Senin, 22 Mei 2017

Semesta Berdoa

Apa yang kau percayai tentang takdir ?
Kita nyata nya tidak akan pernah tau apakah kita ditakdirkan pada suatu hal atau tidak, sebelum kita mengalami hal tersebut..

Lalu bagaimana dengan harapan yang sebaiknya dirawat ?
Agar harapan itu tidak mengering dan layu.. atau malah terlalu melampaui dari apaa yang sesungguhnya akan diterima ?
Harapan adalah sebuah jalinan yang bisa disematkan oleh seorang hamba kepada Tuhannya. Sesungguhnya, harapan juga menjadi arah langkah bagaimana semua ingin diakhiri. Hingga dengan itu, beberapa tahapan disusun. Agar harapan benar-benar menjadi keniscayaan. Memilin harapan sesungguhnya bersama dengan menyandarkan kepasrahan..
Memilin harapan dengan menjalin doa, dan menyandarkan harapan tentu dengan rendah hati dalam berdoa.
Semua adalah tentang doa.

Kisah ini, adalah takdir . .
Bagaimana ujungnya adalah harapan.
Bagaimana agar semuanya bisa sesuai harapan, adalah dengan doa.
Saat ini pun dahulu hanyalah sebatas harapan. Yang kemudian dipilin dan disandarkan pada doa . .

Setiap langkah kita sampai saat ini adalah iringan doa dari semesta.
Dari entah kapan doa itu selalu saja diucapkan oleh banyak pihak. Entah karena apa. Hanya sebuah canda atau sebenar-benarnya ketulusan.

Dipercayai atau tidak . . Tapi agaknya memang ada sebuah daya yang mengetuk pintu langit. Seperti banyak kebetulan yang tidak dikira. Seperti keyakinan-keyakinan yang sedikit demi sedikit tertanam. Atau seperti pintu-pintu yang satu per satu terbuka. Dan seperti kemudahan-kemudahan yang perlahan-lahan didekatkan.

Kita tidak pernah tau dari mana daya itu bermula. Tapi semoga daya dari banyak doa yang dirapalkan itu lah yang mempertemukan antara takdir dengan harapan.

Kita berusaha. Kita berharap. Kita meminta. Kita berbaiksangka. Semesta berdoa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar