Selasa, 21 Juli 2015

ketupat lebaran

alhamdulillah lebaran tahun ini mengesakan
sangat mengesankan
bertemu dengan keluarga
dengan senyum, harapan, dan doa

banyak pertanyaan dari sanak saudara
"kapan?"
kapan ini merupakan rangkuman dari 2 pertanyaan sekaligus
kapan lulus? dan kapan nikah?
sebenarnya aku biasa ajha
tapi aku bingung menjawab
melihat dalam keluarga besarku, aku termasuk dalam kategori "gawat nikah"
hanya bisa menjawab "soon as possible"
hahah.... :D
*menertawakan diri sendiri

ketika sungkem ke Simbah Ismail
"mbah nyuwun dungo lan pangestunipun nggih"
"iyo le.. mugo-mugo sukses, ndang rampung kuliahe, digampangke rizkine, dikuatke"
"amin mbah.."
"ojo rabi sek yo.. tahan.."
*jeng jeng, gubrak
aku terkejut dengan pernyataan simbah yang bagian terakhir
kenapa simbah bisa tahu kalo aku pengen ndang rabi :3

para laskar "gawat nikah" dikumpulkan oleh para sesepuh
nanya-nanya tentang rencana kedepan sambil bercanda-canda
kemudian ada pernyataan yang menjadi renunganku
"emang wis do duwe opo tho? wis iso mbanggakke morotuo po? wis iso mbahagiakke wong tuo po?"
*jleb-jleb

perjalanan lebaran ini membuat aku belajar
pertemuan keluarga ini membuka mata
karena membuat keluarga baru tidak sesederhana di KUA
lebaran ini mendapat bonus ketupat hikmah
bahwa setiap kita fokus pada persiapan
memperbaiki diri
karena saling menuntut hanya menambah luka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar