Minggu, 02 Juni 2013

*geoLOVEgi*


Tentang sepucuk surat untuk langit yang konon telah bumi tulis berjuta tahun sebelum para geolog menemukan berbagai teori jagad raya....

Dan surat itu ku temukan di bawah jendela kamarku...
Akan ku  bacakan untukmu,
Dalam suratnya, bumi berkata...

“akan ku tuliskan sedikit tentang apa yang ku ketahui, duhai langit.... semoga kau membacanya kali ini. Meski sebenarnya aku juga tabu tentang ini.
Ada sesuatu yang sangat indah seperti aurora yang menari terpantul di atas udara kutub, yaitu cinta. Tak seperti fatamorgana yang udaranya merenggang. Cinta itu akan selalu setia seperti bulan yang selalu berevolusi mengelilingi dunia. Dan tak terpisah seperti phobos dan deimos. Seperti magma yang diam-diam menyusup dalam lapisan vulkan, menetap menjadi sill. Selalu melindungi bagai atmosfer yang memeluk horizon dari sinar uv. Dan tak kan terputus, selalu berputar bagai siklus hidrologi yang tak kan berhenti.
Cinta tak kan seperti drizzle yang tipis lalu habis, namun bagai awan cirrus yang mencerahkan jiwa.
Seperti aliran parerial  yang mengalir sepanjang tahun dan tiada dalam staturation point.  Tak kan selayak daerah karst  yang mudah terkikis.
Cinta tak hanya selama bulan sinodik yang hanya 29½hari atau sepanjang bulan siderik yang hanya 27½hari.
Cinta ini akan menakjubkan bahkan lebih dari konstelasi bintang. Tak mungkin seperti hukum Kepler I yang memiliki titik aphelion dan perihelion yang terkadang jauh, kadang dekat. Dan yang tahu kah kau? cinta ini telah berada pada satu bidang ekliptika tanpa selisih sudut.....” –BUMI—

Dan aku tercengang, betapakah sesungguhnya  jagad raya mampu bersyair dengan bahasa mereka sendiri...
Mungkin kita tak kan menyadari. Mereka sangat puitis....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar