Kamis, 30 April 2015

Janji para Lelaki

Suatu masa, kala sedang dalam situasi yg sgt rumit dan emosional..
Dengan derai air mata kami berdua, dalam pelukan yg dalam.
Papa berjanji utk selalu menjaga kami, utk tidak pernah meninggalkan .
Itu, janji. Janji seorang lelaki.

Kini, kala sedang dalam situasi yg tdk seimbang dalam byk derai air mata, dzikir dan doa.
Dia berjanji utk tdk jauh dan akan menjemput pergi.
Itu, janji. Janji seorang lelaki.
Tapi agaknya aku menjadi goyah. .
Sebab aku merasa dikembalikan pada titik dimana segala tdk pasti. Bahkan pada janji itu, spt kosong.
Paham, sangat paham. Ini kondisi kala jaminan memang tak pasti.
Kepastian yg dimaksudkan adalah kepastian akan janji. Kedalaman memegang erat janji. Kekuatan utk mewujudkan janji.
Yang sekarang ku rasakan, aku spt dilarungkan pada aliran sungai.
Akhirnya tdk ada satu hal yg bisa ku pegang darinya.
Banyak yg ku pengan dariNya. Tapi tdk dr dia.
Aku merasa berat dgn pelarungan ini? Ini berat, tpi sesungguhnya aku tenang. Namun, ada sisi yg membuatku resah. . Bahwa tdk semua perasaan bisa kau larungkan begitu saja. Pun harapan.
Harapan tiga tahun yg ditumbuhkan, menjadi tdk ada apa2 . .
Krn ketidakpastian dan jarak ulur yg tdk jelas.
Aku jdi mempertanyakan keyakinannya . .
Karena dia tidak siap, mgkn dia sdg tdk yakin lagi . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar