Minggu, 24 April 2016

Yang Sederhana

Setelah membaca blog seseorang,
Membuat saya tertohok berkali-kali, lagi dan lagi.
Dan diakhirnya, semacam membuat kesimpulan :
Byk hal yg tdk dimaksimalkan, dan banyak hal yg membuat saya terhambat. Siapa penghambatnya, yaa saya sendiri. Hehe. Seakan saya tdk bersungguh-sungguh utk benar-benar berlari. Atau istiqomah berjalan meski perlahan.
Masih suka duduk dan menikmati semuanya seakan semua bisa menunggu dan dilakukan nanti saja.
Dunia berputar terlalu cepat. Dan bagi manusia seperti saya, yang menurut saya menjalani penuh bahagia dan nyaman itu penting ternyata tidak cukup.

Saya pemikir yg sangat sederhana . .
Maksdunya bukan tdk berpikir apa-apa atau hanya menjalani saja. Tapi saya terkadang tdk cukup kuat utk melakukan sesuatu spt kebanyakan orang. Yaa benar, kebanyakan orang.
Saya merasa tidak di bahu jalan, dimana byk org berjalan cepat. Saya selalu merasa di samping jalan. Berjalan dg sesuka saya. Tujuan yg saya inginkan agak nya tidak berkembang. Mungkin krn saya hanya berjalan dan terlalu byk berhenti di jalan.

Tapi melihat yg lain lagi . . Yang juga sama. Yg punya mimpi-mimpi sederhana, sepertinya juga menyenangkan. Saya berada di golongan itu.
Pemimpi sederhana. Tidak terlalu besar dan rumit. Yang terjadi, saya tertinggal.

Saya akan berpikir, dimana kesalahan saya dan darimana memperbaikinya . .
Baik. Setelah semua ini, saya akan memulai dengan melihat diri saya sendiri. Dan mulai perlahan berlari.
*pdhl kaki baru sembuh.
Dan yang terpenting, saya akan memperbaiki habis-habisan urusan saya dengan-Nya.
Saya pikir, jiwa saya harus saya bersihkan dahulu . .

Kesimpulan sederhana,
Saya bukan siapa-siapa dan tidak cukup baik ternyata.

Yang sederhana,
Sakti Mutiara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar