Kamis, 23 Juli 2015

Surat kepada seorang lelaki yg tersimpan

Surat ini akhirnya tak beralamat pun tak bertuan dan bernama.

Benar, seperti sebuah surat dalam botol yg kemudian dilempar ke lautan lepas, dan entah pada pulau mana dia akan menepi. Untuk memilih pemberhentian terakhirnya.
Jika bukan krn gelombang pasang atau angin yg membawanya, dia tak akan mungkin sampai ke daratan.
Titah Tuhannya yg menjadikannya utuh atau hilang.
Kita akhirnya tak punya teropong panjang utk melihat masa depan.
Benar. Kita tidak punya biji mata utk melihatnya barang sejengkal pandangan pun.

Tapi, surat ini.. akan menembus semua waktu bahkan tempat.
Aku tau surat ini akan sangat kuat membawa dirinya. Sekuat seorang yg mengirimkannya. Sekuat doa yg mengiringinya.
Surat ini akan sampai pada sesiapa yg entah siapa.
Seandainya bisa si penulis ini mengirimkan surat beserta nama dan alamat. Pasti akan ku tuliskan.
Sesungguhnya, bukan tidak tertulis. Nama dan alamat itu tertulis, tapi tersimpan dan tersembunyi..

"Kepada seorang yg masih tersimpan . .
Ada sebuah hak anak kepada ayahnya, yg harus dipenuhi bahkan sebelum anak itu diturunkan ke bumi sbg pemimpin. Hak anak itu adl dipilihkan baginya rahim yg baik baginya. Rahim dari seorang wanita yg baik, utk mendidiknya agar anak ini bisa kembali ke asalnya tanpa tersesat ketika harus bertemu Rabbnya.
Sebuah awalan yg baik bagimu dan bagi anakmu. Pilihlah ia dengan baik.
Aku sangat mencintai anak2 . . Sangat. Maka, tdk akan ku biarkan anak2mu nanti memiliki ibu yg tidak baik -siapa pun itu nanti. Maka ku sampaikan surat ini padamu.

Wanita? Ada yg harus ku sampaikan padamu, tuan yg tak bisa ku sebut namany.
Ada bebrp cara yg Tuhan tawarkan utk wanita agar ia bisa memilih surga yg disiapkan.
Salah satunya adl taat pada suami, dab itu dilakukan sejak dia menikah hingga dia mati. . Itu berarti sejauh selama dia masih hidup, dan itu selama sisa hidupnya. Indah bukan?
Aku ingin menjadi salah satu wanita yg dijanjikan surga. Maka, sunnah Rasul ini bisa jadi salah satu caranya.. sebagai pgganti perang pada jamannya waktu itu.
Semoga memenuhi sunnah itu dan melaksanakannya dgn sebaik2 kemampuan adalah salah satu rizqiku..

Wahai, lelaki yg sungguh ingin ku sebut namanya . .
Berjanjilah utk melakukan yg terbaik utkmu. Dan aku juga.
PadaNya kita akan kembali.
Semoga kita sempat bertemu dan merajut surga bersama utk dibawa dlm kekal kehidupan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar