hanya satu, maka teguhkanlah . .

Sabtu, 17 Oktober 2015

Menyusun Kepingan

Kamu . .
:')

Akhir2 ini aku mencoba mengendapkan semuanya. Berpikir tentang kita. Semua "roller coaster" yg kita lalui. Semua derai air mata dan luka. Semua senyuman, bahasa tanpa kata. Semua perjumpaan yg tak disengaja. Dan . . Semua pertanda.
Ditengah riuh kacaunya pikiranku yg berjejalan. Ternyata, aku selalu punya ruang untuk berpikir tentang kita dan meliputi segala ceritany.

Aku mencoba memahami apa yg terjadi. Semua gejala dan fenomena yg sepertinya sangat tdk bisa kita ukur dengan hitungan kita.

Aku mempelajarimu. Tentang sikapmu, caramu berpikir, caramu menyampaikan maksud, emosimu, rasamu.. semua.

Memahamimu berarti menjawabi sendiri semua pertanyaanku yg ku tanyakan pdmu, namun kamu tdk bisa menjawabnya.

Kini, aku menyusun semua kepingan yg kau berikan. Menyusun semua pertanda.
Satu tabir terbuka . .
Tentang "keyakinan"mu.
Ya Allah . . Aku salah besar menilaimu. Aku kecewa pd diriku sendiri. Aku menangis sangat dalam. Menangisi sikapku sendiri dan itu benar2 tangisan yg sakit, sebab malah tidak terurai di mata, namun pecah di hati.
Keyakinanmu yg dulu aku tanyakan itu sekarang aku memahaminya, in sya Alla walhamdulillah.
Aku seperti bsa merasakan sedihnya engkau, ketika aku mempertanyakan ttg keyakinanmu.
Intinya kamu hanya tdk yakin pada dirimu. Bukan tdk yakin utk memilihku.. begitu kah?
Dan aku malah "marah" dengan itu. Bukan malah membuatmu terbangun dan bergerak.
Ya Allah . . Maafkan aku yaa :'(

Sekarang aku jdi sangat paham..
Ternyata kamu memang sangat sulit membahasakan perasaanmu.
Dan maafkan aku yg terlalu terbawa perasaanku sendiri. Posisiku saat itu adalah aku merasa cemas dg ketidakyakinanmu, sementara langkah kita sudan panjang..
Aku tau, sekarang yg harus ku lakukan padamu adl membuatmu yakin pada dirimu sendiri utk bisa melangkah maju dan membawaku.

Ak belajar . .
Aku selalu berpikir keras utk memahamimu yg tdk mudah mengungkapkan maksud hatimu. .
Kesalahanku adl aku terlalu cepat bereaksi. Aku tau salahku, maafkan aku. .

Tentang optimisme mu, tentang semuanya yg pernah aku "pertanyakan" dan ku "ragukan".
Aku akan memahaminya . .
Dan aku paham.
Kamu, aku harap belajar juga. Menggunakan bahasa utk mengungkapkan rasa.

Rabu, 07 Oktober 2015

Purnama

Kemana kah larinya para angin?
Kau berkata
Mereka menuju purnama
Mereka mencari kedamaian dari cahayanya

Tidakkah angin cukup damai dengan dirinya yg bisa bersinggah kemana pun?
Aku bertanya.
Tidak, katamu
Setiap yg berkelana akhirnya butuh tempat untuk menetap
Para angin memilih mati di pangkuan purnama.
Akhirnya, angin pun harus memilih tempatnya berhenti.

Lalu,
bagaimana denganmu, wahai jiwa yg berkelana ?
Tanyaku.
Kau diam. Menatapku.

Selasa, 06 Oktober 2015

Perfection

Perempuan dan kesempurnaan.
Ada apa sesungguhnya dua kata itu?
Apakah mereka saling melengkapi?
Atau sebab akibat?
Atau timbal balik?
Atau antara pertanyaan dan jawaban?

Sempurna. Siapa yg tdk ingin? Sayangnya sempurna dipandang dari mata sebelah kanan saja. Ketika semua yg baik menjadi satu tanpa cela..
Bagi manusia, sempurna bukan demikian.

Bagaimana jika memandang Kesempurnaan adalah keutuhan?
Ketika manusia dipandang dgn cara yg utuh, maka bukan tdk mungkin manusia itu sempurna.
Sempurna bukan krn kebaikan tanpa cela. Tapi sempurna karena dia utuh.
Utuh sbagai makhluk yg memiliki byk sisi.
Seburuk-buruk manusia tidak mungkin seluruhnya buruk. "Titik Tuhan" yg Dia titipkan di hati manusia pasti tetap ada.
Sebaik-baik manusia tidak mungkin seluruhnya baik. Ada unsur hewani yg tetap dimilikinya.
Ketika keutuhan itu dipandang dan diterima sbg kesatuan yg mengiringi manusia, disitulah kesempurnaan itu.
Sempurna sebab orglain menerimanya.
Sempurna sebab dirinya menerima dirinya sendiri.
Sempurna sebab Tuhan menerimanya utk kelak bertemu.

Dalam tataran vertikal, Tuhan berfirman bahwa dia mencipkan manusia dlm sebaik-baik bentuk. Itu berarti manusia diciptakan dgn kesempurnaan -dlm tataran manusia.
Keburukan yg ada pada dirinya dia terima sbg sebuah kekurangan, yg kemudian diwujudkan sbg perbaikan.
Kebaikan yg ada pada dirinya diterima sbg sebuah karunia, yg lalu diwujudkan sbg kebersyukuran.

Lalu perempuan dan sempurna?
Tuntutan . .
Bagaimana menjadi perempuan sempurna? Adakah dia yg selalu tertunduk malu, berjalan perlahan, berkata lirih ?
Adakah dia yg selalu mengangguk, yg hanya bisa bersolek rupa ?
Perempuan sempurna, mungkin bisa diartikan sbg perempuan yg utuh.
Yg memahami sikapnya dan dia sesuaikan pada tempatnya. Yg memahami apa yg Tuhan dan Utusannya inginkan atasnya. Yang memahami perannya. Sebagai seorang anak, seorang istri dan seorang ibu. Bahkan sbg seorang hamba Penciptanya. Serta sbg manusia yg siap kembali ke masyarakat..

I love being a woman.
Still try to be perfect.
The key of a perfection is an acceptance and a gratitudeness..

Kamis, 01 Oktober 2015

Setelah beberapa lama
Akhirnya bertemu . .
Diantara temaram dan suara-suara malam yg riuh.
Berkata engkau ttg keyakinan dan isi hati.
Seriuh apapun suara disekitarnya, engkau tdk akan bisa menyembunyikan air mata.
Aku sangat paham . .
Mata yg berair dan suara yg bergetar.
Aku cukup bsa membaca wajahmu :')

Kamis, 24 September 2015

Mamah :')

Ada hadiah yg selalu mamah berikan sesuai kami shalat berjamaah . .
Mamah selalu memintaku utk jdi imamnya. Dalam perhitungannya aku lebih paham darinya. Padahal belum tentu juga.
Diusai sholat, aku selalu meletakkan tangan mamah di atas kepalaku. Aku memohon pada mamah utk berdoa hanya utkku saja. Tidak jarang aku selalu basah didalam pelukan dan tangannya yg diletakkan di ubun-ubunku.
Selalu begitu.. akhirnya mamah hafal dgn ritual itu, dan tanpa ku minta mamah sudah meletakkan tangannya dan berdoa.

Hari ini, hari raya qurban..
Diakhir doa, aku bercerita pada mamah bahwa ada yg mengingatkan utk berdoa agar bisa merasakan idul adha di tanah suci. Mamah tau siapa, krn aku menyebut namanya.
Mamah, lagi2 berdoa ttg apapun itu tapi aku bisa menebak salah satu bait doanya.
"Mah, semoga adik bsa kesana sm suami yaa . . "
Mamah mjawab " semoga seseorang itu ya, dik . . (Mamah menyebut nama)" dan dilanjutkan aamiin dariku, mohon doanya ya mah..
Mamah menambahkan "mamah sudah jatuh cinta sama seseorang itu (mamah menyebutkan nama itu lagi).."
Aku tersentak sekaligus bahagia tapi berbalut rasa tersipu.

Lamat-lamat terdengar ceramah yg tak terlalu jelas sebab sound yg tak trlalu bagus. Kami mendengar kalimat dg terpenggal-penggal. Tentang anak sholikhah . .
Kemudia mamah mengelus pundakku dan berkata "adik anak sholikhah . . "
Menetes air mataku, aku menengadahkan tangan dan mengAamiin nya.

*saat itu mbak titis sdg terpisah dari kami*

Jumat, 18 September 2015

Percaya

Kamu tau apa arti kata "percaya" ?
Adalah ketika mata tidak mampu menangkap citra, dan telinga tidak mampu mengumpulkan suara . .
Namun, hatinya percaya bahwa ada doa yg selalu dikirim utknya. Hingga semua terasa menenangkan :')
Dia tdk tau apakah memang ada doa utknya, tapi dia percaya kekuatanya menempuh apapun itu krn doa yg dikirimkan . .

Selasa, 15 September 2015

Rembulan pingsan dan pasrah tenggelam di kedua matamu . .
Hingga bersyarat bahasa yang tak semua paham . .
Rembulan semalam yg berbicara di kedua telaga itu . .
Terbaca hanya pada hati yg membuka dirinya untukmu

Fase 24 jam

Kamu pernah menjadi pagi
Menjadi langit yang menerima cahaya pertama.
Yang sejenak tenang kemudian menyerap semua suara alam yang terbangun.
Begitu pula pada embun yang tetiba menjadi hilang, terangkat menjadi kabut.

Kamu pernah menjadi siang.
Ketika udara menjadi getar dan panas terlalu tajam.
Hingga tak mudah bagiku mencerna apa yang coba diisyaratkan matahari.
Sepertinya saat itu terlalu riuh untuk hanya sekedar mendengar suara hati.
Yang sedikit melirih karena ingin jadi perhatian

Kamu pernah menjadi senja.
Yang mulai tenang dan membuat lupa pada luka.
Menenggelamkan wajah pada peraduan.
Mencipta udara yang kembali sejuk utk menawarkan peristirahatan yang nyaman.
Hingga langit bisa kau ubah warnanya menjadi sangat rindang.

Kamu pernah menjadi malam.
Yang membawa semua kenangan. Dan mengubah bentuknya. Entah dihilangkan atau disembunyikan.
Menjadikan dingin mulai terasa.
Hingga bersembunyi di dalam rumah adalah tempat yang paling nyaman.

Entah, apakah akan menjadi pagi?

Senin, 14 September 2015

Kita sama. Kita manusia. Kita punya rasa. Tapi rasa itu yg mungkin berbeda.
Kita punya keyakinan. Tapi mungkin keyakinan itu berbeda. Kita punya rencana. Tapi mungkin rencana itu berbeda. Kita inginkan yg terbaik. Tapi terbaikmu dan terbaikku, mungkin tdk sama.
Kita sama tenangnya. Kadar tenangku dan tenangmu mungkin berbeda. Kita sama pahamnya. Tingkat pahammu dan pahamku mungkin berbeda.

Jumat, 04 September 2015

Diri dan kehadiran

Aku menyadari, betapa byk kesalahanku dalam menyikapi suatu hal.
Aku tau bagaimana seharusnya,
Namun sikap atau reaksi yg serta merta nampak adl yg kebalikannya.
Maka sesungguhnya, aku belajar utk tidak reaktif.
Aku lupa, bahwa trkadang sikap netral itu diperlukan.
Sikap utk mencerna.
Sikap utk memahami.
Maka sesungguhnya, aku sgt butuh peredam..
Yg mengingatkan ku utk diam sejenak dan membiarkan semesta bekerja dg sendirinya tanpa aku trlalu byk turut campur.
Yg menjadi penguat ketika semua daya telah habis dan hanya tersisa air mata.
Yg mungkin menjadi kawan perjalanan. Utk menunjukkan jalan dari byk pertimbangan. Membantuku memutuskan suatu hal.

Sekarang, sepertinya aku sedang menikmati diri utk menghabiskan energi dan mengumpulkannya dg cara yg ku bisa.
Menghimpun energi dari orang-orang yg bisa ku ajak bicara dan tertawa.

Akhirnya, aku semakin paham.
Aku tidak bisa sendiri.
Selengkap apapun Allah menyajikan dirinya dlm kesempurnaan.. manusia tetap membutuhkan manusia.
Sejauh ini . . Baru ku sadari, aku lebih banyak sendiri di beberapa waktu.
Memang, dinikmati dan disyukuri.
Ada kalanya lelah dan rasa membutuhkan itu bertambah.
Aku tdk sedang meniadakan Allah yg lbih dekat dari nadi.
Tapi sosok yg artificial kadang juga berarti.

Senin, 31 Agustus 2015

Aku Cari Kamu

Kucari kamu dalam setiap malam
Dalam bayang masa suram
Kucari kamu dalam setiap langkah
Dalam ragu yang membisu
Kucari kamu dalam setiap ruang
Seperti aku yang menunggu kabar dari angin malam

Aku cari kamu
Disetiap malam yang panjang
Aku cari kamu
Kutemui kau tiada

Aku cari kamu
Di setiap bayang kau tersenyum
Aku cari kamu
Kutemui kau berubah

Kucari kamu dalam setiap jejak
Seperti aku yang menunggu kabar dari matahari

-payung teduh-

Semesta

Awalnya kita berada dalam kepingan surga yg sama.
Lalu Kita berada dlm lingkaran antara langit, bumi dan lautan yg sama..
Kita berada diantara berjuta jiwa manusia
Dan ada kita di salah satunya.

Kemudian semua menjelma labirin.
Takdir akhirnya memberi kita perintah utk berjalan menuruti lorong2nya.
Kita akhirnya terpisah.
Saling menemukan jalan keluar dan berharap diujungnya saling menemukan telaga di masing-masing tatapan.

Labirin-labirin itu membatasi kita.
Tak ada yg bisa kita lakukan selain terus melangkah..
Segera mungkin menuju cahaya.
Jika pun harus sejenak mengambil nafas, itu pun seperkiraan waktu yg bsa terhitung saja.

Dgn langkahku dan langkahmu yg tak sama. Aku tak tau wajah siapa yg akan ku lihat diujungnya..
Tapi bukan kah kita harus menjadi sebaik-baik penghamba?

Semesta akan mencarikan cara utk kita. Jika semesta ditakdirkan utk mempertemukan kita.
Semesta akan berbicara. . Bukan lg logika dan hitungan manusia.
Semesta punya caranya.
Dia tau bagaimana dia pertemukan adam dan hawa.
Tuhan menitahkannya . .

Minggu, 30 Agustus 2015

Dermaga yg Dituju

Banyak hal yg terjadi. Dan kita tidak saling tau..
Terasa sudah terbiasa mungkin.
Iya, kamu dgn jalanmu. Aku pun.
Entah bertemu atau tidak.
Apakah aku sekuat yg kau kira? Mungkin iya.. tpi aku sendiri, aku tau aku tidak sekuat itu.

Aku pun masih berpikir ttg kepantasan dll . .
Ttg tingkatan sesuatu dll . .
Ttg byk perbedaan dll . .

Aku tdk tau juga, apakah benar nanti kita bersama?
Spt sembilu yg menghujam.
Ketika aku memintamu menarikku dan kau tdk melakukan apa2 dgn nyata.
Sungguh sangat bimbang . .

Dulu, ada seorang yg selalu menguatkan dan meyakinkan . .
Semua akan baik2 saja dan semua bisa dilalui.
Sekarang, orang itu tdk pernah melakukan apa2.
Aku benar2 dilarungkan. Dan dia menyerahkanku pd Angin kmn aku mengarah.
Jika itu padanya dia bersyukur. Jika tidak dia tak mengapa.
Aku yg dilarungkan seakan benar2 dibuatnya tak berarah.
Aku ingin menuju dermaganya, namun agaknya dia tak membuka itu..
Dia tak memberikan talinya utk menarikku kesana.

Minggu, 26 Juli 2015

4 kriteria

suatu hari ada lelaki datang mengetuk pintu rumahmu
ternyata ia datang bersama keluarganya
pertanyaanya, apa yang membuat laki-laki itu datang?
a. hartamu
b. keturunan dan kemuliaanmu
c. kecantikanmu
d. agamamu

Kamis, 23 Juli 2015

Surat kepada seorang lelaki yg tersimpan

Surat ini akhirnya tak beralamat pun tak bertuan dan bernama.

Benar, seperti sebuah surat dalam botol yg kemudian dilempar ke lautan lepas, dan entah pada pulau mana dia akan menepi. Untuk memilih pemberhentian terakhirnya.
Jika bukan krn gelombang pasang atau angin yg membawanya, dia tak akan mungkin sampai ke daratan.
Titah Tuhannya yg menjadikannya utuh atau hilang.
Kita akhirnya tak punya teropong panjang utk melihat masa depan.
Benar. Kita tidak punya biji mata utk melihatnya barang sejengkal pandangan pun.

Tapi, surat ini.. akan menembus semua waktu bahkan tempat.
Aku tau surat ini akan sangat kuat membawa dirinya. Sekuat seorang yg mengirimkannya. Sekuat doa yg mengiringinya.
Surat ini akan sampai pada sesiapa yg entah siapa.
Seandainya bisa si penulis ini mengirimkan surat beserta nama dan alamat. Pasti akan ku tuliskan.
Sesungguhnya, bukan tidak tertulis. Nama dan alamat itu tertulis, tapi tersimpan dan tersembunyi..

"Kepada seorang yg masih tersimpan . .
Ada sebuah hak anak kepada ayahnya, yg harus dipenuhi bahkan sebelum anak itu diturunkan ke bumi sbg pemimpin. Hak anak itu adl dipilihkan baginya rahim yg baik baginya. Rahim dari seorang wanita yg baik, utk mendidiknya agar anak ini bisa kembali ke asalnya tanpa tersesat ketika harus bertemu Rabbnya.
Sebuah awalan yg baik bagimu dan bagi anakmu. Pilihlah ia dengan baik.
Aku sangat mencintai anak2 . . Sangat. Maka, tdk akan ku biarkan anak2mu nanti memiliki ibu yg tidak baik -siapa pun itu nanti. Maka ku sampaikan surat ini padamu.

Wanita? Ada yg harus ku sampaikan padamu, tuan yg tak bisa ku sebut namany.
Ada bebrp cara yg Tuhan tawarkan utk wanita agar ia bisa memilih surga yg disiapkan.
Salah satunya adl taat pada suami, dab itu dilakukan sejak dia menikah hingga dia mati. . Itu berarti sejauh selama dia masih hidup, dan itu selama sisa hidupnya. Indah bukan?
Aku ingin menjadi salah satu wanita yg dijanjikan surga. Maka, sunnah Rasul ini bisa jadi salah satu caranya.. sebagai pgganti perang pada jamannya waktu itu.
Semoga memenuhi sunnah itu dan melaksanakannya dgn sebaik2 kemampuan adalah salah satu rizqiku..

Wahai, lelaki yg sungguh ingin ku sebut namanya . .
Berjanjilah utk melakukan yg terbaik utkmu. Dan aku juga.
PadaNya kita akan kembali.
Semoga kita sempat bertemu dan merajut surga bersama utk dibawa dlm kekal kehidupan."

Surat kepada seorang lelaki yg tersimpan

Surat ini akhirnya tak beralamat pun tak bertuan dan bernama.

Benar, seperti sebuah surat dalam botol yg kemudian dilempar ke lautan lepas, dan entah pada pulau mana dia akan menepi. Untuk memilih pemberhentian terakhirnya.
Jika bukan krn gelombang pasang atau angin yg membawanya, dia tak akan mungkin sampai ke daratan.
Titah Tuhannya yg menjadikannya utuh atau hilang.
Kita akhirnya tak punya teropong panjang utk melihat masa depan.
Benar. Kita tidak punya biji mata utk melihatnya barang sejengkal pandangan pun.

Tapi, surat ini.. akan menembus semua waktu bahkan tempat.
Aku tau surat ini akan sangat kuat membawa dirinya. Sekuat seorang yg mengirimkannya. Sekuat doa yg mengiringinya.
Surat ini akan sampai pada sesiapa yg entah siapa.
Seandainya bisa si penulis ini mengirimkan surat beserta nama dan alamat. Pasti akan ku tuliskan.
Sesungguhnya, bukan tidak tertulis. Nama dan alamat itu tertulis, tapi tersimpan dan tersembunyi..

"Kepada seorang yg masih tersimpan . .
Ada sebuah hak anak kepada ayahnya, yg harus dipenuhi bahkan sebelum anak itu diturunkan ke bumi sbg pemimpin. Hak anak itu adl dipilihkan baginya rahim yg baik baginya. Rahim dari seorang wanita yg baik, utk mendidiknya agar anak ini bisa kembali ke asalnya tanpa tersesat ketika harus bertemu Rabbnya.
Sebuah awalan yg baik bagimu dan bagi anakmu. Pilihlah ia dengan baik.
Aku sangat mencintai anak2 . . Sangat. Maka, tdk akan ku biarkan anak2mu nanti memiliki ibu yg tidak baik -siapa pun itu nanti. Maka ku sampaikan surat ini padamu.

Wanita? Ada yg harus ku sampaikan padamu, tuan yg tak bisa ku sebut namany.
Ada bebrp cara yg Tuhan tawarkan utk wanita agar ia bisa memilih surga yg disiapkan.
Salah satunya adl taat pada suami, dab itu dilakukan sejak dia menikah hingga dia mati. . Itu berarti sejauh selama dia masih hidup, dan itu selama sisa hidupnya. Indah bukan?
Aku ingin menjadi salah satu wanita yg dijanjikan surga. Maka, sunnah Rasul ini bisa jadi salah satu caranya.. sebagai pgganti perang pada jamannya waktu itu.
Semoga memenuhi sunnah itu dan melaksanakannya dgn sebaik2 kemampuan adalah salah satu rizqiku..

Wahai, lelaki yg sungguh ingin ku sebut namanya . .
Berjanjilah utk melakukan yg terbaik utkmu. Dan aku juga.
PadaNya kita akan kembali.
Semoga kita sempat bertemu dan merajut surga bersama utk dibawa dlm kekal kehidupan."

Selasa, 21 Juli 2015

ketupat lebaran

alhamdulillah lebaran tahun ini mengesakan
sangat mengesankan
bertemu dengan keluarga
dengan senyum, harapan, dan doa

banyak pertanyaan dari sanak saudara
"kapan?"
kapan ini merupakan rangkuman dari 2 pertanyaan sekaligus
kapan lulus? dan kapan nikah?
sebenarnya aku biasa ajha
tapi aku bingung menjawab
melihat dalam keluarga besarku, aku termasuk dalam kategori "gawat nikah"
hanya bisa menjawab "soon as possible"
hahah.... :D
*menertawakan diri sendiri

ketika sungkem ke Simbah Ismail
"mbah nyuwun dungo lan pangestunipun nggih"
"iyo le.. mugo-mugo sukses, ndang rampung kuliahe, digampangke rizkine, dikuatke"
"amin mbah.."
"ojo rabi sek yo.. tahan.."
*jeng jeng, gubrak
aku terkejut dengan pernyataan simbah yang bagian terakhir
kenapa simbah bisa tahu kalo aku pengen ndang rabi :3

para laskar "gawat nikah" dikumpulkan oleh para sesepuh
nanya-nanya tentang rencana kedepan sambil bercanda-canda
kemudian ada pernyataan yang menjadi renunganku
"emang wis do duwe opo tho? wis iso mbanggakke morotuo po? wis iso mbahagiakke wong tuo po?"
*jleb-jleb

perjalanan lebaran ini membuat aku belajar
pertemuan keluarga ini membuka mata
karena membuat keluarga baru tidak sesederhana di KUA
lebaran ini mendapat bonus ketupat hikmah
bahwa setiap kita fokus pada persiapan
memperbaiki diri
karena saling menuntut hanya menambah luka




Sabtu, 18 Juli 2015

Back to Fitri

Seharian penuh aku menanti ucapan doa
dari seseorang yang hari ini masih special bagiku
tapi ternyata dia tidak muncul dalam layar
yang muncul adalah orang lain
orang lain yang ia cintai
tapi aku masih yakin bahwa dia berdoa dalam diam
doa yang suci yang tersembunyi oleh malam

Pada hari yang fitri ia muncul
dengan pertanyaan untukku
dengan keraguannya
dengan marah dan kecewanya padaku
:)
Tak apa, aku yang jahad ini memang layak dibenci
tetapi, aku berterimakasih padamu
kau kembali "menarikku" untuk yang kesekian kali
dan aku tetap kukuh dengan pendirianku untuk hanya berkomitmen pada Allah
berat memang, beraaaaaaaat banget, aku sadari
Maklumlah... untuk jadi lebih baik memang tidak bisa instans, butuh proses dan waktu, sebagaimana petuah mama

Aku dah ceritakan semuanya ke abah dan umi. Abah dan umi 1 suara.
Bahwa aku harus mantap dan istiqomah. Kalo ada rasa rindu itu wajar, doakan ajha mas. Kadang2 dalam perjalanan itu banyak rintangan, maka hadapi! Kadang naik, kadang turun, itu lumrah mas.. cinta ini juga tentang jihad dan perjuangan, memperjuangan kebaikan dari ego dan nafsu.

Sebenarnya aku terkejut ketika kau membandingkanku dengan tio maupun fuzta atau yang lain
sepertinya aku dipilih karena aku komunikatif (saat itu)
kalo memang itu alasanya, maaf, aku dah berubah
aku inginkan kebaikan dunia dan akherat
dengan menjaga komunikasi kepada yang bukan mahram
Jika perubahanku tidak membuat nyaman
maka tolong sampaikan padaku, aku harus bagaimana

Aku selalu percaya jodoh tak akan tertukar
siapakah jodoh itu?
dialah yang seseorang yang sah secara halal menjadi istriku
siapa dia? Wallahu 'alam
dia masih rahasia Allah, kita gk berhak menentukan
aku sangat merindukan jodohku
Karena aku sangat butuh teman yang mau menemaniku berjuang mengarungi samudra kehidupan ini
ya Allah, pertemukanlah aku dengan jodohku
Dalam pertemuan yang indah dan berkah
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
karena aku sedang melakukan balapan dengan dik Imov dan mbak Tia, siapakah yang akan sampai didepan pintu mertua duluan?

Btw, mohon maaf lahir batin ya . .
aku punya miliyaran kerikil kesalahan yang mengganjal dihatimu, maaf . . :')

Jumat, 17 Juli 2015

Selamat berangkat

Masih lama memang,
Tapi seperti akan segera saja kau berangkat pergi . .
Aku tdk pernah tau bagaimana akhirnya kau berangkat, bagaimana cerita dan kisahnya .
Yg ku tau, tiba2 email masuk atas namamu dan kau tiket sudah siap.
Sesungguhnya, terasa sedikit menyakitkan. Sebab tdk ada cerita.
Yaa . . Mgkn memang seharusnya begitu.
Kau selalu benar.
Krn landasanmu slalu vertikal. Aku bahkan tdk bisa menawar.
Sebab, ketika aku mencoba menawar, kau malah menilai aku yg menarikmu kembali. Atau kau merasa aku tdk paham pada maksudmu. Atau kau merasa aku berat melakukannya. Seakan hatiku berat utk berubah.
Seandainya kamu paham, bahwa berat dan ringanku itu pasti terlihat sm saja bagimu. Krn kau sudah berjalan lurus dan berlari. Sedang aku, kadang masih terhenti.
Maka, utk keputusanmu ini, ttg ini, ttg tdk ada komunikasi yg ttg kita sm sekali. Aku tdk pernah menawarnya lagi.
Krn jika aku menawarnya, kau akan berpikir demikian. Walau hati seakan selalu memiliki magnet utk menarikmu. Sptnya sudah tdk bisa . . Aku tdk pernah diajak memberi keputusan, aku selalu diminta menerima keputusan.
Aku menerimanya . . Sungguh, aku menerimanya dengan izin Allah.
Tapi tdk semudah itu.
Kesepihakan.
Bahkan kau tdk tau kan bagaimana pendapatku? Krn kmu tdk menanyakan.
Sudah lah . .

Memang bgini yg mgkn seharusnya.
Walau bagiku dgn taraf dan standard ku ini sgt ekstrim.
aku malah jdi berpikir byk hal ttgmu. Sedang kembali mencoba mengenalimu. Mgkn sudah berubah ya . .
Padahal yg menjadi pertimbanganku memilihmu adl sikapmu yg wajar. Tdk ekstrim.

Semoga yg ku takutkan tidak terjadi.
Dan semoga kau tetap wajar . Krn sesungguhnya itu yg indah darimu.

Selamat berangkat dan selamat jalan.
Pada setiap perjalananmu dan setiap pergimu yg mungkin aku tdk tau.
Doaku selalu bersamamu. .

Sabtu, 11 Juli 2015

Penuh

Rabb . .
Hati ku penuh. Sangat penuh . .
Segala isinya berebut tempat utk diucapkan menjadi doa.

Rabb . .
Sedang air mataku kadang tak cukup utk menjadi tuturan hati.

Aku sedang dlm pemikiran dan perenungan yg dalam.
Sedang berusaha berdiri di garis batas.
Tak melebihkannya . .
Itu sangat sulit . Sangat sulit.
Penuh :'(

Senin, 06 Juli 2015

Surga yg terlupa

Ternyata manusia adl makhluk-makhluk mulia yg tersimpan di surga sebelum mereka hadir di fana nya dunia. .
Mereka seakan terjaga dlm kesucian dan selalu berdekatan dgn Rabb nya.
Lalu ketika mereka terlahir dlm keadaan yg lemah, tanpa daya . .
Rahim menjadi tempat yg kokoh utk melindunginya. Rahim dlm artifisial dan Rahim dlm kiasannya. Dimana tercurahkan kasih sayang yg bertambah-tambah hingga dia lahir dalam penyambutan air mata dan adzan.
Sampailah manusia pada pelukan seorang wanita mulia, makhluk yg Rabbnya pilihkan utk menjaganya. Jelmaan bidadari surga yg penuh cinta dan kelembutan.
Pada akhirnya dia tumbuh dalam keluarga dan rumah yg menjadi tempat berlindung. Pengganti surga yg mereka tinggalkan.
Tapi Rabbnya Maha Adil, Dia gantikan satu hal dgn hal yg lain.
Lepasnya dia dari Surga Rabbnya, pindah pada Surga yg Rabbnya titipkan di Dunia.
Surga kecil yg seharusnya senantiasa terawat dan terjaga.. yakni Rumah.
Baitiy Jannatiy. .
Suatu hari Rasul Muhammad ditanya ttg bagaimana rumahnya, dan baginda Rasul menjawab "rumahku surgaku".
Surga ini tak hanya tercipta secara langsung utuh diciptakan oleh Rabbnya.
Surga berwujud "rumah" ini tentu harus dibangun dengan ikhtiyar-ikhtiyar manusiawi yang tak hanya bersifat duniawi, namun harus berpandangan ukhrawi . .

Rumah, terkadang menjadi serpihan Surga yg Tuhan titipkan di dunia, namun terlupa.
Rumah hanya diartikan sbg fisik, tanpa ada ruh yg disemaikan disana. .
Rumah, terkadang menjadi surga yg terlupa.
Manusia yg berasal dari surga sesungguhnya, lupa bahwa Surga di dunia ini adl tempat tinggal yg harus dijaga kemurniannya. . Agar rumahnya dapat menjadi sarana manusia itu terus berkumpul di Surga Rabb nya.
Rumah, terkadanh menjadi surga yg terlupa.
Manusia-manusia yg baik terkadang hanya memantik cahaya di jalan-jalan, atau bahkan di pelosok dunia. Namun dia lupa utk pulang dan menyalakan cahaya di rumahnya, rumah yg seharusnya dia jadikan surga bagi keluarganya.
Rumah, seharusnya menjadi tempat pulang dan tempat berangkat.
Jika rumah itu penuh cahaya, ketika para manusia penebar cahaya kehabisan binarnya, dia bisa pulang utk mengisi kembali daya binarnya.
Namun satu hal yg tak boleh terlupa, cahayailah rumah itu terlebih dahulu.
Hingga benar-benar menjadi potongan Surga Langit yg Tuhan turunkan di bumi.

Surga yg terlupa

Ternyata manusia adl makhluk-makhluk mulia yg tersimpan di surga sebelum mereka hadir di fana nya dunia. .
Mereka seakan terjaga dlm kesucian dan selalu berdekatan dgn Rabb nya.
Lalu ketika mereka terlahir dlm keadaan yg lemah, tanpa daya . .
Rahim menjadi tempat yg kokoh utk melindunginya. Rahim dlm artifisial dan Rahim dlm kiasannya. Dimana tercurahkan kasih sayang yg bertambah-tambah hingga dia lahir dalam penyambutan air mata dan adzan.
Sampailah manusia pada pelukan seorang wanita mulia, makhluk yg Rabbnya pilihkan utk menjaganya. Jelmaan bidadari surga yg penuh cinta dan kelembutan.
Pada akhirnya dia tumbuh dalam keluarga dan rumah yg menjadi tempat berlindung. Pengganti surga yg mereka tinggalkan.
Tapi Rabbnya Maha Adil, Dia gantikan satu hal dgn hal yg lain.
Lepasnya dia dari Surga Rabbnya, pindah pada Surga yg Rabbnya titipkan di Dunia.
Surga kecil yg seharusnya senantiasa terawat dan terjaga.. yakni Rumah.
Baitiy Jannatiy. .
Suatu hari Rasul Muhammad ditanya ttg bagaimana rumahnya, dan baginda Rasul menjawab "rumahku surgaku".
Surga ini tak hanya tercipta secara langsung utuh diciptakan oleh Rabbnya.
Surga berwujud "rumah" ini tentu harus dibangun dengan ikhtiyar-ikhtiyar manusiawi yang tak hanya bersifat duniawi, namun harus berpandangan ukhrawi . .

Rumah, terkadang menjadi serpihan Surga yg Tuhan titipkan di dunia, namun terlupa.
Rumah hanya diartikan sbg fisik, tanpa ada ruh yg disemaikan disana. .
Rumah, terkadang menjadi surga yg terlupa.
Manusia yg berasal dari surga sesungguhnya, lupa bahwa Surga di dunia ini adl tempat tinggal yg harus dijaga kemurniannya. . Agar rumahnya dapat menjadi sarana manusia itu terus berkumpul di Surga Rabb nya.
Rumah, terkadanh menjadi surga yg terlupa.
Manusia-manusia yg baik terkadang hanya memantik cahaya di jalan-jalan, atau bahkan di pelosok dunia. Namun dia lupa utk pulang dan menyalakan cahaya di rumahnya, rumah yg seharusnya dia jadikan surga bagi keluarganya.
Rumah, seharusnya menjadi tempat pulang dan tempat berangkat.
Jika rumah itu penuh cahaya, ketika para manusia penebar cahaya kehabisan binarnya, dia bisa pulang utk mengisi kembali daya binarnya.
Namun satu hal yg tak boleh terlupa, cahayailah rumah itu terlebih dahulu.
Hingga benar-benar menjadi potongan Surga Langit yg Tuhan turunkan di bumi.

Jumat, 03 Juli 2015

Rumah ini

Hai rumah :')
Apa kabar. .

Akhirnya aku membuka pintumu lagi. Hm . . Aku akan segera membuka jendelamu, agar udara disini kembali segar dan tidak sesak.
Aku bahagia kau tetap rapi . . Masih sama. Aromah rumah yg selalu ku rindukan.
Isi rumah ini masih sama.
Rapi tersusun dari kata-kata.

Apa kah kau bertanya ttg kemana perginya dia?
Haha. Sama.
aku pun tidak terlalu paham . .
Aku tak bisa berjanji padamu dia akan pulang.
Pun aku mgkn tdk lagi bisa memintanya pulang.
Tenang, dia punya kuncinya utk pulang dan membuka pintu kapan saja. Utk kembali menambahkan kata dan cerita di dindingmu.
Tapi aku tak tau kapan . .
Apa kau rindu?
Haha. Aku ingin berkata, tapi Aku bahkan tak bisa atau mungkin tak boleh mengakui itu . .

Aku percaya dia akan pulang. Tapi entah kapan.
Hanya Tuhan yg akan menggerakkan kakinya lagi kembali ke sini..

Rumah, sabar ya . .
Aku juga sedang berusaha sabar.
Kita akan menunggu bersama.

Selasa, 30 Juni 2015

Semacam Rumah Kata

Kami sedang sama-sama mengurusi urusan kami . .
Maafkan kami yg lama tdk mengunjungimu.
Menambahkan judul-judul di baris halamanmu.
Maafkan kami..
Aku ? Aku tdk mungkin melupakanmu . Ini adl tempatku pulang.
Seperti ruangan kaca utk bisa saling membaca..
Aku tdk mungkin akan pergi jauh.
Tapi kami sedang sibuk.
Kami sibuk menata hati dan menata langkah kami.
Semoga kau cukup sabar utk menanti cerita-cerita baru yg kami persembahkan utkmu ya . .

Kau tahu? Ini ramadhan . .
Aku sndiri sedang mengurung diri dalam munajat . .
Sesungguhnya, bersama mu disini pun adalah caraku bermunajat.
Tapi entah, aku ingin menjadi sangat diam saja dan menyembunyikan doaku.
Meski kau dan dia pasti tau apa doaku itu . .

Baiklah, jika nanti kita telah selesai dengan urusan kami.
Kami akan berkunjung lagi kesini .
Sabarlah menanti kami :')
Smoga kami bisa pulang padamu tanpa ada yg pergi lagi . .

Kamis, 25 Juni 2015

Tunjukkan Arah

Aku telah lama meninggalkan rumahku.
Aku yang keluar rumah tanpa ada perbekalan yg cukup.
Hingga yg terjadi adl aku menjadi lelah

Awalnya ku pikir aku sedang dalam mencari telaga yg lain
Telaga yg ku pikir aku akan hidup disana.
Bersama para penghuni telaga yg bahkan aku tak terlalu memahaminya

Aku berangkat kesana tanpa peta yg lengkap
Peta yg kubawa ternyata tak sampai pada bagaimana aku pulang.
Dia hanya menawarkan aku utk beranjak pergi. Dan ternyata aku hilang arah utk pulang.

Aku sendirian.
Aku berpikir, hakikat manusia adl sendiri.
Tapi sendiri membuatku selalu mencari pelengkap.
Dan pencarianku menjauhkanku dari rumah.

Rabb . . Aku sedang lelah.
Hiburlah aku dan tunjukkan rumahku :')
Rumah yg selalu bisa menerimaku . .
Rumah yg tdk pernah berkata terlambat utk pulang . .
Rumah yg aku bisa menyalakan lilin dan berdiskusi hangat dilingkarannya.

Selasa, 23 Juni 2015

Ramadhan dan kerinduan

Ramadhan. .
Kasih sayang yg Allah tebarkan dimana saja.
Ramadhan yg membuatku berpikir byk hal ttg kasih sayangNya padaku.
Aku selalu meminta banyak hal, namun terkadang hanya sampai pada sajadah. Doaku tak ku panjangkan dalam langkah.
Ya, aku salah.
Aku selalu berpikir disetiap saat, bahkan sebelum tidur hingga tidurku terasa sangat riuh.
Tapi pikiranku, hanya dalam dunia heningku.
Tak jarang aku hanya diam dan terjebak waktu.
Ya, aku salah.
Aku selalu tau salahku, tapi aku tak tau bagaimana memperbaikinya..
Aku selalu tau salahku, tapi aku selalu menunggu waktu utk menggerakkanku..
Aku jarang mengubah sesuatu.
Aku menunggu saat yg tepat.. tapi dgn menunggu itu pula aku melewatkan kesempatan.
Ya, aku salah.

Aku merasa sedang hilang,
Merasa sdg terjebak
Hatiku mengembara, tapi langkahku terpenjara.
Aku yg memenjarakannya. Aku menanti kesempatan, padahal aku lah seharusnya yg menjemput kesempatan
Ya, aku salah.

Dan kerinduanku, Duhai Maha Perindu
Telah membuncah bersama air mata yg terus mgalir . .
Aku Rindu pada-Mu..
Sungguh sangat rindu dekat denganMu.
Lagi-lagi aku yg salah,
Aku yakin Kau tak pernah pergi.
Tapi aku yg menjauh . .
Mohon ampunilah aku . .
Dekapkan lagi aku diantaraMu.

Senin, 15 Juni 2015

Hari ini, kemarin dan esok nanti

Tuan, bukan kah hari ini adalah apa yg kita cemaskan kemarin?
Ternyata hari ini baik-baik saja. Semua berjalan seperti doa kita.
Jika pun terselip rasa kecewa, apa yg kita terima adalah sebaik-baik jawaban atas doa.
Apa yg perlu kita resah kan?
Jika esok, akan jadi lebih indah :')
Dan kita hanya harus terus berdoa dan percaya . .
Mengusahakan segala daya demi peristiwa yg menjawab semua upaya . .

Sejauh apa kita mengeluh . . Jika kaki tak pernah mengayuh, maka jarak tak akan tertempuh.
Kita hanya harus terus berjalan dan berjalan dan berjalan lagi. Tak perlu berlari, aku takut kita lelah dan terjatuh sebab tak hati-hati . .
Hingga ujung dari pelangi kan kita temui disana segenap malaikat turut melingkari.

Jumat, 12 Juni 2015

Mungkin yg terjadi padaku saat ini adalah aku sedang lelah mengejar . .
Aku merasa selalu berlari .
Menuruti setiap lorong utk ingin mendapatkan jawaban atau mgkn sekedar tanggapan,
Hingga tidak byk yg ku dapatkan.dan menghibur diri sendiri. Selalu berprasangka baik dan menganggap semua baik2 . .
Aku sedang lelah mengejar.
Aku merasa apa yg ku lakukan tdk seimbang . . Tdk ada timbal balik.
Tak apa . .
Mgkn kau memang begitu.
Apakah aku sedang menghukummu?
Tidak, sama sekali. Aku tidak setega itu . .
Aku hanya ingin kau merasakan ttg dirimu sndiri

Kamis, 11 Juni 2015

sendirian

akhir2 ini aku sering tidur siang
hanya agar bisa nglembur malam
selalu saja ada yang harus aku kerjakan
kadang aku tertukar antara prioritas dan bukan

jujur saja sebenarnya hari-hari ini aku agak introvert
pengen sendiri
jalan sendiri
nangis sendiri
kerja sendiri
bahkan aku mengerjakan oprec asrama hampir sendirian

aku merasa sangat kacau
skripsi, yes, kmp, asrama
biarkan aku selessaikan urusanku dulu
terutama urusan hati ini
mohon doanya :')

Rabu, 10 Juni 2015

Alam Manusia

Keriuhan dunia, seakan menawarkan byknya impian-impian tanpa batas. Tak ada yg tau bukan, kapam impian kosong itu akan nyata ? Tapi kadang, manusia meributkannya. Seakan segalanya akan ada digenggaman jika memiliki tangan paling kuat. Maka, sibuklah manusia memperkuat tangannya. Ternyata kekuatan tangannya tak hanya utk menggenggam mimpi, tapi meninju orang yg mulai mengusil mimpi dan impiannya.
Manusia selalu salah menggunakan alat. Nurani yg seharusnya berbicara ttg benar salah tak pernah jadi acuan. Kekuatan adalah keutamaan dalam meraih penghargaan.
Penghargaan, adalah impian itu. Penghargaan sesungguhnya hanyalah nilai rekaan manusia sendiri. Semacam kesepakatan baik-buruk, indah-jelek yg hanya disepakatai turun temurun tanpa ada penelaahan mendalam ttg esensi penilaian..
Yg buruk akan selalu dianggap buruk, jika manusia masih percaya buruk sbg defenisi dr nenek moyang.
Mengubah pandangan penilaian tentu dari masing-masing manusia itu sndiri di mulainya.
Jika yg kaya dunia adalah yg paling mulia, selamanya manusia tidak akan menganggap Nabi manusia paling mulia, karena Nabi sering tak punya apa-apa.
Jika yg dianggap hebat adl yg kuat, maka selamanya para pemakai otot dianggap hebar.
Kita terkungkung pada dunia persona, yg mengajari kita ttg citra hingga kita kehilangan makna atas diri sendiri. Selalu menuruti apa yg diinginkan dunia pada kita.
Jika kita tau maksud dan tidak menghilangkan esensi nyata dari diri, itu tdk menjadi masalah. Tapi bahaya, jika manusia hanya menjadi produk citra, tempelan2 label yg dipakai tanpa tau makna.

Selasa, 09 Juni 2015

Bangku

Ada lelaki yg selalu datang dan bertitip pesan
Ada wanita yg selalu menunggu dan menjumputi rangkaian pesannya
Aku, adalah bangku yg menjadi saksi mereka.
Mereka yg tak pernah bertemu, tapi saling memberi dan menerima.

Terkadang aku heran,
Sejauh itu tapi sedekat itu . .
Jika nanti Tuhan memintaku berbicara, aku ingin bersaksi ttg bagaimana kisah mereka menjaga diri

Perantara

Aku bertitip salam pada langit dan matahari, dan mereka menyampaikan pesan melalui pagimu . .
Aku bertitip salam pada awan dan angin, dan mereka menyampaikan pesan melalui hujanmu . .
Ada alam yg melingkupi kita,
Biarkanlah saja menjadi sepenuhnya perantara. .

Memahamimu dgn Ajaib

Kadang aku bisa mengulum tawa geli, atas banyak sikap atau apa pun itu yg ada pada dirimu . .

Dengan kondisi serba berbatas ini,
Memahamimu tak hanya cukup dgn logika dan perasaan.
Tapi harus menggunakan intuisi dan gelombang transpersonal.
Nyata.. ini benar2 nyata.

Aku seakan harus berjalan menelusuri dirimu.. mencari jalan yg bisa ku lewati utk menemukan jawaban yg mgkn tak kau katakan secara langsung.
Kehadiran hati dalam setiap penilaian dan pembuat keputusan, ketika itu berkaitan denganmu sangat harus digunakan.

Malam ini, tidak ada pesan perantara..
Semua melalui intuisi. Menuruti intuisiku utk turun mengambil sesuatu yg kau letakkan disana.
Dan sungguh benar, titipanmu itu sudah ada disana.
Ini semacam sinyal atau apa? Gelombang? Apalah itu . .
Segala hal yg selalu berulang spt ini, satu yg kuyakini. Yaitu . .
Tuhan sedang turut peran :')
Ini tak sekali dua kali, ini sering terjadi. Aku saja yg merasa, atau kau juga?

Aku selalu berpikir, seajaib itu kah kita..?

Senin, 08 Juni 2015

Kanak-kanak itu spt Kita

Yaa . . Mungkin aku, ataupun kau . .
Seperti kanak-kanak yg terjatuh di taman bermain sekolahnya.
Luka dan darah membuatnya menangis . .
seketika sang guru tersenyum padanya dan mengulurkan tangan.
Seketika itu pula anak itu terdiam dan tersenyum kembali. Seakan lupa pada luka dan darahnya yg hebat . .
Lukanya sembuh hanya karena setarik senyuman yg hangat dan darahnya terhenti hanya karena uluran yg lembut . .
Guru itu tak benar2 menyembuhkan seperti seorang dokter, tapi dia memberikan kesembuhan yg membuat hatinya merasa baik-baik saja, meski kakinya terluka :')

Aku, atau kita -ternyata sangat kekanakan bukan?
Seperti anak itu . . Yg sembuh karena senyuman ketika salah satu dari kita berperan sbg gurunya :')
. . Betapa dahsyatnya . .

Pesan Puisi (lagi)

TAJAM HUJANMU
Oleh :
Sapardi Djoko Damono

tajam hujanmu
ini sudah terlanjur mencintaimu:
payung terbuka yang bergoyang-goyang di
tangan kananku,
air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu,
aspal yang gemeletuk di bawah sepatu,
arloji yang buram berair kacanya,
dua-tiga patah kata yang mengganjal di
tenggorokan
deras dinginmu
sembilu hujanmu

Kumpulan puisi
Perahu Kertas,

Jumat, 05 Juni 2015

Sama, Tak Seimbang

Mungkin sudah seminggu ini. .
Aku sulit tidur. Selalu tidur diatas jam 1 malam. Lebih parah malam tadi. Jam set 4 baru bisa memejamkan mata.
Banyak hal yg terlalu ku pikirkan, atau ku cemaskan.
Tubuhku tdk bisa beristirahat.
Aku pun sama, tak seimbang.
Memohon kekuatan, tapi mgkn tak selalu langsung diberi jawaban.
Berbeda, jauh berbeda . .
Tdk mgkn lagi byk bercerita.
Jika pun aku bercerita, tak mgkn akan menemukan tanggapan dan senyuman yg sama.
Padahal itu semua menguatkan.
Kini memang harus sendirian.
Aku melarikan diri utk tdk banyak memikirkan, tapi tdk bisa.
Tubuhku tdk bisa..
Hatiku juga tdk bisa berpura-pura..
Hatiku tau sesungguhnya yg dia butuhkan, tpi memang tdk bisa dinyatakan begitu saja. Apalagi mendapat balasan..

Tadi malam, Dia tau bagaimana aku berjuang. Mengeluarkan semua emosiku di antara sepertiga malam.
Dia paham betul bagaimana rasanya hatiku pun tubuhku.
Aku sedang sangat lemah . .
Sama, aku sedang tdk seimbang.
Mohon doakan aku . .

Dia memang menentukan, tapi Dia memberimu pilihan

Aku akan bercerita padamu, bagaimana perjalanan ini selalu ku pertahankan untuk sampai tujuan . .
Dan bagaimana keyakinan datang dgn sangat ajaib.

Kali itu sungguh sangat awal, semua bermula. Kala kita berniat membicarakan apa yg terjadi. Mgkn kau lupa, namun aku masih sangat ingat sebuah solusi yg kau tawarkan yg tdk mungkin dilakukan dlm waktu dekat. Saat itu lah pertama, sangat pertamanya rasa yakin itu hadir begitu saja. Seperti ada pesan yg begitu saja ku tangkap.. dan yg ku yakini, itu bukan datang dari keinginan duniawiku.

Apa kah kau tau kapan pertama kali kau mengisi byk hariku?
Saat itu ada berada di antara dua pilihan laki-laki yg menawarkan masa depan yg sama. Saat itu, aku benar-benar berserah. Aku berusaha membuat perahu kertas dan meletakkan hatiku disana, apa jawaban Sang Pemberi Keputusan? Dia tak mendekatkanku pada keduanya . . Apa yg terjadi kemudian? Dia memasukkan namamu diantara kepasrahanku.
Itu sudah sejak lama..
Aku baru menyadarinya beberapa waktu terakhir ini. Ketika kita mencoba diri utk bertahan masing-masing.

Selama itu aku membaca byk pertanda. Mencoba merangkai potongan adegan menjadi satu benang utuh yg merangkai makna. Semu berujung padamu. Satu namamu.

Pernah ku katakan padamu, bahwa aku adalah pejalan kaki yg setia. Yg hanya akan berjalan di satu jalan yg sama. Mengapa? Sebab aku telah yakin bahwa jalanku akan membawa pada yg lebih baik.

Keyakinan ku tak hanya sampai pada ranah keajaiban. Keyakinanku akhirnya ku rasionalkan. Karena aku akan memutuskan hal terpenting dalam hidupku, maka harua pula ku takar dgn logika. Kata siapa cinta tak pernah bisa dgn logika? Sedang aku memilihmu dgn keseimbangan yg bisa ku usahakan. Seseimbang mungkin. Hingga mengukur dirimu dan diriku. Mana yg perlu dan tak perlu.
Mencoba sedikit memahami latar belakangmu, dan mdngukur mampukah aku. Dan apakah kau masih ingat.. ketika keraguan inu merayap, siapa yg menghentikannya dan membuatku tenang? Kau sendiri yg melakukannya utkku. Apa yg ju percayai? Ini adalab caraNya yg melaluimu.

Sampai pada titik ini, tak pernah henti pertanda itu datang. Sepitong demi sepotong..

Benar, aku pun tak tau bagaimana akhirnya. Namun yg ku percaya, Dia adl apa yg kita prasangkakan. Maka aku tak pernah menaruh ragu dan curiga.
Kini segalanya hanya ada padamu.. mgkn Dia telah mengirim pertanda yg masih ragu kau baca. Maka ini semua ada ditanganmu. Dia memberimu pilihan . .

Aku selalu ada

Mana kala hendak kau mencari daku,
Carilah dalam lembaran puisi yg sedari dulu membisu tak pernah terbaca.

Mana kala kau hendak menemukan daku,
Temukanlah dalam kata-kata bersajak yg masih saja terdiam hening.

Mana kala kau mulai merasa kehilangan daku,
Carilah di sela-sela setiap syair yg dulu pernah mengalir.
Disana lah kalanya aku hidup.
Bersama puisi yg tak pernah terbaca.
Bersama kata yang tak pernah bersuara.
Bersama syair yg selalu mengalir.
Hidupku hanya kisah, dan mgkn mudah terlupa. Tapi dengan mereka kau akan selalu bisa menemukanku, kala kita tak bersua.
Aku ada. Selalu ada.

Kamis, 04 Juni 2015

Pesan Lirik

Terbuai aku hilang terjatuh aku dalam
Keindahan penantian
Terucap keraguan hati yang bimbang
Yang terhalang kepastian cinta

Aku hilang
Aku hilang

Tersabut kabut malam terbiasnya harapan
Yang tersimpan sejuta bertuan
Terasa kerinduan hati yang bimbang
Yang terhempas kepastian cinta

Dengarkanlah permintaan hati yang teraniaya
sunyi
Dan berikanlah arti pada hidupku
Yang terhempas yang terlepas bersamamu dan tanpamu aku hilang
selalu

-Noe-

Rabu, 03 Juni 2015

Ada apa denganmu?

Aku percaya kau akan menemukannya . .
Aku percaya kau tidak selemah itu. .
Kau adalah seorang yg kuat. Itulah kau yg ku kenal. Seorang yg selalu bersungguh-sungguh. Itu kau.
Kau adalah seorang yg selalu berjuang sampai akhir.
Yg selalu mengatakan segalanya mungkin dan bisa. Yang selalu percaya segalanya bisa dihadapi.

Ada apa dgn mu, Tuan?
Apa yg menghilang darimu . .

Segeralah kembali spt Tuan yg ku kenal. Yang selalu ku percaya kata-katanya, yang selalu bisa ku andalkan :')

Jika apa yg kau rasakan begitu berat . .
Aku sudah menawarkan "rumah" utkmu datang jika memang kau tidak lagi memerlukanku . .

Aku hanya ingin kau setegar saat itu . .
Bahkan kau selalu bisa memberiku kekuatan.
Jgn mengambang spt ini . .

Apa yg kau butuhkan? Katakanlah . .
Jika dgn aku pergi kau menjadi lebih baik, aku akan berusaha utk itu :'(

Titik Lelah

Bagaimana jika akhirnya aku merasa lelah?
Seakan aku berusaha sndirian . .
Terbang dgn sayap sebelah. Melangkah dengan kaki sebelah.
Aku sulit membuatnya menyadari.
Aku seperti dijatuhkan berkali-kali.
Lagi-lagi aku harus sangat menahan diri. Aku tak terbiasa dgn hanya diam dan mgkn harus mengakhiri.
Jika aku dianggap tak menempatkan Allah disini, jelas itu kesalahan.
Doa itu tdk pernah lepas. . Meski aku dlam titik paling rendah sekali pun. Dalam keadaan sangat berputus asa sekalipun.
Tapi ayolah . . Tugas kita tidak hanya berdoa.
Tugas kita adl menjemput agar doa doa itu bisa terjawab. .

Jika aku mulai lelah nanti, bisa kah kau yg berganti peran. Spt apa yg ku lalukan sampai saat ini?
Berusaha membangunkanku..?

Kali ini, aku hampir tdk bisa merasakan apa-apa . .
Itu yg plg ku takutkan :'(

Ya Rabb . .
Aku lelah :'(

Kau spt Menunggu Hujan

Tubuhku bereaksi lagi..
Ah, dia ternyata terlalu lemah utk sekedar mencerna jawaban dan pernyataan. Tapi aku jg tdk bisa memaksakan.

Ini ternyata menjadi rumit.
Dan entah bagaimana meyakinkannya bahwa ini sesungguhnya tak serumit itu, ini adl hal yg sangat alami. Aku takut dia hanya terlalu khawatir dengan keputusannya sndiri. Dia tidak mampu bersikap selayaknya "manusia" biasa.

Aku suka dg sikap hati-hatinya, sikap dimana dia sgt mempertimbangkan segalanya. Namun dia akhirnya spt terjebak dalam dirinya sndiri. Hingga tak berani melangkah.

Keyakinan tdk sebuta itu Tuan. Keyakinan tdk serumit itu.
Keyakinan spt sebuah tanda yg mgkn kau sulit terjemahkan memang. Krn memang semua pertanda dlm keyakinan ini tak seharusny kau terjemahkan per kata. Hanya harus kau rasakan saja.

Jika kau ragu, seharusnya kau berkata dari awal. Hingga aku tak perlu menawarkan menjadi layang-layang..
Hingga tdk perlu aku menawarkan diri mnjadi penawar. Jika akhirnya kau ragu dan tak bisa bersikap.

Menurutmu ini tdk menggantungkan? Entah, aku smakin tdk bisa menilai ini menjadi seperti apa.
Aku masih merasakan hal yg sama dari awal pertama hingga sekarang.
Namun, pandanganku ttg masa depan semakin kabur.
Janji yang selalu kau agungkan seakan tdk begitu jelas.
Ini spt keyakinan yg bertepuk sebelah tangan..
Meyakinkan mu tdk pernah mudah. Karena kau sudah membangun keraguanmu sendiri.

Ini seperti seorang yg menunggu hujan. Kau telah merasakan angin berhembus rendah. Kau telah merasakan udara menjadi agak dingin. Dan kau telah melihat mendung mulai menggantung. Tapi kau masih tak yakin hari akan hujan. Padahal pertanda itu nyata.
Hingga akhirnya gerimis, kau masih tak percaya hujan telah datang. Kau menampik, ini hanya gerimis bukan hujan. Kau tak tau darimana gerimis ini datang dari takdir Tuhan atau dari fatamorgana krn kau menginginkannya. Hingga hujan turu dgn syahdu. Kau masih ragu utk membedakan asalnya hujan dari mana. Sampai hujan trlewat dan kau melewatkan kesempatan utk merasakannya datang. Hanya krn kau tak mudah percaya dan ragu ragu, hanya krn kau tak yakin drmana hujan datang.. dari Titah Tuhan atau hanya sebuah fenomena alam. Akhirnya kau melewatkan hujan ithu . .

Aku sih YES!

Kita kadang masih sering bertemu
dalam wadah yang sama
aku sih tak bosan
karena di mataku selalu ada yang baru
ya... mungkin ini mata dunia yang menipu
walau mata kadang ditundukkan
tapi ada bunga dalam hati

dalam wadah yang samapun kadang kita berbeda pendapat
Aku bagaimana, kamunya bagaimana
aku tahu itu adalah alarm untukku
yang memang aku sedng tak seimbang
ada syukur berbalut gemes
lagi-lagi kesimbanganku diuji

Dalam wadah ini pun banyak bullyan
Biasa bagimu, tidak bagiku
aku grogi, salting, dan entahlah
Banyak kesamaan yang mereka tangkap
padahal itu bukan skenario kita
itu skenario Sang Pemilik Cinta
memang benar, ketika kita cinta pada Sang Pemilik cinta
maka Dia akan memberikan cinta kepada yang mencintaiNYA
yang lebih keren lagi, kadang kita tidak perlu mengatakan cinta
karena alam semesta akan mengatakanya, dengan izinNYA
walaupun aku belum sepenuhnya yakin apakah ini "jawaban" duniawi atau ukhrawi
tapi paling tidak aku bisa menjawab sebuah pertanyaan
"Apakah Kamu optimis?"
aku sih YES! :')

Aku tidak seimbang

Baru kusadari
beberapa minggu ini
Hari-hariku berubah
Terkadang setiap terbangun, aku disambut dengan senyum semangat pagi
dan senyum itu awet hingga pagi lagi
bahkan rumput dan langit pun ikut tersenyum
Terkadang saatku sulit terbangun, aku disambut dengan penawar
penawar yang mengukir senyuman
hm.. tapi agaknya itu sudah berubah
Hari-hariku berubah biru
Aktivitasku kdang tak tentu
perfomansiku juga mulai tak mutu
senyumku tak seperti dulu
ku kehilangan keseimbangku
perubahan ini bukan kesalahan, ini memang seharusnya
aku perlu menemukan diriku kembali dalam sajadah panjang
menemukan semangat dalm setiap tanda-tandaNYA
aku perlu berdialog panjang dengan sang Penciptaku
dialog dalam doa dan sujud
Ya Allah tunjukanlah kepada kami bahwa yang baik tetaplah baik, dan berikanlah kami kekuatan untuk memperjuangkan kebaikan

Selasa, 02 Juni 2015

Satu-satunya Bidadari

Malam ini, disebuah Grup Muslimah yg isinya kebanyakan ibu-ibu. Sedang ada permasalahan ttg seorang suami yg ingin menikah lagi . . Bagaimana istri bersikap dsb.

Jujur, saya tidak bisa membayangkan betapa rasanya . .
Mgkn sakit kecewa remuk dan merasa dirinya ada yg salah. Segala hal yg negatif mgkn sedang merundungi ibu itu. Sungguh tepatnya, saya tidak ingin merasakan. Semoga Allah menjauhkan saya dari takdir demikian . . Semoga Allah tahu bahwa saya tidak cukup kuat utk menghadapi hal semacam itu.
Atau doa saya yg salah? Semoga Allah mempersiapkan hati saya pada segala kemungkinan yg pun belum diketahui., begitu kah seharusnya doa saya?

Kepada lelaki yg akan bersama saya nanti . .
Sungguh jujur saya mengatakan bahwa saya hanya ingin menjadi satu-satunya bidadari bagi hatinya, di dunia dan akhirat :')
Seperti Khadijahnya Muhammad, seperti Fathimahnya Ali. Yang hanya tunggal mendampingi.
Saya ingin menjadi satu-satunya rumah yg dituju. Satu-satunya penampung semua impian harapan duka dan luka sekalipun. Satu-satunya bunga yg menebarkan aroma wangi di rumah.

Saat ini, mungkin yg berbicara adalah sisi egois saya . .
Saya tdk bermaksud mengingkari sunnah Rasul junjungan saya. Namun, andaikan hati ini bisa memilih, saya memilih utk mendapatkan surga dari pintu yg lain. Bukan dari pintu yg harus membagi hati..

Ya Allah mampukan hamba utk menjadi yg satu :')

Minggu, 31 Mei 2015

Kepada Anak Perempuanku, kelak

Sayang, mungkin terlalu dini bagiku menuliskan ini sekarang untukmu . .
Tapi spt yg kau tau sebelumnya, bahwa aku selalu sudah mencintaimu bahkan sebelum pertemuan sakral kita terjadi.
Maka, izinkan aku berbagi catatan untukmu. Ini hanya agar kita perempuan mampu menjadi diri yg utuh . .
Semuda apa pun kau, ketika kau membaca ini nanti.. aku berharap kau tetap bisa merasakan dan membantu dirimu sndiri utk bisa memahami serta melakukannya . .

Hari ini, ada satu titik kesimpulan yg membuatku merasa bagaimana seharusny menjadi perempuan.

Sayang, kita tercipta sebagai seorang kawan. Tuhan begitu baik hati pada Adam, hingga dia menciptakan makhluk paling indah yg pernah dilihat Adam, ya.. Hawa. Seorang wanita. Bukan tdk mungkin Hawa menawarkan byk keindahan bagi Adam. Hawa menyimpan byk keindahan, kecemerlangan, kelembutan, rasa pertemanan, rasa kasih sayang yg tidak sepenuhnya dimiliki Adam. Tuhan melebihkan air mata Hawa utk melembutkan hatinya sebagai wanita. Tuhan menitipkannya rahim utk menjadi bukti kekuatan bagi Hawa.

Sayang, kita adalah perempuan. Kita adalah wanita. Kita adalah ciptaan Tuhan dgn perhitungan dan rumus luar biasa.
Tidak melebihkan bagian dari laki-laki, namun perempuan memiliki sesuatu yg tak dimiliki laki-laki.

Sayang, menjadi wanita tak hanya cukup dengam berairmata. Tak hanya cukup dengan senyuman manis dan kata-kata indah. Tak hanya cukup dengan gerak gemulai dan wajah berseri.
Sayang, ingatlah bahwa wanita membawa seluruh isi dunia dalam dirinya. Wanita lah yg membentuk dunia. Dia melahirkan para generasi. Dia mendidik para tangan2 mungil yg nanti mencengkeram dunia.

Sayang, wanita tak selayaknya hanya melakukan hal-hal lembut saja. Meski kelembutan adalah kekuatan yg bersembunyi. Wanita harus bisa tegak berdiri. Bahkan ketika dia sendiri.
Dia harus bisa melakukan byk hal.
Berada di tempat dgn paparan matahari yg menyengat. Wanita harus kuat. Krn dia akan bertugas sbg pelindung anak-anaknya. Dia harus bisa tegas, krn anak yg dibesarkan dgn airmata saja tak akan membuatnya mampu memghadapi dunia.
Wanita harus bisa berbicara dgn siapa pun, krn suatu hari nanti dia akan menjadi yg terdepan utk berdiplomasi ttg nilai dan perasaan. Dia yg akan memfasilitasi semua keluh kesah senang sedih di keluarganya.

Sayang, jika sbegitu kuatnya wanita diciptakan.. mengapa ada laki-laki.
Jika pertanyaan ini ada dibenakmu. Maka ingatlah betapa Tuhan menciptakan segalanya dg keseimbangan.
Kesalahan terbesar wanita hanya satu. Yaitu ketika dia tdk tau dimana  posisi sesungguhnya.
Dimana sayang? Dibaris kedua, di belakang lelaki.
Kenapa? Karena Tuhan sayang pada kristal yg telah diciptakanNya sendiri. Tuhan melindungi wanita disebalik punggung laki-laki.
Para lelaki ini, memiliki tugas yg begitu mulia. Dia bertugas utk mengasah kristal ini agar semakin cemerlang dan menjaganya agar tak retak.

Sayang, kau akan berada di belakang laki-laki. . Suamimu nanti. Segala yg ada pada dirimu adl kekuatan dan senjata baginya.
Maka, jadilah wanita yg bisa diandalkan.
Yang bisa menyimpan air mata laki-laki dan kau kembalikan sbg semangat baru.
Yang bisa menampung lelahnya dan kau sajikan sbg kekuatan baru.

Sayang, begitu berat bukan menjadi wanita? Tenang Sayang . . Selama kau tak jauh dgn Tuhanmu, kau akan tau caraNya menuntunmu :')
Dan doaku bersamamu . .

Sabtu, 30 Mei 2015

Doa tanpa Batas

Kita memang tak punya byk ruang utk menanam mawar dan kamboja . .
Kita tak punya cukup waktu untuk.menjumput bintang dan menghitungnya . .
Kita tak punya kebersamaan untuk bersama mengeja awan yg bercerita di langit pagi . .

Kita hanya bisa berdiam pada kotak kita masing-masing . .
Jika mawar dan kamboja itu tak jua bisa kita tanam,
Kita bisa melukisnya pada dinding yg membatasi kita.
Jika gemintang tak mampu kita ambil utk kita jadikan hiasan,
Kita bisa merangkai sendiri cahaya-cahaya yg kita kristalkan meski hanya di atap yg menutupi kita.
Pun, jika kita tak bisa mengeja awan bersama utk menemukan rahasia langit tua . .
Kita bisa saling bercerita lewat surat surat yg kita layangkan diantara pintu dan jendela perantara. .

Meski byk hal yg tak bisa kita lakukan bersama . .
Meski byk suara dan kata yg tak bisa kita saling dengar . .
Percayalah, bahwa doa menembus batas segala :')

Niat yg Dijemput

Tidak ada tangan yg bergerak sendiri tanpa kehendak . .
Tidak ada kaki yg melangkah senditi tanpa niatan arah . .

Tangan tidak akan brgerak jika tak ada kuasa, pun kaki..
Sungguh tidak ada keadaan yg mendekat jikat kita tidak hendak menjemputnya.
Keinginan tidak akan membawa apa-apa kecuali hanya angan-angan.
Hingga keinginan itu diusahakan pada suatu hal yg nyata . .
Bukan sekedar doa. Karena doa butuh kepanjangan usaha kita.
Waktu? Kah benar dengan hanya menunggu semua bisa tercapai?
Sedang kita berkejaran dengan seiring dia berdetak berputar . .

Menjemput.. tidak sekedar usaha vertikal, namun juga usaha horizontal.. menunjukkan kesungguhan dan keberadaan.

Kamis, 28 Mei 2015

Tersimpan Diam

Benar, ini semua tidak akan selesai di satu jenjang saja.
Semua berjenjang menguji bagaimana sabarnya kita menghadapi apa yg diberi.
Sesungguhnya sama saja . .
Sebelum keadaan kita spt ini, ujian itu selalu ada. Rasa yg tdk nyaman dan sakit hati. Rasa ingin ada dan rasa ingin sesuatu.
Bedanya, sekarang kita sangat berbatasan. Dulu, kita bisa (meski tdk bebas) mengungkapkan apa yg kita rasakan, sakit hati, kecewa, marah.. kita bisa berbagi perasaan.
Kini, kadar ujiannya berbeda. Semua perasaan itu harus dibungkus rapi dan rapat. Harus bisa diatasi sendiri dgn berjuang tanpa kata. Tanpa ada keluhan yg saling kita sampaikan.
Kita harus rela diam dan berair mata sndirian.
Benar, sesungguhnya kita tidak benar-benar sndirian . .
Kita selalu bersamaNya. Bersama dzat yg paling Mulia utk mjd pendengar. Hingga semua kebisuan menjadi doa yg dipanjatkan . .
Doa agar kita saling memahami dan bisa memilih apa yg harus dilakukan agar kepercayaan tdk hilang.

Aku yakin kita saling paham . .
Bukan semata krn kita yg menunjukkan, namun krn Dia membiarkan kita memahami.
Semoga memang demikian.

Yg harus kita usahakan adalah berpikir dan bertindak sesuatu dgn byk pertimbangan . .
Pertimbangan utk saling menjaga perasaan utk tdk saling menyakiti atau mengecewakan.
Sebab kita sama2 tdk tau, maka semua tanggung jawab menjaga percaya dan menjaga janji adalah pada diri sndiri dan Dia.

Tidak masalah jika kau sudah memiliki skema berpikir dan berperasaan yg lain . .
Namun, jika (mgkin) kita masih pada misi yg sama. Maka kita harus punya visi dan cara bertahan yg sama . .
Kau paling tau ttg hatimu. Dan aku paling tau ttg hatiku.
Dan Dia tau segala apa yg sdg terjadi.
Jika janji ini tersemat krnNya.. maka hedak sungkanlah kita ketika kita, tindakan kita, pikiran kita, rasa kita berpaling dari janji itu dan dariNya.

Semoga Kita kuat hingga nanti . . :')

Rabu, 27 Mei 2015

Di sebalik janji

Seseorang memilih "di sebalik janji" sebagai judul . .

kini, dia berubah menjadi embun
yg menggantung di dedaun
adalah dia yg tersimpan
hingga pagi menjelang menawar byk impian

dan dia, masa yg ditunggu
pada setiap doa
melantun di setangkup tangan

hingga nanti
terpilin cahaya di sebalik janji
berjumpa kita pada musim semi
dimana malaikat berkumpul
menebar wewangi
Aroma semi dari dua hati

*in progres to be worked*
:)

Sakit

Terkadang kita menutupi diri untuk berkata, tidak apa-apa atau baik-baik saja. .
Secara kenampakan mgkn kita tidak apa-apa. Tapi ternyata tubuh kita bereaksi atas apa yg kita sembunyikan.
Ada kala sesaat setelah kata2 terlontar.. seakan darah semua naik ke otak dan membuatnya panas.
Barulah denyut jantung yg tak beraturan dan suhu tubuh yg meningkat.
Bagian tubuh yg paling lemah akan bereaksi spotan . .

Yaaa .
Aku demikian. .
Beberapa terakhir ini tubuh sdg tdk bisa diajak berbohong.
Hm . . Terimakasih tubuhku.
Mgkn begitulah aku harus memahami reaksi diri. Utk lebih memahami emosi yg sedang ada..
Memang sakit ternyata. Harfiah, sakit.

Senin, 18 Mei 2015

Kekuatanku datang dari setiap doa yg terlantun . .
Hati yg dipertaruhkan utk byk harapan . .
Tuhan, pintaku . .
Jgn jadikan keyakinan yg ku jaga hanya sebagai tipu daya.
Jgn jadikan senda gurau belaka.
Jgn jadikan dia kosong tanpa makna . .
Aku berserah padaMu.
MeyakiniMu.
Percaya padaMu.

Jumat, 15 Mei 2015

Kosong

Sekarang aku mengerti
rasanya seperti ini
hampa
gelap
tidak ada cahaya harapan yang membimbingku
atau aku menutup mataku dari cahaya
aku butuh waktu
aku butuh energi
untuk sekedar membuka mata
menangkap cahaya
ya Allah bimbing aku :')

Selasa, 05 Mei 2015

Aku bukan sesiapa kecuali penghamba . .
aku tak memiliki segala kecuali Sang Pemilik Segala . .
Karena
Aku hanya seorang pendoa . .

Jumat, 01 Mei 2015

Berlarilah, Tuan

Berlarilah kau ke gunung, hingga terbentuk jarak sejauh yg kau inginkan . .
Berlarilah terus hingga kau paham benar kapan kau harus kembali . .

Aku?  Aku tak akan berlari bertolak arah darimu, sekali lagi tidak.
Aku akan duduk menunggu. Memintal doa dan harapan di titik awal pertemuan.
Hingga ketika kau ingin pulang, kau tak perlu berpayah mencariku lagi.
Karena kau tau, dimana aku bisa kau temukan . .

Jika kau ingin berlari . . Berlarilah. Berletihlah.
Perjalanan panjang akan membuatmu sadar, bahwa rumah tempat utk kau beristirahat bersama harus segera kau ciptakan.
:')

Kamis, 30 April 2015

Janji para Lelaki

Suatu masa, kala sedang dalam situasi yg sgt rumit dan emosional..
Dengan derai air mata kami berdua, dalam pelukan yg dalam.
Papa berjanji utk selalu menjaga kami, utk tidak pernah meninggalkan .
Itu, janji. Janji seorang lelaki.

Kini, kala sedang dalam situasi yg tdk seimbang dalam byk derai air mata, dzikir dan doa.
Dia berjanji utk tdk jauh dan akan menjemput pergi.
Itu, janji. Janji seorang lelaki.
Tapi agaknya aku menjadi goyah. .
Sebab aku merasa dikembalikan pada titik dimana segala tdk pasti. Bahkan pada janji itu, spt kosong.
Paham, sangat paham. Ini kondisi kala jaminan memang tak pasti.
Kepastian yg dimaksudkan adalah kepastian akan janji. Kedalaman memegang erat janji. Kekuatan utk mewujudkan janji.
Yang sekarang ku rasakan, aku spt dilarungkan pada aliran sungai.
Akhirnya tdk ada satu hal yg bisa ku pegang darinya.
Banyak yg ku pengan dariNya. Tapi tdk dr dia.
Aku merasa berat dgn pelarungan ini? Ini berat, tpi sesungguhnya aku tenang. Namun, ada sisi yg membuatku resah. . Bahwa tdk semua perasaan bisa kau larungkan begitu saja. Pun harapan.
Harapan tiga tahun yg ditumbuhkan, menjadi tdk ada apa2 . .
Krn ketidakpastian dan jarak ulur yg tdk jelas.
Aku jdi mempertanyakan keyakinannya . .
Karena dia tidak siap, mgkn dia sdg tdk yakin lagi . .

Senin, 27 April 2015

Maaf

Maaf, jika ternyata aku memberatkan langkah mu memperbaiki diri..
Astaghfirullah :'(
Inginku membuatmu lbih baik, tpi ternyata tdk yaa . . Dan malah mbuat tdk tenang. Mohon maaf . .
Segala sikap beratku, membuatmu tdk mudah?
Aku yg salah yaa . .
Trnyata benar yaa apa yg dimaksudkan teman2 sejak dulu,
Bahwa aku yg menarikmu pada keburukan. Astaghfirullah . .
Sama sekali tdk ada niat dan maksud demikian.
Mohon keridhoannya utk memaafkanku yaa . .
Selama ini kmu berada pd byk kesulitan dan terpojok krn ku.
Maaf . . Maaf. .

Jumat, 24 April 2015

Mencari tenang yg hilang

Ada kalanya kita berada di antara gerimis hujan. Sedemikian luruh berlarut dlm suasana. Seakan semesta sedang berada pada ritme yg sama. Mengalun tenang . .
Namun ada kalanya kita di tengah hingar-bingar kota. Semua menderu dan berlabuhan secepat semampunya. Terik panas, suara-suara yg berebut nada. Tidak sempat utk sekedar bernafas dgn tenang. Semua bergejolak pada titik yg berdesakan.

Demikian hati. .
Ada kala nya dia lembut spt aliran sungai, ada kalanya dia berhentak spt pacuan kuda.

Kita sedang dalam satu fase,
Mencari tenang yg hilang . .

Aku tdk terlalu memahami dgn pasti definisi tenang. . Apa kah benar kita slalu dlm satu kondisi yg sama?
Ku pikir tidak.
Semua ini tidak akan sama, semua berdinamika. Juga hati kita.
Ketenangan sederhana yg plg bisa terukur adl ketika kita merasakan keriuhan . . Kita tau kmn kita pulang.
Kita tau kita masih punya cara utk kesana. Kita tau kita masih mampu menjangkaunya.

Tenang bukan ketika tidak ada apa-apa . .
Hidup selalu menawarkan byk rasa. Khawatir, cemas, gelisah, resah, hingga haru dan bahagia.
Kita selalu akan merasakan itu.

Jika kita membatasi ketenangan adl ketika semua baik2 saja . . Ketika semua lancar dan tdk ada apa2, maka kita salah. Tenang bukan demikian.

Tenang adl ketika kita mampu mengingat Allah dlm apapun keadaan.
Itu tenang . .

Kesibukan mencari ketenangan, bisa saja malah mbuat kita semakin tidak tenang . .

Kita punya hati dan otak . .
Pikiran dan perasaan.
Ketenangan ada di ranah perasaan, dan perasaan ini yg akan mgarahkan pikiran . .
Hati dan dzikir, spt ikan dan air.
Yg hanya bisa hidup jika dia hadir.

Melarikan diri dari keresahan bukan cara mencari ketenangan. . Dia hanya berlari meninggalkan persoalan. Tdk menyelesaikan persoalan..

Apakah kita sebuah keresahan?
Hingga menjadikan tdk tenang . .

Aku berharap keputusan yg tepat. Yg mendekatkan pada ketenangan yg ikhlas. Bukan luka baru . .

Selasa, 21 April 2015

24 jam kita

24 jam yg kmu miliki,
Tak lebih sedikit dr yg ku miliki . .
Sama. Detiknya, menitnya, jam nya.
Tapi entah bagaimana aku selalu tdk bsa memahami 24 jam mu.
Yg memang padat, atau padat dlm bahasamu saja..?
Melupa segala dan berkutat pada dunia yg kau punya.
Sperti tak pernah ada waktu utk sekedar bersapa . .
Bagaimana aku bisa mencegah ketika waktumu kau habiskan pada hal-hal yg kau suka?
Tidak. Aku tdk pernah bisa. .
Dan aku selalu gagal membuatmu menengok sebentar.
Aku selalu gagal memberikan pemahaman padamu bahwa seharusnya, waktumu kau bagi . .

24 jam kita akhirny berbeda.
Berbeda sudut pandang.
Aku jg tdk seluang itu. .
Aku juga punya duniaku . .
Aku masih bisa memiliki "waktu kita". Dan kau tidak.
Aku yg gagal memahamkanmu . .

Minggu, 12 April 2015

Sebuah Nama, sebuah Cita

Setiap kali saya berkenalan dengan orang baru, dan mengetahui namanya.. saya cenderung akan mencerna nama tersebut.
Jika namanya unik atau baru pertama kali saya dengar, atau terdengar indah, saya tidak sungkan menanyakannya.
Namun, tak jarang saya temui mereka yg tak tahu sama sekali tentang arti namanya. Bagi saya itu aneh, mengherankan. Bagaimana bisa tdk tau? Kata mereka, mereka tidak pernah bertanya. Pun orang tuanya, tidak pernah menjelaskan.

Bagi saya nama adalah satu hal seumur hidup anda yg tdk akan pernah berganti. Usia, kenampakan fisik, skolah, alamat, nomer telpun, bisa saja berganti kan? Tapi nama? Tidak.. dari akta lahir sampai nama di pertanda nisan, nama tetap sama.
Maka penting untuk memahaminya.

Sewaktu saya kecil, saya selalu antusias untuk bertanya apa arti nama saya. Atau kenapa saya diberi nama demikian? Awalnya karena na saya 'Sakti' terkesan spt nama laki-laki. Kan saya perempuan? Knp nama saya itu? Lalu disambung dgn nama yg sgt perempuan 'mutiara' dan dilanjut dgn nama yg tdk trlalu asing bagi sebagian khalayak 'evitasari'.
Mama, sama antusiasnya ketika menjelaskan bagaimana nama -hal seumur hidup akan saya bawa itu, akhirnya terangkai. Cukup unik..

Akhirnya saya tau apa arti nama saya.. kenapa saya harus tau?
Bagi saya, nama bukan hanya sekedar doa dan harapan dari orangtua.. nama adalah Sebuah visi yg ditanamkan orangtua bahkan sejak anak lahir.
Nama adalah pengingat dan pengikat pada kebaikan.
Nama bukan sekedar sebutan.
Nama adalah Amanah. Amanah dari orang tua kepada anaknya.

Sakti, awalnya mama ingin nama anaknya ditulis dalam huruf sansekerta yg jika dibaca menjadi Scakti, artinya adalah permaisuri. Itu kata mama. Namun, krn penulisan akta tahun 90an belum bisa.. maka jadilah Sakti. Seorang yg pandai mengatasi masalah, seorang yg kuat dan selalu berjuang. Mungkin terdengar sangat maskulin yaa? Tapi tidak bagi saya pada akhirnya, wanita memang harus kuat dan selalu berjuang.

Mutiara, awalnya papa menyiapkan nama rembulan. Tapi saya lahir dgn mata sipit berkerling lucu -kata papa. Maka, mutiara dipilih mama krn dianggap lebih cocok. Mutiara, adalah perhiasan yg terjaga. Dalam al qur'an pengandaian sesuatu yg berharga itu spt mutiara yg terjaga.

Evitasari, ada fenomena dri nama ini. Kakak perempuam saya baru berusia 4tahun ktika saya lahir. Anak kecil yg belum fasih berucap huruf  R itu sudah beraninya mengusulkan nama utk adik bayinya. Katanya, nama adiknya harus 'dik Evi'. Ajaib, entah dia mendapat wangsit dari mana.
Evi, artinya adalah perempuan yg jelita.

Potongan-potongan nama itu akhirnya dirangkai oleh tante.. jadilah Sakti Mutiara Evitasari.
Sari berarti suci. Yaa . . Wanita memang berharga ketika pandai menjaga kesuciannya. Seperti kisah siti maryam.
Agar mudah dipanggil maka diputuskan nama panggilan saya adalah Tiara. Tiara pun ternyata punya artinya sndiri. Tiara adalah mahkota tiga tingkat yg penuh permata. Mahkota, simbol penghormatan dan kehormatan..

Saya adalah wanita yg tdk hanya dipanggil perempuan. Karena saya, Sakti Mutiara Evitasari.
Seorang wanita yg suci dan terjaga yg selalu berjuang dan mampu mengatasi masalah.
Ini Amanah . .
Ma syaa Allah . . :')

Minggu, 05 April 2015

Cinta dan Islam

Ini hanya tentang cinta.
Bagaimana cinta harus disampaikan, diwujudkan dan ditebarkan.
Cinta itu bernama Keimanan. Dan keimanan saya telah dipilihkan oleh Allah dalam Islam.
Jadi islam adalah cinta, yg harus saya sampaikan, saya wujudkan dan saya tebarkan.
Saya sampaikan dalam setiap ucapan.. setiap doa.. setiap ibadah. Kemudian saya wujudkan dalam setiap langkah, perbuatan dan perilaku. Hingga harus saya tebarkan . . Kenapa? Karena cinta yg sendiri itu tidak menyenangkan, maka cinta harus dibagikan.
Dalam wujud saling memberi, saling menghormati, saling mengingatkan dan saling menyampaikan.
Subhanallah . . Cinta ini begitu indah.
Sayangnya, saya hanya pecinta yg belum sempurna.
Saya bukan manusia yg ahli kitab. Bukan manusia ahli quran. Bukan manusia ahli masjid. Bukan manusia ahli ibadah sunnah. Bukan pula manusia ahli dakwah.

Saya tau, mungkin saya bukan pembelajar yg baik.. padahal cinta itu harus selalu belajar. Harus selalu dikembangkan. Agar cinta itu semakin kuat dan cemerlang.
Yang terjadi pada akhirnya adalah, cinta-cinta inilah yg menggandeng langkah saya sendiri. Untuk lebih mengenali dan mendalami. Untuk tidak sekedar memikirkan tapi merasakan. Cinta dimana Allah sendiri yg mengarahkan.
Cinta yang Allah berikan sebagai fitrah -sebagai isi hati paling murni yg ada pada manusia.

Akhirnya saya menyadari, meski saya tdk banyak memiliki, cinta ini tak bisa berdiam diri. Cinta ini harus diberikan energi. Cinta ini harus memiliki arti.
Membagi sedikit hal yg saya miliki adalah perwujudan cinta, terkadang disini keberanian saya diuji.
Terkadang saya bertanya pada diri sendiri, pantaskah saya? Tentu saya jawab, tidak. Tapi kepantasan akan seiring dgn usaha kita utk berani mengambil langkah. Membuat keputusan yg sepertinya terlalu jauh. Satu hal yg tergambar ketika saya harus menjadi seorang penyampai : yang saya sampaikan adalah ttg cinta, terlalu sayang jika cinta ini hanya saya yg merasakan..
Saya hanya berharap agar org lain bisa jatuh cinta spt apa yg saya rasakan pada cinta saya ini.
Sangat sederhana.

Cinta ini Islam :')

Jumat, 03 April 2015

Cemas yg Belum Usai

Jika kau bertanya padaku, apa yg bisa ku tawarkan untukmu . .
Aku hanya bisa diam, Tuan.
Sesungguhnya aku tak begitu paham tentang apa yg ku punya.
Aku tak berani mengatakan padamu . . Bahwa apa yg kau butuhkan adalah apa yg ku miliki.
Aku tak bisa mengukur ketangguhanku ketika kau meminta ku bertahan atau malah melawan.
Aku tak bisa menilai keberanianku.
Aku tak bisa menerjemahkan sejauh apa kemampuanku.

Mungkin kau melihatku seperti kesan yg kau tangkap. .
Kesan yg ku harap itu kesan yg jujur.
Hingga kau mampu menerima segala salah dan kurangku.

Sejak awal . . Sangat awal. Masih kah kau ingat, Tuan..
Apa ketakutan pertamaku ketika aku mempertimbangkan utk memilihmu?
Yg ku takutkan adalah,
Aku takut mengecewakanmu . .
Aku takut kau terlalu berharap segala hal yg sempurna yg di luat batas wajat kemampuanku.
Aku masih ingat, betaka kau mempertahankanku . .
Menguatkanku dan menenangkanku atas perjalanan yg kau tawarkan.

Tuan,
Aku tau aku kuat.
Aku tau aku berani.
Aku tau aku mampu.
Tapi aku tak tau apa kadar yg ku miliki ini cukup?

Tuan, aku wanita . .
Aku punya air mata

Aku cemas . .
Dan Tuhan tau itu
Dia tau segalaNya
Bagaimana Dia selalu menerima air mata dan kekhawatiranku.
Aku selali mengharapkan kepanjangan tangannya agar menyentuhmu . .
Hingga kau bisa menjadi perisaiku
Dan mengatakan "Tak perlu cemas, semua baik-baik saja. Dan, Nona.. kau cukup bagiku. Jadilah dirimu, dan aku akan menerimanya. Aku akan menjadi diriku. Lalu kita perbaiki bersama . . "

Seperti Ungkapan Cinta

Seorang yg mencinta orang lain . . Terkadang mereka simbolkan pada suatu hal.
Bunga, misalnya. Ketika kata cinta tidak cukup mengungkap rasa yg sesungguhnya.. simbol cinta itu memang hendaknya dimunculkan.
Bunga . . Adalah tanda cinta seorang pada kekasihnya. Atau simbol kebendaan lainnya yg dia berikan sepenuh hati padanya.
Itu hanya sebatas pada cinta manusia. .

Allah punya caraNya sendiri, memberi petunjuk pada hambaNya utk mengungkapkan cinta.
Bagi seorang muslimah, tanda cinta yg seharusnya dia tampakkan pada Sang Maha Kekasihnya adalah dengan berjilbab (khimar atau apapun yg terkadang disebut hijab).
Berdalih bahwa iman itu dihati, lantas keindahan menutup aurat ditawar bahkan ditampik. Beralasan bahwa cinta pada agama dan Tuhannya itu cukup pada hal-hal yg berkaitan dengan batin, lantas kenampakan fisik tidak diungkapkan.

Lalu bagaimana dengan seorang yg memberikan bunga? Dia mengungkapkan rasa cintanya dengan suatu hal yg nampak . . Yang membuat senang yg diberi.

Cinta pada Allah . . Harus pula dinampakkan dengan hal yg nampak pula.
Esensinya memang dihati, namun.. bukan kah lebih indah jika diwujudkan dengan sesuatu yg Dia sukai?
Berjilbab, menjaga aurat . . Adalah simbol cinta kita padaNya.
Tanda bahwa kita menjaga apa yg diberikan pada kita sbg sebaik-baik makhlukNya .

"Seperti seorang yg mempersembahkan bunga . . Ini cinta, dan harus diwujudkan. . Bukan hanya dirasakan . . "

Kamis, 26 Maret 2015

Percakapan Ringan

Dia akhirnya datang.. diperjamuan tak terduga.
Hujan yg mengundangnya datang.
Tuhan yg memintanya hadir.
Serba tidak teragenda.
Tiba2 saja semua berjalan sangat halus dan tanpa ada yg dipaksakan.

Melihat dua lelaki yg bermakna dihadapanku bersamaan adalah kesyukuran yg luar biasa.
Seakan tidak ada kecanggungan.
Tidak ada bahasa yg dibuat-buat.
Tidak ada percakapan yg terlalu formal. Santai.. seperti selayaknya saja :')

Tidak semenakutkan yg kau bayangkan bukan?
Begitulah yg sesungguhnya ku inginkan . .
Pertemuan yg sederhana dan percakapan yg ringan.
Untuk yg kau maksudkan . .
Akan ada saatnya tersendiri, dan harus teragenda dgn rapi.

Ternyata begini rasanya, jika pihak ketiganya adalah Papa sendiri :')
: membahagiakan.
Kau merasa demikian?

Senin, 16 Maret 2015

Perjamuan yg Tak Pernah Hadir

Sebuah perjamuan . .
Dan kau tidak pernah bersedia datang. Setakut itu kah kau menghadapi semua pembicaraan..?

Kau mungkin tidak paham maksudku . .
Bahwa aku sdg "membangun" posisi untukmu.
Aku wanita, dan posisi itu penting..
Bahkan posisi utk mu.

Ini hanya usaha kecil.
Membiasakan wajar ketika kau berada di antara mereka.
Membiasakanmu berbicara dengan mereka agar kita belajar.
Belajar menghadapi sesuatu sedari dini . .

Kau pasti akan berpikir ini terlalu cepat . . Mgkn kau akan berpikir ini adalah ambisiku.
Padahal sesunggunya ini wajar.
Sangat wajar di lakukan jika mereka sudah paham.
Yg aneh adalah ketika mereka tidak pernah mengenalmu dgn nyata.
Mereka hanya menilaimu dgn ceritaku.
Aku ingin tau bagaimana mereka menilaimu dari pandangan mereka sendiri, bukan hanya dari yg ku bicara kan. Toh mereka tidak sungkan bertanya ttgmu . .

Aku ingin mereka dekat dengan mu . .
Aku ingin kita belajar banyak dari mereka . .
Sebuah ikatan awal yg sederhana dan wajar . .
Hanya itu . . :'(