Selasa, 02 Juni 2015

Satu-satunya Bidadari

Malam ini, disebuah Grup Muslimah yg isinya kebanyakan ibu-ibu. Sedang ada permasalahan ttg seorang suami yg ingin menikah lagi . . Bagaimana istri bersikap dsb.

Jujur, saya tidak bisa membayangkan betapa rasanya . .
Mgkn sakit kecewa remuk dan merasa dirinya ada yg salah. Segala hal yg negatif mgkn sedang merundungi ibu itu. Sungguh tepatnya, saya tidak ingin merasakan. Semoga Allah menjauhkan saya dari takdir demikian . . Semoga Allah tahu bahwa saya tidak cukup kuat utk menghadapi hal semacam itu.
Atau doa saya yg salah? Semoga Allah mempersiapkan hati saya pada segala kemungkinan yg pun belum diketahui., begitu kah seharusnya doa saya?

Kepada lelaki yg akan bersama saya nanti . .
Sungguh jujur saya mengatakan bahwa saya hanya ingin menjadi satu-satunya bidadari bagi hatinya, di dunia dan akhirat :')
Seperti Khadijahnya Muhammad, seperti Fathimahnya Ali. Yang hanya tunggal mendampingi.
Saya ingin menjadi satu-satunya rumah yg dituju. Satu-satunya penampung semua impian harapan duka dan luka sekalipun. Satu-satunya bunga yg menebarkan aroma wangi di rumah.

Saat ini, mungkin yg berbicara adalah sisi egois saya . .
Saya tdk bermaksud mengingkari sunnah Rasul junjungan saya. Namun, andaikan hati ini bisa memilih, saya memilih utk mendapatkan surga dari pintu yg lain. Bukan dari pintu yg harus membagi hati..

Ya Allah mampukan hamba utk menjadi yg satu :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar