Jumat, 05 September 2014

Simple thing . .

Pada dunia yg segalanya serba definitif,
Akhirnya segala menjadi lebih rumit..
Kesederhanaan sudah cukup lama ditinggalkan.
Unsur bahagia menjadi sulit, sebab konsep bahagia menjadi terlalu absurd dan tinggi.
Jika bahagia bermakna trlalu mahal,
Apalah yg bsa dirasakan para arus bawah?
Mereka hanya mendapati sisa-sisa kebahagiaan.

Beberapa hari lalu,
Senja bercengkrama dg pantai di utara pulau lombok.. Gili terawangan.
Berjalan seorang gadis menyusuri pantai, menuju arah matahari merebah.
Di sebuah sisi, nampak seorang asing bercanda dgn putri kecilny yg manis. Trnyata mereka warga perancis.
Mereka akhirnya trlibat percakapab yg hangat.
Sembari memandangi putri kecil yg riang bermain pasir dan ombak kecil.
Sang gadis berkata -dlm bhs inggris : putrimu nampak riang
Yaaa. . Jawab orang asing laki-laki itu. Katanya lg: dia memang anak yg periang..
Tentu, jawab sang gadis. Tambahnya, sangat mudah membuat anak kecil tertawa riang dan bahagia. Dengan hal yg sangat simpel dan sederhana.
Yaaa. . Simpel, timpal si orang asing.
Dan kita mulai kehilangan itu, pak... Kata sang gadis.
Betul, jawab si orang asing.
I miss that simple thing, kata sang gadis
Either do i, jawab si orang asing.

Mereka menerawang jauh di titik horison.. Seakan menelisik kembali waktu-waktu lampau saat mereka kecil. Dengan kebahagiaan yg alami dan sederhana.

Kedewasaan terkadang mbuat kita banyak kehilangan.
Tapi kehilangan membuat kita banyak belajar,
Sayangnya.. Semakin belajar semakin paham dan sedihnya menjadi sesuatu yg rumit, karena kepahaman memunculkan pertimbangan yg bercabang..
... Sebuah keuntungan atau kemunduran? Entahlah, tpi leganya semua orang dewasa memiliki tugas untuk ini, bukan hanya aku atau kamu, tpi semua orang dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar