Jumat, 14 November 2014

Dia

Aku harus mengakuinya padamu. .
Bahwa malam ini tadi. . Aku menangis di perjalanan pulang. Di tengah riuh kota yg kedinginan. Di bawah gemericik hujan yg meleleh.
Memang hujanlah yg mbuatku menangis di tengah jalan. Sebab saat hujan, tidak akan ada yg tahu jika aku tengah menitikkan air mata..

Malam ini tadi. . Hujan dan suasananya yg sendu berhasil menarik semua kenangan dan di hadapkan padaku. Semua ingatanku ia hadirkan. Ingatan tentang perjalanan kita hingga sekarang..
Segala luka dan air mata itu kini menjadi kenangan. . Dan siapa sangka kita bisa melewatinya.
Semua suka, doa dan harapan itu masih kita simpan hingga sampai Tuhan menunjukkan jalanNya yg lain.

Apa yg membuat adegan dr semua kenangan itu berulang kembali dan membuatku berderai air mata..?

Malam ini aku menemukan lelaki yang. . Entah lah. . Aku sulit mengatakannya.. lelaki yg bisa membuatku merasa segalanya.
Dia masih saja menungguku di seberang jalan. . Terjaga hanya utk melihatku berjalan dengan aman. Tetap dengan tatapan mata yg dalam. . Yg tetap ingin memastikan aku baik-baik saja meski harus melawan hujan sendirian..
Ini adalah kali ke dua. Sebuah adegan dua tahun lalu tidak mgkn aku lupakan. Sama. Dia menunggui di seberang jalan dan memastikan aku berjalan dengan baik. Karena saat itu aku sedang sakit dan aku harus jalan kaki. . Dengan tatapan matany. . Dia meminta kepastian apa kah aku kuat? Dia tidak yakin. . Maka dia tetap menyusul dan mengawasi di seberang jalan. .

Lelaki itu kau.
Ada kah yg lebih ku pinta darimu..?
Sesungguhnya aku sudah mendapatkan apa yg ku harapkan. .

*saat ini pun mataku masih basah.. mgingat itu semua. .

I adore you. . Doesn't mean you don't have any false or mistake.. :)
You are a human and so am I. .
We are not that perfect. But.. I love you anyway. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar