aku tak pernah menghalangi jejak hujan yang
diam-diam dapat menerkam.
tak pernah pula menyangsikannya datang, meski
kemudian ia hilang tanpa sebuah pamitan.
aku sedang mencoba menikmati semua gejala alam yang
terkadang menggoda untuk berserapah.
mungkin aku hanya takut mengatasi sebuah kerinduan.
akan hujan. akan musim gerimis yang sangat redup,
teduh, dan memanjakan.
jika musim kering itu datang dan meniadakan hujanku
yang tenang.
maka mulailah lagi aku pada sebuah ruang penantian.
dimana aku mulai takut menjadi merah dan terbelah.
meski aku tahu Langit akan sama. tetap menjadi biru.
yang berbeda hanyalah matahari yang terlalu binal.
karena aku adalah Bumi, yang mulai sepi.
dan Langit yang mulai tinggi.
dan lapisan udara ini menjadi sangat tipis dan
membuat kami berjarak.
bagiku,
“hujan adalah sebuah penebusan.”
dari Bumi pada Langit dalam kerinduan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar