Senin, 06 Juli 2015

Surga yg terlupa

Ternyata manusia adl makhluk-makhluk mulia yg tersimpan di surga sebelum mereka hadir di fana nya dunia. .
Mereka seakan terjaga dlm kesucian dan selalu berdekatan dgn Rabb nya.
Lalu ketika mereka terlahir dlm keadaan yg lemah, tanpa daya . .
Rahim menjadi tempat yg kokoh utk melindunginya. Rahim dlm artifisial dan Rahim dlm kiasannya. Dimana tercurahkan kasih sayang yg bertambah-tambah hingga dia lahir dalam penyambutan air mata dan adzan.
Sampailah manusia pada pelukan seorang wanita mulia, makhluk yg Rabbnya pilihkan utk menjaganya. Jelmaan bidadari surga yg penuh cinta dan kelembutan.
Pada akhirnya dia tumbuh dalam keluarga dan rumah yg menjadi tempat berlindung. Pengganti surga yg mereka tinggalkan.
Tapi Rabbnya Maha Adil, Dia gantikan satu hal dgn hal yg lain.
Lepasnya dia dari Surga Rabbnya, pindah pada Surga yg Rabbnya titipkan di Dunia.
Surga kecil yg seharusnya senantiasa terawat dan terjaga.. yakni Rumah.
Baitiy Jannatiy. .
Suatu hari Rasul Muhammad ditanya ttg bagaimana rumahnya, dan baginda Rasul menjawab "rumahku surgaku".
Surga ini tak hanya tercipta secara langsung utuh diciptakan oleh Rabbnya.
Surga berwujud "rumah" ini tentu harus dibangun dengan ikhtiyar-ikhtiyar manusiawi yang tak hanya bersifat duniawi, namun harus berpandangan ukhrawi . .

Rumah, terkadang menjadi serpihan Surga yg Tuhan titipkan di dunia, namun terlupa.
Rumah hanya diartikan sbg fisik, tanpa ada ruh yg disemaikan disana. .
Rumah, terkadang menjadi surga yg terlupa.
Manusia yg berasal dari surga sesungguhnya, lupa bahwa Surga di dunia ini adl tempat tinggal yg harus dijaga kemurniannya. . Agar rumahnya dapat menjadi sarana manusia itu terus berkumpul di Surga Rabb nya.
Rumah, terkadanh menjadi surga yg terlupa.
Manusia-manusia yg baik terkadang hanya memantik cahaya di jalan-jalan, atau bahkan di pelosok dunia. Namun dia lupa utk pulang dan menyalakan cahaya di rumahnya, rumah yg seharusnya dia jadikan surga bagi keluarganya.
Rumah, seharusnya menjadi tempat pulang dan tempat berangkat.
Jika rumah itu penuh cahaya, ketika para manusia penebar cahaya kehabisan binarnya, dia bisa pulang utk mengisi kembali daya binarnya.
Namun satu hal yg tak boleh terlupa, cahayailah rumah itu terlebih dahulu.
Hingga benar-benar menjadi potongan Surga Langit yg Tuhan turunkan di bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar