Di langit lapis ke tiga inilah tersimpannya semua kenangan dan kata-kata. Dari sana, terpiaskan pelangi yang terbentuk dari banyaknya partikel kenangan dan atom-atom rasa dari tiap kata.. Selamat Datang pada Langit ke-3 yang tak berujung, sebab makna telah merangkaikan luasnya
Rabu, 05 Juni 2013
Berbincang Tentang Pendidikan Anak Islam
Jika memang benar pendidikan adalah pilar utama dalam pembangunan masyarakat bahkan peradaban suatu masa, maka sudah selayaknyalah kita sebagai individu berpendidikan menjadi penggerak adanya sebuah perubahan. Karena, telah jelaslah bahwa arti mendidik adalah mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lebih mumpuni. Mendidik tidak hanya ditugaskan oleh seorang bergelar “guru.” Pendidikan pun tak hanya terbatas pada bangku dan tembok sekolah. Sebab ilmu tertulis disetiap peristiwa, terrekam disetiap gejala alam, dan terbingkai di tiap fenomena manusia. Bukan lagi saatnya pendidikan dilakukan hanya dengan berseragam dan buku tebal. Pendidikan karakter yang diharapkan tak hanya didapat dari sebalik halaman-halamn buku. Masih kah kita mencedirai arti pendidikan itu sendiri? Dari Rasulullah lah kita seharusnya berporos, menelaah kembali hakikat pendidikan bagi anak. Bahwa ternyata Pendidikan utamanya ditugaskan kepada orangtua, kemudian lingkunganyalah yang menjadi tempat pembiasaan anak menjadi terdidik. Karenanya lah pendidikan menjadi hak anak atas kedua orangtuanya. Apa kah Rasulullah memberi teladan dalam mendidik? Sungguh, beliau adalah manusia sempurna yang menurutkan segala perilakunya untuk menjadi uswatun khasanah. Terdapat beberapa karakter yang seyogyanya dimiliki seorang pendidik :
a.) Penyabar dan tidak pemarah. b.) Lemah lembut dan menghindari kekerasan. c.) Hatinya penuh dengan kasih sayang. d.) Memilih yang termudah di antara dua perkara. e.) Fleksibel f.) Tidak emosional g.) Bersikap moderat dan seimbang. h.) Ada senjang waktu dalam memberi nasehat. (disarikan dari buku Prophetic Parenting)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar