Sabtu, 27 September 2014

Dia yg Terbagi

Seperti apapun sekarang ini..
Aku tdk pernah memiliki seutuhnya. .
Dan memang begitu.
Entah bagaimana nanti.. dengan keadaan dan tanggung jawab yg berbeda.
Terkadang aku mengkhawatirkan itu..
Sejauh ini aku hanya tau dr apa yg ku pikir, apa yg ku lihat, dan apa yg ku rasa. Sejauh sebatas aku bisa.

Dia -manusia yg aku tak paham.. mengapa sangat sulit meluangkan waktu.
Awalnya aku memang merasa ini tidak benar dan tidak seharusnya.
Namun, akhirnya aku memahami bahwa.. benar memang aku tak akan pernah memilikinya seutuh yg ku inginkan. Aku hanya akan memiliki seutuh yg bisa dia berikan.
Aku pun mungkin tidak bisa memintanya harus seutuh apa..
Jadi yg ku sadari dan sampai sekarang mencoba memahami adalah.. dia akan selalu terbagi.

Semoga bukan hatinya yg terbagi.. :')
*meski aku mgkhawatirkan itu...

Jumat, 26 September 2014

Sebuah Pengingat 1#

It is our job to state our thought and feelings clearly and to make responsible decisions that are congruent with our values and beliefs. It is not our job to make another person think and feel the way we do or the way we want them to..
-Harriet G Lerner, 2005-

Konflik itu akan selalu ada..
Dan kita harua menghadapinya dengan bijaksana. Dan ketika itu aku ingin hanya kita dan Allah yg tahu.. jgn jadikan orang lain terluka dengan permasalahan kita :')
Kita pasti bisa membuat segalanya indah.. meski di tengah badai sekali pun. .

Sabtu, 13 September 2014

Sibuk itu luka

Yaa.  Terkadang kita tidak pernah menyadari bahwa kesibukan kita yg kita pikir banyak manfaatnya.. ternyata melukai orang lain.

Yaa. . Mungkin kita juga tidak pernah paham bagaimana orabglain telah banyak memaklumi kesibukan kita. Hingga kita terasa tak peduli padanya .
Bisa saja kita berkilah dengan berkata sibuk ini juga untuknya,  untuk masa depan, untuk cita-cita atau impian. Tapi sebenarnya terkadang oranglain hany butuh kita ada secara visual.

Akhirnya.. oranglain yg akan selalu memahami kita dengan segala kelelahan dan kesibukan kita.
Dia hanya mendapat sisa2 energi dari apa yg telah kita kerahkan untuk kesibukan kita mengejar waktu.

Kita semua saling membutuhkan..
Aku dan kamu.. dan dengan segala kesibukan kita masing-masing.
Hanya saja. . Terkadang memang sibuk itu luka bagi orang lain.
Mungkin ketika aku sibuk kau yg terluka.. dan sebaliknya.. ketika kau sibuk.. bisa saja aku yg terluka.

Dengan apa kita mengobatinya?
Pahamilah oranglain yg membutuhkanmu.. sempatkanlah seluang seikhlas waktumu untuknya. Hal sederhana untuk memperhatikan mereka pun tak rumit.. tak selalu ia menginginkan perjumpaan, terkadang sapaan pun sangat cukup. Balasan itu sangat melegakan.. :)

Selamat sibuk.. tapi jangan menjadikan itu luka bagi oranglain :)

Rasionalisasi Rasa

Dalam beberapa hal,
Terkadang kita lupa ttg bagaimana Tuhan menempatkan kita.
Mungkin banyak pikiran kita yg melangkah dan terlalu menjamah hal yg belum pasti.
Berpegang pada angan-angan yg tak pernah bsa dikejar.
Sementara Tuhan menawarkan tempat yg lbih dekat dan tepat.
Namun, ego duniawi mbuat hati kita enggan menjalaninya.
Entah memang krn tuntutan dunia luar yg selalu mbuat kita tak pernah cukup dan bersyukur,
Atau krn memang sebuah percikan diri utk terlalu ingin memikirkan apa yg mjadi keuntungan fana.

Ketidakpuasan, kejenuhan, kelelahan, keengganan, ketidaksiapan..
Selalu mgiringi langkah yg dipilih..
Terkadang byk hal wajar, biasa dan natural yg terlalu kita dramatiskan. Kemudian, munculah keluhan dan pelarian dengan suatu excuse..

*ini adalah tulisan yg saya gunakan utk merasionalisasi perasaan saya yg sedang limbung pd pilihan saya sendiri.
Menerjunkan diri pada hal yg sangat baru dan butuh adaptasi ekstra..
Semoga Allah menguatkan saya dijalan yg saya yakin Dia yg memilihkan utk saya. . :')

Jumat, 12 September 2014

Perceraianku dengan Seni

aku akhirnya memahami apa yang membuatku hidup..
adalah segala hal yang berwujud pada "seni"
dan aku kehilangan itu sangat lama . .
menjadi sangat kerontang dan tidak lagi cerah.

ada banyak hal yang telah ku dahulu kan sebelum "seni"
dan itu mungkin yang membuatku tidak menemukan keasyikan yang bernyawa dari hidupku.

dilemanya adalah, Tuhan tau bagaimana aku dengan segala dunia yang sedikit bercampur seni, dahulu..
namun kini, tuhan pun tahu bagaimana aku sangat ini membenahi semua cara pandang dan cara hidup.
tapi ku mohon, jangan korbankan "seni"ku..
dia salah satu caraku bertemu dengan makhluk-makhluk menyenangkan di dunia yang katanya tidak aman.
dia salah satu caraku menemukan cerminan diriku disebalik banyaknya kepadatan dan kesuntukan.

dan blog ini adalah salah satu kamar mungilku untuk "melarikan diri" dari banyak kesesakan waktu yang menuntutku untuk selalu menjadi benar dalam sebuah konsep yang mungkin bukan konsepku.

Jumat, 05 September 2014

Simple thing . .

Pada dunia yg segalanya serba definitif,
Akhirnya segala menjadi lebih rumit..
Kesederhanaan sudah cukup lama ditinggalkan.
Unsur bahagia menjadi sulit, sebab konsep bahagia menjadi terlalu absurd dan tinggi.
Jika bahagia bermakna trlalu mahal,
Apalah yg bsa dirasakan para arus bawah?
Mereka hanya mendapati sisa-sisa kebahagiaan.

Beberapa hari lalu,
Senja bercengkrama dg pantai di utara pulau lombok.. Gili terawangan.
Berjalan seorang gadis menyusuri pantai, menuju arah matahari merebah.
Di sebuah sisi, nampak seorang asing bercanda dgn putri kecilny yg manis. Trnyata mereka warga perancis.
Mereka akhirnya trlibat percakapab yg hangat.
Sembari memandangi putri kecil yg riang bermain pasir dan ombak kecil.
Sang gadis berkata -dlm bhs inggris : putrimu nampak riang
Yaaa. . Jawab orang asing laki-laki itu. Katanya lg: dia memang anak yg periang..
Tentu, jawab sang gadis. Tambahnya, sangat mudah membuat anak kecil tertawa riang dan bahagia. Dengan hal yg sangat simpel dan sederhana.
Yaaa. . Simpel, timpal si orang asing.
Dan kita mulai kehilangan itu, pak... Kata sang gadis.
Betul, jawab si orang asing.
I miss that simple thing, kata sang gadis
Either do i, jawab si orang asing.

Mereka menerawang jauh di titik horison.. Seakan menelisik kembali waktu-waktu lampau saat mereka kecil. Dengan kebahagiaan yg alami dan sederhana.

Kedewasaan terkadang mbuat kita banyak kehilangan.
Tapi kehilangan membuat kita banyak belajar,
Sayangnya.. Semakin belajar semakin paham dan sedihnya menjadi sesuatu yg rumit, karena kepahaman memunculkan pertimbangan yg bercabang..
... Sebuah keuntungan atau kemunduran? Entahlah, tpi leganya semua orang dewasa memiliki tugas untuk ini, bukan hanya aku atau kamu, tpi semua orang dewasa.

Memilih dan Memutuskan

"pilihlah satu diantara kalian yg mendekatkanmu pada surga. . "

Seorang teman berkata ttg bagaimana lelaki menggunakan kesempatanya utk menemukan sesuatu meski itu tidak sengaja..

Aku tidak pernah memahami bagaimana lelaki menemukan sesuatu atau memang benar, terkadang ketidaksengajaan membuatnya mendapat sesuatu..
Tpi yg ku tau, Tuhan tidak pernah bermain dadu dgn siapa makhlukNya Dia pertemukan. Atau nasib apa yg Dia takdirkan..
Bukan krn peruntungan atau ketidaksengajaan. .

Bagiku, sebagai wanita..
Bukannya tdk mengambil kesempatan dlm ketidaksengajaan..
Namun, ada sebuah perencanaan.
Perencanaan utk memilih dan memutuskan.
Meski aku pun dalam memilih dan memutuskan tdk selalu sesuai rencana awal.
Tapi plg tidak, bukan krn ketidaksengajaan..
Atau bukan krn seadanya yg ada di depan mata..
Kesempatan wanita adalah pada saat dia memilih kemudian memutuskan...
Dan,
Pilihlah satu diantara kalian yg mendekatkanmu pada surga. .
Itu adalah prinsip mendasar dlm memilih apa pun -idealnya :)

Senin, 01 September 2014

Lombok-Jawa

Pulang lagi ke jawa.

Betapakah hati ini menjadi basah, mengingat banyak cerita yg ku alami sendiri di pulau yg tersohor krn pantainya yg masih ranum. Yg kini mulai dijejaki kaki-kaki asing yg mencari surga di bumi.. -Pulau Lombok

Namun, lain cerita yg ku temukan di desa pemekaran yg ku tinggali hampir dua bulan..
Begitu byk yg harus dibenahi, begitu byk cerita sedih dan pilu yg mengiringi perjuangan dan pengabdian mereka. Tapi mereka adalah manusia terpilih yg tuhan pilihkan utk hidup disana. .

Kesan mendalam, air mata, senyum manis, gelak tawa riang anak-anak, lambaian girang orang yg menyapa.. Smua indah dalam kenangan.

Ketika aku ingin mencerita ttg hari-hariku disana, seketika itu pula kata-kataku berhenti dan habis begitu saja.
Hanya otak dan ingatan yg bekerja menarik kembali kebelakang semuanya..

Katanya, seorang yg disambut dgn senyuman dan dilepas dengan tangisan.. Adalah orang yg bermakna bagi orang lain..
Pertanyaannya : apakah senyuman dan air mata itu pantas bagiku..? Sedang apa yg ku lakukan belum seberapa dgn apa yg mereka beri utkku..