Sabtu, 24 Agustus 2013

Setangkup Kue Bahagia


Hanya setangkup kue kecil berwarna coklat, dengan hiasan coklat putih dan krim gula yang berwarna indah. Bersama sebatang lilin yang telah membagi dirinya menjadi pendar yang anggun. Langit 15 juli yang tenang, angin yang berhembus dengan lembut menyelisik sulur-suur markisa. Dalam tangkupan itu ku bawa serta segala doa untuknya, tepat dalam hari kedewasaanmu. Tak terlalu binar seperti yang direncakan kebanyakan orang-orang, bertabur lampu dan hingar suara musik yang memenuhi ruangan. Cukup bagiku, nyala lilin dan langit berbintang yang menjadi hiasan. Serta gemerisik angin yang berlalu sebagai pengiring sabda alam.

Tidak kah dia tahu bahwa dalam tiap hitungan langkahnya mendekati setangkup kue ku, aku memandangi hatinya yang terus bermunajat. Menghitung jejaknya seperti menghitung debar yang nyaman. Bersama seringai senyuman yang hangat dan tetesan air mata yang tak nampak, ku ulurkan setangkup sederhana itu. Dan tiupannya membuat lilin itu berhenti membakar diri. Apa dikata, aku tak tahu apa yang ada dalam hatinya. Cukup bagiku melihat senyumnya yang kian dewasa, seperti aku percaya langkahnya akan semakin tegap dan matang menapaki jalan-jalan perbaikan.

: Selamat atas tertiupnya lilin bahagiamu. .
Bukan sebagai pertanda gelap, namun pertanda kau siap menyalakan yang baru dan lebih baik nantinya.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar