Sabtu, 26 Agustus 2017

Titik Temu

Sempat kita
Menempuh terjal perjalanan
Menyibak belukar
Menenangkan hujan
Dan menjaga kesendirian

Lalu disadari, menyintas masa depan
Nyatanya tak hanya butuh keberanian
Tapi juga kokohnya pertalian
Yang dijaga berpasangan
Ketika masa menginjak pergantian
 
Waktu serasa berhenti sementara Menyaksikan se-janji diikrarkan
Persatuan cinta para penghamba
Dalam jalan menebar kebaikan
Menyusun peradaban

Andai kita tidak saling menemukan
Penggenap dari jiwa yang Allah takdirkan,
Mungkin benar,
Purnama tidak lagi disebut rembulan

Kita,
Dalam dekap kasih sayang semesta.
Smoga dijadikannya nyata
Segala yang selalu didoakan

Selasa, 13 Juni 2017

Janji untuk Suatu Hari

Kalau
aku diminta berlari terus,
Aku tidak bisa . .
Nafasku bisa putus-putus
Mungkin
suatu saat,
Kau juga bisa lelah.
Dan aku tidak boleh berhenti lemah
Atau meninggalkan mu di tengah-tengah

Kelak,
Mau kah kamu berhenti sejenak,
Dan menungguku ?
Terlebih, menggandeng dan berjalan bersama ?
Aku pun berniat utk selalu membersamai.
Meski aku berada di perbatasan kemampuan

Karena,
Pernikahan itu bukan lomba lari
Untuk saling mendahului
Atau membuat yang lain lemah.
Atau untuk menjadi pemenang sendiri.

Sesungguhnya,
Kita berada di sisi yang sama
Dalam tim yang sama.

Maka,
Jadilah kita tim yang tumbuh
Dalam naungan yang sama.
Agar bisa menciptakan kemenangan
Yang berharga
Tanpa ada yang tertinggal dan terluka.

Jumat, 09 Juni 2017

Rumah

Kala nanti aku merasa lelah,
Dan banyak mengeluhkan sesuatu...
Mohon jangan ditolak.
Biarkan aku menangis di rumah dan meminta penguatan.
Karena bagiku nanti,
Kamu adalah satu-satunya tempat dimana aku tidak akan pura-pura kuat.
Atau pura-pura lemah.
Mohon terima emosiku dengan hati yang hangat dan terbuka.

Mohon utk tidak bertanya-tanya apakah aku apa adanya atau tidak.
Karena pasti..
Kamu adalah seseorang yang lebih tahu aku dari yang lain. Karena kamu tempat terakhir.

Mohon untuk percaya . .
Karena hanya padamu, aku bisa nampak tidak berdaya.
Mgkn pada yg lain aku bisa terlihat adidaya.
Tapi padamu, adalah tempat bersembunyi sementara

Jika aku merasa sakit,
Maka padamu . .
Itu artinya aku benar-benar sakit.
Aku bisa pura-pura baik-baik saja pada orang lain. Tapi tidak pada rumah dan tempat teraman ku.

Jika aku merasa berat,
Maka padamu . .
Itu artinya aku benar-benar sedang ingin istirahat.
Hanya utk meminta waktu,
Agar aku bisa menyusun diriku lagi, yang mungkin sudah berkepingan.

Karena sungguh,
Setelah seorang wanita menerima janji seorang pria , dan merelakan dirinya dibawa . .
Wanita seperti tidak lagi punya yg lainnya.
Rumahnya adalah suaminya.

Minggu, 04 Juni 2017

Yang Setia Pada Setiap Cerita


Adalah aku yang menunggu utk didengarkan.

Adalah aku juga yang selalu terpikir satu nama utk selalu aku ceritakan tentang keseharian.

Adalah aku juga yang selalu menanti waktunya tiba, untuk meluapkan semua kisah yang tidak bisa ku bicarakan pada sesiapa.

Adalah aku juga yang selalu ingin ditanya; Bagaimana ?

Adalah aku juga yang tidak mudah percaya. Hingga cerita ku tidak mudah ku ceritakan pada sembarangan.

Adalah yang ku pilih,
Yang ku percaya . .
Yang setia pada setiap cerita

Minggu, 28 Mei 2017

Kamis, 25 Mei 2017

Searah Jiwa

Tidak ada yg lebih menarik dari sebuah perjalanan, kecuali pada saat merencanakan nyaa.
Yaa , seperti anak-anak TK yg diajak ke taman satwa. Sedari sore dia akan selalu menanyakan apa yg dia bawa untuk bekal, topi mana yg dipakai, baju apa yg dikenakan dsb..
Hingga mungkin dia akan sulit tidur Krn ingin esok tiba.

Atau,
Seperti seorang pendaki yang merentang kan peta.. membuat skenario perjalanan.. memantau cuaca.. menyiapkan alat dan logistik.. dan sebagainya.
Hingga raga nya harus kuat dan jiwa nya matang menghadapai alam..

Kita, dalam tahap itu, Tuan..
Mengumpulkan semua mimpi. Kita bungkus baik-baik dan kita persembahkan.
Kita bicarakan, kita diskusikan, kita bagi..
Merencanakan nya saja sudah membuatku bahagia dan hampir tidak bisa tidur.. selalu ingin terjaga dan bersiap mendengar namaku disebut di depan papa.

Aku lega..

Ramadhan ini kita belum bersama, memang. Tapi kita bersama dalam langkah dan arah yang sama.. yang sudah kita tentukan bersama..

Siapa sangka,
Rencana dan cita-cita yang kita kumpulkan masing-masing, selalu dalam jalur yang sama..
Semua sudah selaras. Ini membuatku bersyukur haru. Ini kah namanya searah dan sejiwa ?
Aku tidak salah menentukan pilihan ku.
Istikharah kita yang panjang ternyata untuk semua jalan kita saat ini..

I think, this Night i m full of fall.
And i m falling with so many ways..
And i think, i Will fall in everyday..
I fall in safety place. Your heart.

Senin, 22 Mei 2017

Semesta Berdoa

Apa yang kau percayai tentang takdir ?
Kita nyata nya tidak akan pernah tau apakah kita ditakdirkan pada suatu hal atau tidak, sebelum kita mengalami hal tersebut..

Lalu bagaimana dengan harapan yang sebaiknya dirawat ?
Agar harapan itu tidak mengering dan layu.. atau malah terlalu melampaui dari apaa yang sesungguhnya akan diterima ?
Harapan adalah sebuah jalinan yang bisa disematkan oleh seorang hamba kepada Tuhannya. Sesungguhnya, harapan juga menjadi arah langkah bagaimana semua ingin diakhiri. Hingga dengan itu, beberapa tahapan disusun. Agar harapan benar-benar menjadi keniscayaan. Memilin harapan sesungguhnya bersama dengan menyandarkan kepasrahan..
Memilin harapan dengan menjalin doa, dan menyandarkan harapan tentu dengan rendah hati dalam berdoa.
Semua adalah tentang doa.

Kisah ini, adalah takdir . .
Bagaimana ujungnya adalah harapan.
Bagaimana agar semuanya bisa sesuai harapan, adalah dengan doa.
Saat ini pun dahulu hanyalah sebatas harapan. Yang kemudian dipilin dan disandarkan pada doa . .

Setiap langkah kita sampai saat ini adalah iringan doa dari semesta.
Dari entah kapan doa itu selalu saja diucapkan oleh banyak pihak. Entah karena apa. Hanya sebuah canda atau sebenar-benarnya ketulusan.

Dipercayai atau tidak . . Tapi agaknya memang ada sebuah daya yang mengetuk pintu langit. Seperti banyak kebetulan yang tidak dikira. Seperti keyakinan-keyakinan yang sedikit demi sedikit tertanam. Atau seperti pintu-pintu yang satu per satu terbuka. Dan seperti kemudahan-kemudahan yang perlahan-lahan didekatkan.

Kita tidak pernah tau dari mana daya itu bermula. Tapi semoga daya dari banyak doa yang dirapalkan itu lah yang mempertemukan antara takdir dengan harapan.

Kita berusaha. Kita berharap. Kita meminta. Kita berbaiksangka. Semesta berdoa.

Jumat, 19 Mei 2017

Mempertahankan

Banyak yg kita pahami dan sadari dari proses ini..
Adalah masa-masa yg sangat naik-turun dan bergelombang.

Kita bertarung dengan diri masing-masing. Mengusahakan masa depan yang bisa kita sajikan di hadapan masing-masingnya. Berlari kesana kemari, demi sebuah masa depan yang tidak pasti. Tak apa, segalanya masih bisa diusahakan. Jangan lelah berlari, karena nanti kita bisa saling menguatkan untuk sejenak beristirahat dan menghela nafas. Nanti semua tidak sendiri lagi.

Kita bersusah payah menahan diri, bahkan dari hal yang sederhana hingga imajinasi yang luar biasa.
Menundukkan segalanya. Mengemasnya baik-baik. Menutup nya rapat-rapat. Meyakini, bahwa kado terindah adalah yang terjaga dengan baik dan terbungkus dengan rapi.
Begitu juga perasaan, perilaku dan ucapan kita..
Bukan kah tentu kita ingin membuka kado itu bersama ? Dan menerima banyak kejutan di dalam nya ?
Kita relakan saja semua menjadi kejutan yang membuat kita bahagia, tertawa, marah, sedih atau mungkin kecewa. Kejutan adalah segalanya yang harus diterima, kita minta atau tidak. Kita tetap harus menikmatnya dengan syukur tak berkesudahan.

Perjalanan yang penuh kelok dan terjal ini, ternyata menyimpan banyak godaan.
Bukan hanya dari luar dan segala yang bisa dipandang..
Tapi godaan dalam diri sendiri.
Andaikan ini semua adalah peperangan maka, sesiapa yang memiliki pertahanan
yang baik adalah pemenang..

Bukan hanya senjata yang diperlukan. Tapi kemampuan mempertahankan.
Mempertahankan pandangan agar tidak mudah menggoyahkan..
Mempertahankan jiwa agar selalu dalam kelurusan iman..
Mempertahankan kepercayaan pada diri sendiri agar tidak mudah terpuruk dan tumbang..
Mempertahankan hati agar tidak mudah goyah dan mengingkari harapan..

Mempertahankan adalah apa yang menjadi penting, untuk masa-masa ini..

Kita bisa saling membantu utk saling mempertahankan. Adalah tetap dengan saling mendoakan dan tetap menjadi pilihan.
Sederhana :')

Kamis, 18 Mei 2017

Mengartikan Mesra

Menurutmu apa itu mesra?
Moment dimana kita menghabiskan waktu berdua dengan kegiatan yang saling menguatkan dan memiliki beberapa campuran perasaan bahagia. Apakah kamu sepakat?

Jika mesra diterjemahkan menggunakan imajinasi gilaku, maka kira-kira akan begini...
Aku dan kamu jalan berdua ke pantai, berlari kecil kemudian saling mengejar, menggelar tikar, makan bareng dan minum 1 degan berdua, terus selfie
Aku dan kamu naik motor boncengan, aku didepan pake helm, kamu duduk dibelakang menggenggam erat pinggangku, kamu menyandarkan kepala ke pundakku, aku mengendarai motor dengan keceptan rendah, kita berdua bersama menikmati pemandangan jalanan, sesekali kita melewati polisi tidur dan kita tertawa kecil bersama
Aku dan kamu duduk di teras rumah, aku baca buku, kamu duduk disampingku sedang menyeduh teh, kita minum teh bareng, kita memandang rintik-rintik hujan, kita saling bercerita dan bercanda, sesekali berpantun dan berpuisi hingga pelangi menyapa kita
Aku duduk di sofa ruang tamu, tetiba kamu datang membawa 2 mangkok mie rebus, kita makan bersama, suap-suapan, tertawa riang, kamu pegang perut dan terdiam, aku habiskan jatah miemu, kita kenyang, kamu mengantuk, kamu tidur dipangkuanku
Aku dan kamu naik gunung, aku membawa tas ransel yang berisi bawaan kita, kita berjalan bergandengan, kamu lelah, kamu berjalan di belakangku, aku menarikmu untuk berjalan, aku menggendongmu hingga puncak, kita buat tenda, aku bikin api, kamu menyiapkan air, kita menyeduh teh bersama

Sebenarnya aku ingin bilang, bahwa mungkin tidak seindah itu...

Bisa jadi fenomena mesra itu kita temukan dalam aksi-aksi kemanusiaan, panggung-panggung ilmiah, mimbar-mimbar dakwah, kesunyian sajadah malam, simaan tilawah, dzikir pagi dan petang di perjalanan, corat-coret tinta, bergandengan di jabal rahmah, melempar jumrah aqabah, dan lain sebagainya.. intinya kemesraan kita melibatkan Allah . .

Rumahku Nanti


Aku membayangkan hidup yang sederhana.
Tidak perlu dibuat-buat..
Tapi semua harus penuh kesadaran.
Sesungguhnya, apa adanya bukan kemudian dgn egoisme tanpa ada usaha..
Kesadaran untuk memahami apa yg terjadi dan harus bagaimana.

Aku membayangkan semua tidak akan mudah atau mungkin semua tidak akan selalu lurus, tapi aku yakin itu semua indah.
Tapi ada hal yg sangat ingin ku ciptakan dan kurasakan dalam rumahku,
Adalah ketaqwaan, ketenangan, kebermaknaan.

Ketaqwaan . .
Karena memang itulah tujuan pernikahan. Membuat iman yg masih separuh menjadi genap. Artinya ada banyak hal yg harus diusahakan. Ada yg saling mengingatkan untuk selalu berada dalam jalan yang benar. Dengan cara yang membuat hati nyaman. Ada ilmu-ilmu yg harus dibagikan. Agar ketaqwaan selalu berbalut pada pengetahuan hingga kita bisa mencintai ibadah itu apa.
Dalam ketaqwaan ada unsur yang dihorizontalkan. Yaitu bagaiman kita mewujudkan ketaqwaan agar juga bisa dirasakan bagi sesama ummat . .
Akhirnya kita harus menjadi keluarga yang bermanfaat bagi banyak orang. Saling mendukung untuk banyak amal-amal Sholih yg berdampak baik bagi oranglain . Saling membantu untuk bergerak menjadi manusia yang bisa mewujudkan kemurahan hati dan memiliki akhlaq-akhlaq yang baik. Hingga setiap orang memahami; Islam itu indah dan memang menjadi Rahmat bagi seluruh alam.

Ketenangan . .
Dulu, aku pernah bertanya pada mama. Bagaimana kah kita bisa memilih dan yakin pada seseorang untuk hidup bersama?
Mama berpesan, jika perasaanmu Tidak memiliki kekhawatiran padanya.. maka itulah keyakinan.
Aku paham, dan aku mencerna nya. Ketenangan ini, Bukan sebab hartanya atau kedudukannya. Tapi karena bagaimana dirinya. Imannya, akhlaq nya,  pembawaannya, cara nya menyelesaikan masalah, cara berpikir nya, cara nya menjalani hari-hari nya.
Tenang karena aku yakin aku mendapatkan perlindungan. Bahwa tdk perlu ku khawatir untuk ditinggalkan. Tidak perlu khawatir ketika berjauhan karena adanya saling percaya.
Tenang karena aku paham bahwa dia bisa diandalkan dan benar dalam memberikan arah.
Jika ada badai, aku tenang karena yakin bisa melewatinya dengan baik. Jika ada banyak kekurangan, aku tenang karena yakin tidak ada yg saling mencela dan merendahkan. Jika hidup terasa sulit, aku yakin semua dapat dilalui karena selalu menjalani dengan cara yang baik dan tidak ada retak yang tidak bisa diperbaiki.

Kebermaknaan. .
Artinya adalah adanya semangat untuk mempelajari segala hal. Menarik makna dari segala yg terjadi. Hingga kita tidak jatuh dilubang yg sama dengan selalu menggunakan cara yg sama untuk mengatasinya. Kebermaknaan adalah hal terpenting dari permasalahan yang telah dihadapi, atau sedang dihadapi. Semua bsa berbeda arahnya jika tanpa makna yang disadari.
Kebermaknaan ini nanti akan kemudian divertikalkan menjadi kebersyukuran . .
Itulah makna tertinggi dari kehidupan.

Jelas hidup Tidak akan mulus.
Kita bersiap saja pada setiap kejutan itu . .
Tak apa.
Semua akan terlewati. Dan dengan ridhoNya, kita akan baik-baik saja.

Cara Laki

Jika kau berharap laki-laki dapat menggali perasaan
Kau salah, karena laki-laki tidak bersahabat dengan perasaan
Perasaan adalah hal paling berat bagi seorang lelaki
Menggali perasaan jauh lebih sulit dari nyopirin jogja-bandung nonstop
Perasaan itu bahasan tabu bagi seorang lelaki
Laki-laki tidak membahas perasaan tapi membahas aksi
Tapi laki-laki memang perlu dipancing, dipicu, agar ia mau bicara
Butuh waktu dan kesabaran
Tidak sederhana memang, karena perasaan adalah sesuatu yang mahal bagi lelaki

Lelaki ingin tampil sebagi sosok yang pandai tanpa ingin diketahui proses belajarnya
Lelaki ingin tampil sebagai sosok yang tangguh tanpa ingin diketahui betapa berat perjuangannya
Lelaki ingin tampil sebagai sosok yang mapan tanpa ingin diketahui betapa besar energi yang dikeluarkan
Lelaki ingin tampil sebagai sosok yang tenang tanpa ingin diketahui betapa rumit pikiran dan perasaanya
Lelaki ingin tampil humoris tanpa ingin diketahui berapa banyak jokes yang harus ia hapal
Lelaki tidak ingin memperlihatkan proses, iya hanya ingin menunjukkan hasil


Selasa, 16 Mei 2017

Malam ini

Padahal kamu pernah menuliskan apa yg ingin aku dengar . .
Terkadang aku selalu merasa bersalah. Dan itu semakin membuat ku resah.
Diam itu selalu menyakitkan, ya ?
Aku merasa begitu . .

Ah, sudah lupakan perasaan ku. Dia tdk akan selesai.
Sesederhana apapun perasaanku tapi jika -katamu, kode itu tak sampai dan mampu diterjemahkan akhirnya pasti menjadi rumit kan ?

Semoga kamu selalu dalam kebaikan. Kelembutan hati . . Kemudahan merasa . .
Berada di jalan yang terbaik dari hatimu sendiri :')
Aku disini.
Kapanpun. aku ada.
Itu janji

Senin, 15 Mei 2017

Merawat Kebahagiaan

Tiap orang ingin bahagia, jelas. Hanya saja kebahagiaan masih dianggap siklus, hari ini bahagia besok tidak, maupun sebaliknya hari ini tidak bahagia besok bahagia. Sehingga perlu ada cara agar dapat merasakan bahagia selamanya.

Merawat kebahagiaan itu sebenarnya sederhana. Konsepnya adalah bahwa "bahagia itu menular". Jadi jika kita menciptakan kebahagiaan pada diri kita, maka orang lain juga akan berbahagia. Sayangnya hidup ini tidak seideal itu, bahkan kadang kita kesulitan untuk menciptakan kebahagiaan untuk diri kita sendiri, karena kondisi mood maupun suasana hati yang tidak stabil.

Sehingga untuk merawat kebahagiaan kita hanya perlu "membahagiakan orang lain". Apapun kondisi kita, kita harus berusaha membahagiakan orang lain, baik ketika sedih, ketika ada masalah, ketika punya utang, ketika bokek, ketika sakit, dan lain sebagainya. Karena ketika orang lain bahagia itu memiliki efek samping bahagia dalam dada kita, sebagaimana konsep "bahagia itu menular". Kamu bahagia akupun tertular bahagiamu

Menikah adalah Perlawanan

Dunia ini sudah didesain sedemikian rupa, sehingga bentuk dan isinya relevan dengan ruang waktu. Dunia juga diberikan perangkat pelengkap yang disebut dengan masalah. Yang kemudian dunia mempunyai nama lain, dunia adalah sumber masalah, bahkan hidup di dunia adalah masalah utama manusia saat ini. Lahir di dunia merupakan masalah jariyah dari Nabi Adam, yang dengannya kita semua ada di dunia ini.

Mari kita coba inventarisir masalah kehidupan  manusia, terutama di bangsa ini. Sejak bangun pagi, bangsa ini disibukkan dengan banyak masalah, dimana jutaan orang miskin tak punya pekerjaan tetap untuk sekedar mendapatkan sesuap nasi. Jumlah pengangguran bangsa ini sama dengan jumlah lulusan sarjananya. Padahal nilai perkembangan ekonomi kita meningkat, tetapi jurang kemiskinan semakin dalam. Para kapitalis bangsa ini berkembang biak dengan sehat, menggendutkan perut sendiri dan rekan-rekannya, tetapi menginjak-injak pribumi, memeras tenaganya dan mengeksploitasi kehidupannya. Para kapitalis ini menggandeng erat para pejabat eksekutif, dengan maksud memuluskan proyek-proyek pembangunan tanpa nilai kebermanfaatan. Tidak heran pemerintah bangsa ini berikut jajaran DPR MPR bahu membahu membantu proyek ini. Korupsi, kolusi, dan nepotisme jadi budaya. Disisi lain pendidikan kita justru semakin meresahkan, pelajar disibukkan dengan dunia digital, gagdet menjadi standar pergaulan, akhlaq/moral/budi pekerti menjadi barang langka dalam dunia pendidikan

Anyway, setiap waktu yang kita nikmati di dunia ini selalu berinteraksi dengan masalah. Masalah itu bumbu-bumbu manis kehidupan. Justru masalah yang menjadikan obor-obor perjuangan tetap menyala, hingga masalah ini selesai.

So, darimanakah proyek "ishlah" dari setiap masalah ini kita mulai? Darimanakah perlawanan terhadap ketidakberadaban ini dimulai? Kita akan mulai dari menikah.

Menikah adalah hal yang paling realistis yang dapat seseorang perjuangkan untuk memperbaiki tatanan masyarakat yang baik. Karena yang baik harus bertemu dengan yang baik, agar dapat mengembang-biakkan kebaikan yang lain.

Minggu, 14 Mei 2017

Mencari Kekuatan

Sekuat-kuat manusia, pasti memiliki kelemahan
Ada titik-titik lemah manusia yang aktif sesuai siklusnya
Kadang, titik-titik itu aktif bersamaan, sehingga menjadi lubang besar dan dalam yang mengakibatkan manusia menderita.
Manusia sesempurna apapun juga memiliki titik-titik kelemahan, sudah fitrahnya setiap manusia memiliki titik itu.

Sang Khaliq sudah sangat baik menciptakan hidup ini berikut dengan buku petunjuk pemakaianya. Titik lemah itu sudah termaktub, dan manusia perlu kembali pada buku itu, yaitu Al-Qur'an.

"Hunna libasulakum"
Ini penggalan Al-Kitab yang menarik. Kurang lebih artinya "mereka adalah pakaianmu". Konsep berpakain adalah menutupi titik2 lemah, rawan, sensitif, pada manusia yang kemudian menjadikannya indah, aman, dan terjaga. Pakaian tidak sekedar menutupi titik lemah tetapi juga menjaga agar setiap potensi kebaikan tetap awet dan meminimalisir potensi lemah. Konsekuensi berpakaian ini menjadikan kekuatan baru bagi penggunanya, karena memancarkan potensi kebaikan.

Mencari kekuatan, sesederhana mengenakan pakaian. Cukup kau miliki seseorang yang dapat menutupi titik lemahmu dan memancarkan kebaikan-kebaikan bersamamu.

Sabtu, 13 Mei 2017

Bahagiaku sesederhana,
Memberikanmu kebahagiaan..

Batas temu

Saling sapanya kita,
Sebatas kata-kata
Dalam baris doa

Temunya kita,
Sebatas wajah dicermin
yang mengharap bisa bertatap muka

Percakapan kita,
Sebatas tulisan-tulisan
bertabir metafora
Dan perumpamaan.
Karena terkadang,
Semua ingin disembunyikan

Rencana kita,
Sebatas usaha
Yang selalu dikayuh
Dan semua harapan
Yang direngkuh

Aku dan kamu,
(masih) sekumpulan kemungkinan
Yang berharap dinyatakan
dari segala yang disemogakan

Jumat, 12 Mei 2017

Menyendiri

Statusku berubah
Aku tidak lagi sepi sendirian
Aku ingin menyendiri sepi
Melarikan diri ke dalam diri
Menenggelamkan diri dalam sunyi

Istiqomah

Istiqomah bukan perkara mudah.
Setidaknya bagiku istiqomah adalah hal yang paling sulit yang bisa kulakukan. Padahal Rasul pernah bilang "amal yang dicintai Allah adalah yang sedikit tapi terus menerus". Tetap saja itu sulit bagiku. Aku sulit konsisten dengan 1 hal.
Banyak hal yang aku kerjakan, dan sayangnya aku kurang istoqomah dengan hal-hal tersebut.
Jika menggunakan logika psikometri, maka istiqomah ibarat konsistensi internal. Nah, skor konsistensi internalku rendah, atau bahkan sangat rendah. Hal ini karena imanku tidak benar2 valid dan reliabel

Apa ini, Tuan?

Jangankan aku,
Kata-kata ku saja malu untuk mengatakannya..
Akhirnya semua kata-kata ku itu meleleh menjadi air mata. Seperti biasa.

Tuan, mungkin kah ini rindu?

Aku tak tau pasti bagaimana rasanya rindu.
Yang ku tau aku hanya diam dan berair mata.
Aku rasa, aku tidak pantas.
Maaf . .
Aku tau mungkin kamu akan marah.
Karena aku terlalu terlewat batas.

Aku hanya menduga dan bertanya.

Tuan,
Apa itu rindu ?

Kita dan Waktu

Tuan,
Kebahagiaan tidak pernah ingin menunggu terlalu lama. Iya kan ?
Aku juga bahagia.
Kamu datang, dari jawaban mimpi dan semua pertanda dalam istikharahku.
Entah darimana, suatu malam aku bermimpi.. hanya sebuah suara dan segambar tanganmu, suara itu berkata : Aku datang kok Ya'. .

Cemas mu, khawatir mu, dan banyak rasa yang membuatmu jera itu.. bisa ku rasakan. kamu tidak sendirian merasakan ini semua.

Apa bisa kita jika memang 22 September lah yang sudah di tulis di Lauhul Mahfudz?
Aku pun sempat terjatuh berkali-kali, berderai berkali-kali..
Sepertiny waktu ingin aku lipat dan sampai lah kita pada rencana indah kita.
Tapi nyatanya semua harus kita lalui satu per satu.

Jangan pernah curiga pada rencana Allah, Tuan.
Penantian ini pun adalah apa yg menjadi doa kita selama ini.

Kamu tidak tau rasanya menanti sekian tahun. Bagi ku, penantian ku tidak hanya 4 bulan. Tapi bertahun-tahun..
Kita bisa melewati nya sejauh ini.

Semua rasa resah dan seakan ingin segera hanya karena kita telah memasang sebuah rencana. Yang sama-sama kita nantikan.

Berkali-kali aku berdebar..
Dan selalu bertanya,
"Bagaimana jika..."
Dari segala kemungkinan terbaik hingga terburuk.
Aku pun sampai sekarang merasa seperti di belantara kecemasan ku sendiri.
Tapi aku tidak ingin disana lama-lama. Aku ingin segera keluar dari belantara itu dan menemukan cara yang tepat utk menikmati waktu.

Tuan, aku paham rasamu..
Sangat paham..
Terkadang sesuatu yang sangat indah harus membutuhkan banyak perjuangan. Akhirnya godaan akan menerpa. Kita harus buktikan bahwa kita kuat. Kita cukup tangguh utk semua rintangan.

Tidak kah kau ingat bagaimana Adam dan hawa yang dipertemukan di sekian ratus tahun pencarian?
Yaa, kita manusia..
Bukan seperti mereka.

Doakan kita.
Bulan sya'ban adalah bulan terindah untuk doa-doa dipanjatkan.

Kita akan bertemu..
Dengan keadaan yang terbaik.
Empat bulan inilah waktu kita untuk menjadi yang terbaik bagi masing-masing.

Teguh, tegaklah . .
Dan Istiqomah

Aku dan Waktu

Sebuah kebahagiaan bisa memilikimu, walau baru tunangan, dan belum benar-benar halal. In sya Allah halal kita ada di 22.9 (ya Allah kuatkan kami). Tidak ada yang bisa menghalangi kita kecuali Allah punya rencana lain.
Hari-H bisa dibilang cukup lama, 4 bulan dari sekarang. Awalnya aku pikir ini sederhana. Ternyata tidak semudah itu menyederhanakanya. Aku merasa takut, gelisah, cemas terhadap waktu penantian itu.
Waktu ini menyiksaku. Aku sulit mengendalikan perasaanku, harus bahagia, sedih, atau bagaimana. Bukan aku tidak sabar. Aku tak tahu harus bagaimana menyikapi waktu.
Orang lain bertanya "kapan....?", mereka menanyakan waktu giliranku naik di pangung akad. Aku selalu jawab "mohon doanya yaaa", dengan kepala merunduk, seakan aku kehilangan energi untuk memberikan jawaban 22.9. Pertanyaan itu menyakitiku, sayangnya itu tidak sekali, itu berkali-kali. Setiap orang yang mengenaliku. Apalagi pertanyaan itu dipicu setelah akad dik Zahra.
Ini membuatku agak malas bertemu orang, bahkan sekarang aku benar2 jadi pemalas. Aku malas mengisi hariku. Aku hanya ingin segera bisa menghalalkanmu. Jika tidak, aku ingin tidur lama, dan bangun hanya ketika akad denganmu.
Aku sulit berdamai dengan waktu penantian ini. Aku benar-benar merasa sendiri.
Aku tidak suudzon, tetapi aku masih sulit berhusnudzon pada Allah. Sebenarnya Allah punya skenario apa dibalik 22.9. Apakah aku masih jauh dari Allah sehingga Allah masih menanamkan kegelisahan dalam hati. Aku nggak ngerti.
Ya Allah tunjukan kebaikanmu
Lindungi kami dari godaan syetan
Kuatkanlah kami dalam kebaikan
Awetkan cinta kami kepadamu

Kamis, 11 Mei 2017

Sendiri Sepi

Kejadian demi kejadian berlalu. Kesibukan dan rutinitas mengalir begitu saja. Orang datang silih berganti. Tawa canda kadang bullyian menghiasi.
Semuanya tawar...
Aku merasa sepi sendirian...