Di langit lapis ke tiga inilah tersimpannya semua kenangan dan kata-kata. Dari sana, terpiaskan pelangi yang terbentuk dari banyaknya partikel kenangan dan atom-atom rasa dari tiap kata.. Selamat Datang pada Langit ke-3 yang tak berujung, sebab makna telah merangkaikan luasnya
Selasa, 30 Desember 2014
Istikhoroh Cinta
Abah menasehatiku untuk melakukan istikhoroh dengan serius
awalnya aku agak bingung, apa yang abah maksud
"Sudahkah Allah menjawab istikhorohmu?"
pertanyaan ini cukup untuk membuatku tersadar
apakah tanda2 yang selama ini kita rasakan tidak cukup mampu menjelaskan maksud Allah?
atau jangan2 selama ini tanda2 tersebut hanya tanda2 duniawi yang memperturutkan nafsu,
astaghfirullah . .
Aq masih bingung
"Bah, lalu bagaimana tanda jawaban Allah atas istikhoroh yang Abah maksud?"
"Allah akan menjawabnya dengan kemantapan hati dan kesiapan diri, mas! Abah dulu juga sering putus nyambung sama Umi, ithu biasa, karena istikhoroh abah juga naik turun. Di saat abah dapet pekerjaan di RS PKU, saat itu pula Abah makin mantep melamar umi!"
buatku ini semacam pencerahan
bahwa laki-laki memang sudah seharunya istikhoroh serius
mungkin ini juga pesan buat adik dan anakku nanti
sama halnya dengan Abah, menginginkan pernikahan yang baik dan berkah
maka pemantapan cinta ini juga harus dilakukan dengan serius
rasanya perjuangan cinta ini baru akan dimulai
mungkin perjalanan nanti tidak akan lurus
aku berharap kita bisa berjuang "bersama", dengan kemampuan masing-masing melakukan istikhoroh cinta
LABBAIKA YA ALLAH . .
Ke tempat paling mulia, Madinatul Munawwaroh dan Makkatul Mukarromah
Kebahagiaan itu berlipat karena aku tidak sendiri
Aku menjawab panggilanMU bersama keluargaku
tentu semua karena kehendakMU
setiap perjalanan dalam ayunan kaki
tersirat doa agar orang-orang terdekatku bisa merasakan hal yang sama
Tanah haram ini sungguh membuatku rindu, sangat rindu
bagaimana tidak..
Aku bisa berdoa sepuasku disana, sampai nangis-nangis
aku bisa sujud berlama2 di Roudhoh, memohon petunjukMU
aku bisa tilawah hingga serak disana
aku bisa kembung meminun air Zam-zam
aku bisa berdiri di depan rumahMU, penuh khidmat
aku bisa berziarah ke makam Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar
Semua ini karena izinMU
aku ingin lagi mengulanginya
ingin lagi menjawab panggilanMU
bersam keluarga kecilku
Labbaika Allahumma labbaik . .
Minggu, 28 Desember 2014
. . .
Sepanjang sampai usaha kita menemukan ujungnya. .
Sepanjang sampai doa kita menemukan muaranya. .
Sepanjang sampai Allah menentukan takdir kita. .
Dan
Sepanjang apa kesabaran harus dipilin?
Sepanjang sampai bisa menangis dan tersenyum di waktu yg sama?
Selasa, 23 Desember 2014
Melepasnya
Melepaskanya. . Dalam suasana haru dan bahagia.
Sesaat setelah janji suci itu terucap. . Dan dia sah mjadi milik oranglain dan bersiap meninggalkan sarangnya. .
Kenangan masa kecil terlintas. Memutar dan membanjiri ingatan.
Hingga jatuh menjadi air mata. .
Rabu, 17 Desember 2014
Menjawab Panggilan
Selasa, 16 Desember 2014
Menunggu Pulang
.......... smua menyatu, ketika hari engkau akan pergi mendekat.
Smua rasa haru krn bahagia. . Semua rasa khawatir. . Dan semua rasa rindu yg muncul bahkan sebelum engkau berangkat :')
Perjalanan sucimu... dengan semua doa yg kau simpan.. dengan semua niat yg kau jaga.. dengan semua keluh kesah yg ingin segera kau tumpahkan..
Semua itu. . Semoga menjadi penjagamu. .
Doakan kita.. tentang kita.. cita2 kita.. niat suci kita.. harapan kita..
Tumpahkan semua disana. .
Ditempat dmn Tuhan terasa begitu dekat :')
Kapan kita kesana bersama..?
-doakanlah
Aku menunggumu pulang. . Dengan byk harapan :')
Tenang. . Pintu ini hanya akan terbuka utkmu ketika kau pulang. Bukan utk yg lain. .
Sabtu, 13 Desember 2014
Pesan Rasa
Ada banyak cara Tuhan mengingatkan kita. .
Lewat peristiwa. . Suara. . Bahkan rasa.
Dan sejauh ini, Rasa serba kalut itu akan aku simpan.
menjadikannya pengingat terhebat utk tidak mengulangi byk kesalahan dalam melangkah.
Pun lebih berpikir dengan berlapis agar memutuskan hal yg terbaik..
Sesungguhnya manusia yg beruntung adalah yg mau berpikir. .
: Astaghfirullah. . .
Rabu, 10 Desember 2014
-Hingga Ujung Waktu-
"...Serapuh kelopak sang mawar
Yang di sapa badai berselimutkan gontai
Saat aku menahan sendiri di terpa
Dan luka oleh senja ...
Semegah sang mawar di jaga
Matahari pagi bermahkotakan embun
Saat engkau ada di sini dan pekat
Pun berakhir sudah
Akhirnya aku menemukanmu
Saat ku bergelut dengan waktu
Beruntung aku menemukanmu
Jangan pemah berhenti memilikiku
Hingga ujung waktu
Setenang hamparan samudra
Dan tuan burung camar
Takkan henti bernyanyi
Saat aku berkhayal denganmu
Dan janjipun terukir sudah
Jika kau menjadi istriku nanti
Fahami aku saat menangis
Saat kau menjadi istriku nanti
Jangan pemah berhenti memilikiku
Hingga ujung waktu
Jika kau menjadi istriku nanti
Fahami aku saat menangis
Saat kau menjadi istriku nanti
Jangan pemah berhenti memilikiku
Hingga ujung .. "
Ketika aku mendengar lagu itu. .
Seakan aku melihatmu diseberanv meja dan menatapku penuh makna. .
Bersama lilin yg menerangi wajah kita :')
Kamis, 04 Desember 2014
#Doa
Tuhan, masih banyak cinta yg kami sembunyikan. .
mohon jagalah agar ia tak kandas,
Atau menjadi salah arah. .
Rabu, 03 Desember 2014
Ritual Pagi di Stasiun
Pagi ini aku menikmati pagi di stasiun kota. .
Mengamati bagaimana manusia menggerakkan tubuhnya utk menjemput kota tujuan. Entah itu pergi atau pulang -sepertiku.
Yang menarik adalah ketika bagaimana sebuah ritual sebelum kereta api siap berangkat. Mengantarkan banyak harapan manusia di kota seberang.
Harapan menuntaskan kerinduan atau harapan menuntaskan kewajiban.
Ritual itu di mulai dari kepala stasiun keluar dari sbuah ruang kaca yg brada di tengah stasiun. Lengkap dengan seragam dan topinya yg berwibawa.
Tangan kanannya mbawa sebuah rambu bulat berwarna hijau.. dengan peluit yg suaranya khas dan pengeras suara.
Kemudia, kepala stasiun itu mulai mengucapkan selamat pagi dan doa singkat utk keselamatan para manusia dalam kereta demi keselamatan. Hingga rambu itu diangkatnya keatas dan peluit panjang bersiul. . Tanda kereta siap berangkat.
Sebuah ritual yg menyenangkan utk diamati. Sebuah ritual yg tidak semua orang memperhatikan. Dianggap satu hal yg biasa dan wajar. Padahal ini adalah ritual paling penting sebelum kereta berangkat agar sampai dengan selamat.
Aku belajar sesuatu lagi dari sana. .
: bahwa sebuah awalan memang penting utk sebuah perjalanan panjang. Sebuah doa dan keteraturan sebelum pemberangkatan menjadi bekal pemberangkatan. Seperti kita ketika ingin berangkat pada satu mimpi ke mimpi lain. Dari satu harapan ke harapan lain.
"Dan aku. . Berharap bisa mengawali segalanya dengan baik. . . Bersamamu, nanti :')"
Senin, 01 Desember 2014
Menghitung Kau terbang
Kami tinggal menghitung hari. .
Memang sudah saatnya sarang itu membiarkan burung kecilnya terbang membuat sarangnya yg baru.
Rumah ini mungkin akan kehilangan. .
Tapi kebahagiaan kami juga mengalir bersamanya.
Aku hanya menghitung hari saja. .
Kapan kakak ku satu-satunya akan pergi bersama separuh hatinya.
Kami mungkin tidak sedekat adik-kakak perempuan yg memiliki kegemaran yg sama.
Pun tidak saling Membincangkan segala pernak pernik wanita.
Kami tumbuh dengan semua kesenangan kami masing-masing. . Dengan dunia kami masing-masing. . Dengan waktu kami masing-masing. .
Dari sana kami belajar memahami bagaimana kami hidup dgn dua dunia jauh berbeda.
Hingga akhirnya kami menyadari kami telah dewasa. . Dan hati kami ternyata tidak bisa saling sendiri.
21th aku bersamanya. .
Dalam banyak tawa, debat, canda, bantahan, marah, bahagia. .
Akan ku bungkus semuanya dan ku jadikan sekotak kado pernikahan untuknya. . Bersama doa yg tak lekang. . :')