Rabu, 03 Desember 2014

Ritual Pagi di Stasiun

Pagi ini aku menikmati pagi di stasiun kota. .
Mengamati bagaimana manusia menggerakkan tubuhnya utk menjemput kota tujuan. Entah itu pergi atau pulang -sepertiku.
Yang menarik adalah ketika bagaimana sebuah ritual sebelum kereta api siap berangkat. Mengantarkan banyak harapan manusia di kota seberang.
Harapan menuntaskan kerinduan atau harapan menuntaskan kewajiban.
Ritual itu di mulai dari kepala stasiun keluar dari sbuah ruang kaca yg brada di tengah stasiun. Lengkap dengan seragam dan topinya yg berwibawa.
Tangan kanannya mbawa sebuah rambu bulat berwarna hijau.. dengan peluit yg suaranya khas dan pengeras suara.
Kemudia, kepala stasiun itu mulai mengucapkan selamat pagi dan doa singkat utk keselamatan para manusia dalam kereta demi keselamatan. Hingga rambu itu diangkatnya keatas dan peluit panjang bersiul. . Tanda kereta siap berangkat.
Sebuah ritual yg menyenangkan utk diamati. Sebuah ritual yg tidak semua orang memperhatikan. Dianggap satu hal yg biasa dan wajar. Padahal ini adalah ritual paling penting sebelum kereta berangkat agar sampai dengan selamat.

Aku belajar sesuatu lagi dari sana. .
: bahwa sebuah awalan memang penting utk sebuah perjalanan panjang. Sebuah doa dan keteraturan sebelum pemberangkatan menjadi bekal pemberangkatan. Seperti kita ketika ingin berangkat pada satu mimpi ke mimpi lain. Dari satu harapan ke harapan lain.
"Dan aku. . Berharap bisa mengawali segalanya dengan baik. . . Bersamamu, nanti :')"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar