Jumat, 12 Mei 2017

Aku dan Waktu

Sebuah kebahagiaan bisa memilikimu, walau baru tunangan, dan belum benar-benar halal. In sya Allah halal kita ada di 22.9 (ya Allah kuatkan kami). Tidak ada yang bisa menghalangi kita kecuali Allah punya rencana lain.
Hari-H bisa dibilang cukup lama, 4 bulan dari sekarang. Awalnya aku pikir ini sederhana. Ternyata tidak semudah itu menyederhanakanya. Aku merasa takut, gelisah, cemas terhadap waktu penantian itu.
Waktu ini menyiksaku. Aku sulit mengendalikan perasaanku, harus bahagia, sedih, atau bagaimana. Bukan aku tidak sabar. Aku tak tahu harus bagaimana menyikapi waktu.
Orang lain bertanya "kapan....?", mereka menanyakan waktu giliranku naik di pangung akad. Aku selalu jawab "mohon doanya yaaa", dengan kepala merunduk, seakan aku kehilangan energi untuk memberikan jawaban 22.9. Pertanyaan itu menyakitiku, sayangnya itu tidak sekali, itu berkali-kali. Setiap orang yang mengenaliku. Apalagi pertanyaan itu dipicu setelah akad dik Zahra.
Ini membuatku agak malas bertemu orang, bahkan sekarang aku benar2 jadi pemalas. Aku malas mengisi hariku. Aku hanya ingin segera bisa menghalalkanmu. Jika tidak, aku ingin tidur lama, dan bangun hanya ketika akad denganmu.
Aku sulit berdamai dengan waktu penantian ini. Aku benar-benar merasa sendiri.
Aku tidak suudzon, tetapi aku masih sulit berhusnudzon pada Allah. Sebenarnya Allah punya skenario apa dibalik 22.9. Apakah aku masih jauh dari Allah sehingga Allah masih menanamkan kegelisahan dalam hati. Aku nggak ngerti.
Ya Allah tunjukan kebaikanmu
Lindungi kami dari godaan syetan
Kuatkanlah kami dalam kebaikan
Awetkan cinta kami kepadamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar