Minggu, 26 Juli 2015

4 kriteria

suatu hari ada lelaki datang mengetuk pintu rumahmu
ternyata ia datang bersama keluarganya
pertanyaanya, apa yang membuat laki-laki itu datang?
a. hartamu
b. keturunan dan kemuliaanmu
c. kecantikanmu
d. agamamu

Kamis, 23 Juli 2015

Surat kepada seorang lelaki yg tersimpan

Surat ini akhirnya tak beralamat pun tak bertuan dan bernama.

Benar, seperti sebuah surat dalam botol yg kemudian dilempar ke lautan lepas, dan entah pada pulau mana dia akan menepi. Untuk memilih pemberhentian terakhirnya.
Jika bukan krn gelombang pasang atau angin yg membawanya, dia tak akan mungkin sampai ke daratan.
Titah Tuhannya yg menjadikannya utuh atau hilang.
Kita akhirnya tak punya teropong panjang utk melihat masa depan.
Benar. Kita tidak punya biji mata utk melihatnya barang sejengkal pandangan pun.

Tapi, surat ini.. akan menembus semua waktu bahkan tempat.
Aku tau surat ini akan sangat kuat membawa dirinya. Sekuat seorang yg mengirimkannya. Sekuat doa yg mengiringinya.
Surat ini akan sampai pada sesiapa yg entah siapa.
Seandainya bisa si penulis ini mengirimkan surat beserta nama dan alamat. Pasti akan ku tuliskan.
Sesungguhnya, bukan tidak tertulis. Nama dan alamat itu tertulis, tapi tersimpan dan tersembunyi..

"Kepada seorang yg masih tersimpan . .
Ada sebuah hak anak kepada ayahnya, yg harus dipenuhi bahkan sebelum anak itu diturunkan ke bumi sbg pemimpin. Hak anak itu adl dipilihkan baginya rahim yg baik baginya. Rahim dari seorang wanita yg baik, utk mendidiknya agar anak ini bisa kembali ke asalnya tanpa tersesat ketika harus bertemu Rabbnya.
Sebuah awalan yg baik bagimu dan bagi anakmu. Pilihlah ia dengan baik.
Aku sangat mencintai anak2 . . Sangat. Maka, tdk akan ku biarkan anak2mu nanti memiliki ibu yg tidak baik -siapa pun itu nanti. Maka ku sampaikan surat ini padamu.

Wanita? Ada yg harus ku sampaikan padamu, tuan yg tak bisa ku sebut namany.
Ada bebrp cara yg Tuhan tawarkan utk wanita agar ia bisa memilih surga yg disiapkan.
Salah satunya adl taat pada suami, dab itu dilakukan sejak dia menikah hingga dia mati. . Itu berarti sejauh selama dia masih hidup, dan itu selama sisa hidupnya. Indah bukan?
Aku ingin menjadi salah satu wanita yg dijanjikan surga. Maka, sunnah Rasul ini bisa jadi salah satu caranya.. sebagai pgganti perang pada jamannya waktu itu.
Semoga memenuhi sunnah itu dan melaksanakannya dgn sebaik2 kemampuan adalah salah satu rizqiku..

Wahai, lelaki yg sungguh ingin ku sebut namanya . .
Berjanjilah utk melakukan yg terbaik utkmu. Dan aku juga.
PadaNya kita akan kembali.
Semoga kita sempat bertemu dan merajut surga bersama utk dibawa dlm kekal kehidupan."

Surat kepada seorang lelaki yg tersimpan

Surat ini akhirnya tak beralamat pun tak bertuan dan bernama.

Benar, seperti sebuah surat dalam botol yg kemudian dilempar ke lautan lepas, dan entah pada pulau mana dia akan menepi. Untuk memilih pemberhentian terakhirnya.
Jika bukan krn gelombang pasang atau angin yg membawanya, dia tak akan mungkin sampai ke daratan.
Titah Tuhannya yg menjadikannya utuh atau hilang.
Kita akhirnya tak punya teropong panjang utk melihat masa depan.
Benar. Kita tidak punya biji mata utk melihatnya barang sejengkal pandangan pun.

Tapi, surat ini.. akan menembus semua waktu bahkan tempat.
Aku tau surat ini akan sangat kuat membawa dirinya. Sekuat seorang yg mengirimkannya. Sekuat doa yg mengiringinya.
Surat ini akan sampai pada sesiapa yg entah siapa.
Seandainya bisa si penulis ini mengirimkan surat beserta nama dan alamat. Pasti akan ku tuliskan.
Sesungguhnya, bukan tidak tertulis. Nama dan alamat itu tertulis, tapi tersimpan dan tersembunyi..

"Kepada seorang yg masih tersimpan . .
Ada sebuah hak anak kepada ayahnya, yg harus dipenuhi bahkan sebelum anak itu diturunkan ke bumi sbg pemimpin. Hak anak itu adl dipilihkan baginya rahim yg baik baginya. Rahim dari seorang wanita yg baik, utk mendidiknya agar anak ini bisa kembali ke asalnya tanpa tersesat ketika harus bertemu Rabbnya.
Sebuah awalan yg baik bagimu dan bagi anakmu. Pilihlah ia dengan baik.
Aku sangat mencintai anak2 . . Sangat. Maka, tdk akan ku biarkan anak2mu nanti memiliki ibu yg tidak baik -siapa pun itu nanti. Maka ku sampaikan surat ini padamu.

Wanita? Ada yg harus ku sampaikan padamu, tuan yg tak bisa ku sebut namany.
Ada bebrp cara yg Tuhan tawarkan utk wanita agar ia bisa memilih surga yg disiapkan.
Salah satunya adl taat pada suami, dab itu dilakukan sejak dia menikah hingga dia mati. . Itu berarti sejauh selama dia masih hidup, dan itu selama sisa hidupnya. Indah bukan?
Aku ingin menjadi salah satu wanita yg dijanjikan surga. Maka, sunnah Rasul ini bisa jadi salah satu caranya.. sebagai pgganti perang pada jamannya waktu itu.
Semoga memenuhi sunnah itu dan melaksanakannya dgn sebaik2 kemampuan adalah salah satu rizqiku..

Wahai, lelaki yg sungguh ingin ku sebut namanya . .
Berjanjilah utk melakukan yg terbaik utkmu. Dan aku juga.
PadaNya kita akan kembali.
Semoga kita sempat bertemu dan merajut surga bersama utk dibawa dlm kekal kehidupan."

Selasa, 21 Juli 2015

ketupat lebaran

alhamdulillah lebaran tahun ini mengesakan
sangat mengesankan
bertemu dengan keluarga
dengan senyum, harapan, dan doa

banyak pertanyaan dari sanak saudara
"kapan?"
kapan ini merupakan rangkuman dari 2 pertanyaan sekaligus
kapan lulus? dan kapan nikah?
sebenarnya aku biasa ajha
tapi aku bingung menjawab
melihat dalam keluarga besarku, aku termasuk dalam kategori "gawat nikah"
hanya bisa menjawab "soon as possible"
hahah.... :D
*menertawakan diri sendiri

ketika sungkem ke Simbah Ismail
"mbah nyuwun dungo lan pangestunipun nggih"
"iyo le.. mugo-mugo sukses, ndang rampung kuliahe, digampangke rizkine, dikuatke"
"amin mbah.."
"ojo rabi sek yo.. tahan.."
*jeng jeng, gubrak
aku terkejut dengan pernyataan simbah yang bagian terakhir
kenapa simbah bisa tahu kalo aku pengen ndang rabi :3

para laskar "gawat nikah" dikumpulkan oleh para sesepuh
nanya-nanya tentang rencana kedepan sambil bercanda-canda
kemudian ada pernyataan yang menjadi renunganku
"emang wis do duwe opo tho? wis iso mbanggakke morotuo po? wis iso mbahagiakke wong tuo po?"
*jleb-jleb

perjalanan lebaran ini membuat aku belajar
pertemuan keluarga ini membuka mata
karena membuat keluarga baru tidak sesederhana di KUA
lebaran ini mendapat bonus ketupat hikmah
bahwa setiap kita fokus pada persiapan
memperbaiki diri
karena saling menuntut hanya menambah luka




Sabtu, 18 Juli 2015

Back to Fitri

Seharian penuh aku menanti ucapan doa
dari seseorang yang hari ini masih special bagiku
tapi ternyata dia tidak muncul dalam layar
yang muncul adalah orang lain
orang lain yang ia cintai
tapi aku masih yakin bahwa dia berdoa dalam diam
doa yang suci yang tersembunyi oleh malam

Pada hari yang fitri ia muncul
dengan pertanyaan untukku
dengan keraguannya
dengan marah dan kecewanya padaku
:)
Tak apa, aku yang jahad ini memang layak dibenci
tetapi, aku berterimakasih padamu
kau kembali "menarikku" untuk yang kesekian kali
dan aku tetap kukuh dengan pendirianku untuk hanya berkomitmen pada Allah
berat memang, beraaaaaaaat banget, aku sadari
Maklumlah... untuk jadi lebih baik memang tidak bisa instans, butuh proses dan waktu, sebagaimana petuah mama

Aku dah ceritakan semuanya ke abah dan umi. Abah dan umi 1 suara.
Bahwa aku harus mantap dan istiqomah. Kalo ada rasa rindu itu wajar, doakan ajha mas. Kadang2 dalam perjalanan itu banyak rintangan, maka hadapi! Kadang naik, kadang turun, itu lumrah mas.. cinta ini juga tentang jihad dan perjuangan, memperjuangan kebaikan dari ego dan nafsu.

Sebenarnya aku terkejut ketika kau membandingkanku dengan tio maupun fuzta atau yang lain
sepertinya aku dipilih karena aku komunikatif (saat itu)
kalo memang itu alasanya, maaf, aku dah berubah
aku inginkan kebaikan dunia dan akherat
dengan menjaga komunikasi kepada yang bukan mahram
Jika perubahanku tidak membuat nyaman
maka tolong sampaikan padaku, aku harus bagaimana

Aku selalu percaya jodoh tak akan tertukar
siapakah jodoh itu?
dialah yang seseorang yang sah secara halal menjadi istriku
siapa dia? Wallahu 'alam
dia masih rahasia Allah, kita gk berhak menentukan
aku sangat merindukan jodohku
Karena aku sangat butuh teman yang mau menemaniku berjuang mengarungi samudra kehidupan ini
ya Allah, pertemukanlah aku dengan jodohku
Dalam pertemuan yang indah dan berkah
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
karena aku sedang melakukan balapan dengan dik Imov dan mbak Tia, siapakah yang akan sampai didepan pintu mertua duluan?

Btw, mohon maaf lahir batin ya . .
aku punya miliyaran kerikil kesalahan yang mengganjal dihatimu, maaf . . :')

Jumat, 17 Juli 2015

Selamat berangkat

Masih lama memang,
Tapi seperti akan segera saja kau berangkat pergi . .
Aku tdk pernah tau bagaimana akhirnya kau berangkat, bagaimana cerita dan kisahnya .
Yg ku tau, tiba2 email masuk atas namamu dan kau tiket sudah siap.
Sesungguhnya, terasa sedikit menyakitkan. Sebab tdk ada cerita.
Yaa . . Mgkn memang seharusnya begitu.
Kau selalu benar.
Krn landasanmu slalu vertikal. Aku bahkan tdk bisa menawar.
Sebab, ketika aku mencoba menawar, kau malah menilai aku yg menarikmu kembali. Atau kau merasa aku tdk paham pada maksudmu. Atau kau merasa aku berat melakukannya. Seakan hatiku berat utk berubah.
Seandainya kamu paham, bahwa berat dan ringanku itu pasti terlihat sm saja bagimu. Krn kau sudah berjalan lurus dan berlari. Sedang aku, kadang masih terhenti.
Maka, utk keputusanmu ini, ttg ini, ttg tdk ada komunikasi yg ttg kita sm sekali. Aku tdk pernah menawarnya lagi.
Krn jika aku menawarnya, kau akan berpikir demikian. Walau hati seakan selalu memiliki magnet utk menarikmu. Sptnya sudah tdk bisa . . Aku tdk pernah diajak memberi keputusan, aku selalu diminta menerima keputusan.
Aku menerimanya . . Sungguh, aku menerimanya dengan izin Allah.
Tapi tdk semudah itu.
Kesepihakan.
Bahkan kau tdk tau kan bagaimana pendapatku? Krn kmu tdk menanyakan.
Sudah lah . .

Memang bgini yg mgkn seharusnya.
Walau bagiku dgn taraf dan standard ku ini sgt ekstrim.
aku malah jdi berpikir byk hal ttgmu. Sedang kembali mencoba mengenalimu. Mgkn sudah berubah ya . .
Padahal yg menjadi pertimbanganku memilihmu adl sikapmu yg wajar. Tdk ekstrim.

Semoga yg ku takutkan tidak terjadi.
Dan semoga kau tetap wajar . Krn sesungguhnya itu yg indah darimu.

Selamat berangkat dan selamat jalan.
Pada setiap perjalananmu dan setiap pergimu yg mungkin aku tdk tau.
Doaku selalu bersamamu. .

Sabtu, 11 Juli 2015

Penuh

Rabb . .
Hati ku penuh. Sangat penuh . .
Segala isinya berebut tempat utk diucapkan menjadi doa.

Rabb . .
Sedang air mataku kadang tak cukup utk menjadi tuturan hati.

Aku sedang dlm pemikiran dan perenungan yg dalam.
Sedang berusaha berdiri di garis batas.
Tak melebihkannya . .
Itu sangat sulit . Sangat sulit.
Penuh :'(

Senin, 06 Juli 2015

Surga yg terlupa

Ternyata manusia adl makhluk-makhluk mulia yg tersimpan di surga sebelum mereka hadir di fana nya dunia. .
Mereka seakan terjaga dlm kesucian dan selalu berdekatan dgn Rabb nya.
Lalu ketika mereka terlahir dlm keadaan yg lemah, tanpa daya . .
Rahim menjadi tempat yg kokoh utk melindunginya. Rahim dlm artifisial dan Rahim dlm kiasannya. Dimana tercurahkan kasih sayang yg bertambah-tambah hingga dia lahir dalam penyambutan air mata dan adzan.
Sampailah manusia pada pelukan seorang wanita mulia, makhluk yg Rabbnya pilihkan utk menjaganya. Jelmaan bidadari surga yg penuh cinta dan kelembutan.
Pada akhirnya dia tumbuh dalam keluarga dan rumah yg menjadi tempat berlindung. Pengganti surga yg mereka tinggalkan.
Tapi Rabbnya Maha Adil, Dia gantikan satu hal dgn hal yg lain.
Lepasnya dia dari Surga Rabbnya, pindah pada Surga yg Rabbnya titipkan di Dunia.
Surga kecil yg seharusnya senantiasa terawat dan terjaga.. yakni Rumah.
Baitiy Jannatiy. .
Suatu hari Rasul Muhammad ditanya ttg bagaimana rumahnya, dan baginda Rasul menjawab "rumahku surgaku".
Surga ini tak hanya tercipta secara langsung utuh diciptakan oleh Rabbnya.
Surga berwujud "rumah" ini tentu harus dibangun dengan ikhtiyar-ikhtiyar manusiawi yang tak hanya bersifat duniawi, namun harus berpandangan ukhrawi . .

Rumah, terkadang menjadi serpihan Surga yg Tuhan titipkan di dunia, namun terlupa.
Rumah hanya diartikan sbg fisik, tanpa ada ruh yg disemaikan disana. .
Rumah, terkadang menjadi surga yg terlupa.
Manusia yg berasal dari surga sesungguhnya, lupa bahwa Surga di dunia ini adl tempat tinggal yg harus dijaga kemurniannya. . Agar rumahnya dapat menjadi sarana manusia itu terus berkumpul di Surga Rabb nya.
Rumah, terkadanh menjadi surga yg terlupa.
Manusia-manusia yg baik terkadang hanya memantik cahaya di jalan-jalan, atau bahkan di pelosok dunia. Namun dia lupa utk pulang dan menyalakan cahaya di rumahnya, rumah yg seharusnya dia jadikan surga bagi keluarganya.
Rumah, seharusnya menjadi tempat pulang dan tempat berangkat.
Jika rumah itu penuh cahaya, ketika para manusia penebar cahaya kehabisan binarnya, dia bisa pulang utk mengisi kembali daya binarnya.
Namun satu hal yg tak boleh terlupa, cahayailah rumah itu terlebih dahulu.
Hingga benar-benar menjadi potongan Surga Langit yg Tuhan turunkan di bumi.

Surga yg terlupa

Ternyata manusia adl makhluk-makhluk mulia yg tersimpan di surga sebelum mereka hadir di fana nya dunia. .
Mereka seakan terjaga dlm kesucian dan selalu berdekatan dgn Rabb nya.
Lalu ketika mereka terlahir dlm keadaan yg lemah, tanpa daya . .
Rahim menjadi tempat yg kokoh utk melindunginya. Rahim dlm artifisial dan Rahim dlm kiasannya. Dimana tercurahkan kasih sayang yg bertambah-tambah hingga dia lahir dalam penyambutan air mata dan adzan.
Sampailah manusia pada pelukan seorang wanita mulia, makhluk yg Rabbnya pilihkan utk menjaganya. Jelmaan bidadari surga yg penuh cinta dan kelembutan.
Pada akhirnya dia tumbuh dalam keluarga dan rumah yg menjadi tempat berlindung. Pengganti surga yg mereka tinggalkan.
Tapi Rabbnya Maha Adil, Dia gantikan satu hal dgn hal yg lain.
Lepasnya dia dari Surga Rabbnya, pindah pada Surga yg Rabbnya titipkan di Dunia.
Surga kecil yg seharusnya senantiasa terawat dan terjaga.. yakni Rumah.
Baitiy Jannatiy. .
Suatu hari Rasul Muhammad ditanya ttg bagaimana rumahnya, dan baginda Rasul menjawab "rumahku surgaku".
Surga ini tak hanya tercipta secara langsung utuh diciptakan oleh Rabbnya.
Surga berwujud "rumah" ini tentu harus dibangun dengan ikhtiyar-ikhtiyar manusiawi yang tak hanya bersifat duniawi, namun harus berpandangan ukhrawi . .

Rumah, terkadang menjadi serpihan Surga yg Tuhan titipkan di dunia, namun terlupa.
Rumah hanya diartikan sbg fisik, tanpa ada ruh yg disemaikan disana. .
Rumah, terkadang menjadi surga yg terlupa.
Manusia yg berasal dari surga sesungguhnya, lupa bahwa Surga di dunia ini adl tempat tinggal yg harus dijaga kemurniannya. . Agar rumahnya dapat menjadi sarana manusia itu terus berkumpul di Surga Rabb nya.
Rumah, terkadanh menjadi surga yg terlupa.
Manusia-manusia yg baik terkadang hanya memantik cahaya di jalan-jalan, atau bahkan di pelosok dunia. Namun dia lupa utk pulang dan menyalakan cahaya di rumahnya, rumah yg seharusnya dia jadikan surga bagi keluarganya.
Rumah, seharusnya menjadi tempat pulang dan tempat berangkat.
Jika rumah itu penuh cahaya, ketika para manusia penebar cahaya kehabisan binarnya, dia bisa pulang utk mengisi kembali daya binarnya.
Namun satu hal yg tak boleh terlupa, cahayailah rumah itu terlebih dahulu.
Hingga benar-benar menjadi potongan Surga Langit yg Tuhan turunkan di bumi.

Jumat, 03 Juli 2015

Rumah ini

Hai rumah :')
Apa kabar. .

Akhirnya aku membuka pintumu lagi. Hm . . Aku akan segera membuka jendelamu, agar udara disini kembali segar dan tidak sesak.
Aku bahagia kau tetap rapi . . Masih sama. Aromah rumah yg selalu ku rindukan.
Isi rumah ini masih sama.
Rapi tersusun dari kata-kata.

Apa kah kau bertanya ttg kemana perginya dia?
Haha. Sama.
aku pun tidak terlalu paham . .
Aku tak bisa berjanji padamu dia akan pulang.
Pun aku mgkn tdk lagi bisa memintanya pulang.
Tenang, dia punya kuncinya utk pulang dan membuka pintu kapan saja. Utk kembali menambahkan kata dan cerita di dindingmu.
Tapi aku tak tau kapan . .
Apa kau rindu?
Haha. Aku ingin berkata, tapi Aku bahkan tak bisa atau mungkin tak boleh mengakui itu . .

Aku percaya dia akan pulang. Tapi entah kapan.
Hanya Tuhan yg akan menggerakkan kakinya lagi kembali ke sini..

Rumah, sabar ya . .
Aku juga sedang berusaha sabar.
Kita akan menunggu bersama.